15 : dragon dark

170 11 0
                                    

Selesai dengan kerjaannya di cafee nata tidak langsung pulang kerumah melainkan melimpir main ke kediaman gimbal di Jaksel, tepatnya di salah satu apartemen yang ditinggali oleh gimbal. Saat nata datang ternyata kedua temannya telah ada disana dan asik bermain PS. Usai mengucapakan salam nata langsung masuk ke kamar milik gimbal dan menumpang mandi membersihkan dirinya terlebih dahulu lalu ikut bergabung dengan kedua temannya.

"Nat, masakin salmon dong gue lagi pengen salmon nih anjir...!" Nata menoleh pada tuan rumah dengan tatapan datar yang sulit diartikan. Nata menghela nafas lalu bangkit kembali lalu membuatkan makanan untuk mereka bertiga, bukan hanya untuk tuan rumah seorang.

"LAIN KALI JANGAN MEMPERBABU GUE YA BANGSAT!"

"IYA INSYAALLAH KALO INGET" Dari sana gimbal balas berteriak. "Emang bangsat tu anak" gumam nata.

Karna nata malas membuat makanan meski perlu diakui nata itu jago masak, bahkan perihal masak memasak Sena saja kalah. Tapi kali ini dia terlalu lelah dan ingin istirahat, pada akhirnya nata memesan online makanan berat lewat situs makanan atau delivery order. Tak lama setelah menunggu lima belas menit di dapur akhirnya pesenanya sampai dan setelah membayar nata sesegera mungkin memindahkan makann pada piring di dapur lalu membawanya kembali ke depan ruangan.

"Lah Lo pesen online nyet?" Nata mengangguk.

"Iya lah, kalo bikin lama. Gue cape anjir, laper juga. Yaudah makan dulu sini lo pada mainnya nanti di lanjut" gimbal dan galih mengangguk menuruti apa yang sudah di ucapkan oleh nata. Mereka mematikan play stasion terlebih dahulu lalu bergabung dengan nata yang tengah makan malam.

"Gue denger-denger banyak yang lagi balapan, nonton Yo?" Ajak gimbal setelah mereka selesai makan. Nata tampak diam memikirian sesuatu tapi pada akhirnya ia mengangguk setuju, "Gaslah!. Mumpung malam Minggu ini"

•••

Ketiga laki-laki itu menggunakan jaket yang sama, jaket kulit berwarna hitam dengan tulisan 'dragon dark' berwarna merah dan gambar naga dengan lingkar abstrak di sekelilingnya. Mereka adalah nata, gimbal, dan galih. Niat awalnya hanya akan menonton balapan semata tapi nyatanya ketua dari geng yang mereka ikuti yakni dragon dark menyuruh mereka semua berkumpul. Maka tibalah saat ini mereka di depan markas dragon dark. Rumah dengan nuansa Eropa tapi dengan cat berwarna hitam dan abu-abu. Puluhan motor berjajar rapi di halaman rumah tak lama seseorang datang dan menyuruh mereka langsung masuk kedalam.

"Masuk aja Nat, bang Dito udah nunggu di dalam sama anak-anak juga" Nata mengangguk lalu berjalan ke dalam bersama kedua temannya, "Thanks bro"

Saat masuk kedalam mata dan kedua temannya disambut hangat oleh Dito dan anak-anak yang lainnya. "Welcome bro, kemana aja jarang dateng ke markas?" Ramon salah satu  wakil ketua lantas menepuk bahu nata dan memberikan tos salam hangat pada nata.

"Dia mah maen cewe terus, mana mau diajak turun lapangan kalo lagi sama cewek-ceweknya" sindir gimbal lalu berjalan ikut berbaur dengan yang lainnya. Bang Ramon nampak tertarik dengan apa yang diucapkan oleh gimbal, laki-laki yang berumur dua puluh tahunan itu lantas menaikkan alisnya, "Bos lo itu masih Suka main anak perempuan bal?" Gimbal mengangguk.

"Sampe ML?" Nata memutar bola matanya malas saat mendengar pertanyaan dari Ramon, "Gue gak segitunya juga kali bang. Emangnya elo?"

Galih nampak malas untuk ikut berbaur dia keluar dari ruangan lantas menuju rooftop untuk merokok, "Gue ke atas mau nyebat" pamitnya pada anak-anak dan langsung di angguki, gimbal yang merasa anak kembarannya hilang lantas berlari menyusul galih, "Eh si kampret malah ninggalin gue, tunggu!"

Nata mengambil minuman bersoda dari dalam kulkas lalu bergabung dengan anak-anak yang sedang bermain biliar, "Masih sering tawuran?" Tanya nata pada Dito yang tengah menghidupkan pemantik api untuk rokok yang di salipkan di pergelangan tangannya. "Jarang. Gue udah ga mau ada perang-perang dendam antar geng. Gue mau dragon dark gak nyari masalah, cukup damai kecuali kalo kita diusik. Lagian niat kakak gue dulu bikin geng ini buat nambah keluarga bukan buat nyai tenar, gue aja yang rada goblok waktu itu ga dewasa pikirannya"

Nata Sena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang