16 : tukang porot

150 11 0
                                    

Tandai kalo ada typo

Happy reading!!!!

Sena berjalan sendirian menuju ruang guru sambil membawa beberapa buku catatan dan tugas milik teman-teman sekelasnya, sebenarnya yang disuruh mengumpulkan buku-buku ini bukan dirinya melainkan Ilyas, anak kelas IPA 2 yang sudah biasa menjadi sasaran empuk para guru untuk disuruh-suruh tapi karna anak itu tidak masuk dan teman-teman sekelasnya sudah lebih dahulu keluar kelas setelah bel dan hanya tersisa Sena sendirian di kelas saat hendak mengambil uang jajan di tasnya, maka Bu Tania dengan senang hati menyuruh Sena. Meski enggan sebenarnya, karna jarak kelasnya yang berasal di lantai bawah dengan ruang guru yang berada di lantai tiga agaknya cukup jauh. Tapi meski begitu untung saja Sena hanya disuruh membawa buku catatan dan tugas bukan buku LKS yang tebalnya bukan main, belun lagi kelasnya yang berisi tiga puluh delapan siswa lebih banyak di banding kelas lainnya membuat tangannya cukup kebas saat membawa tumpukan buku yang banyak.

Selesai menyimpan buku-buku itu di meja guru mapel yang tadi menyuruhnya Sena hendak langsung ke kantin menyusul Mita yang telah menunggunya sedari tadi, tapi saat di perbelokan antara kantin dan koridor tangga kelas sepuluh matanya tak sengaja melihat nata yang tengah asik berbincang ria dengan Ana, salah satu anak siswi baru yang berhasil masuk jajaran mostwanted. Dengan usil Sena berjalan menghampiri nata dan langsung mencubit pinggang laki-laki itu.

"Wah wah, bagus yah malah godain anak orang. Kita bentar lagi abis istirhat latihan band loh Nat...!" Nata meringis ngilu lalu melepas Paksa cubitan Sena pada perutnya, "A-aduh, udah ah! Sakit na!"

Ana yang tampak bingung harus apa memilih untuk pamit meninggalkan nata, rasanya agak segan jika harus berhadapan dengan Sena yang kebetulan mempunyai predikat anak kesayangan sekolah dengan segala kebisaanya, belum lagi humor yang mengatakan cuma Sena yang bisa menjadi pawang nata. Ana menggaruk kepalanya yang tak gatal dia bingung, "Emm kak gue duluan ya, bye kak sena kak nata" selepas pamitan ana Lantas langsung meninggalkan nata.

Sena mengangguk sambil tersenyum manis, "eh iya na, hati-hati" Sena melambaikan tangannya. Tapi nata anak itu merasa tidak rela perempuan cantik yang baru saja diajaknya berkenalan telah hilang dari pandangannya begitu saja.

"Cantik bentar dulu..." Nata berteriak hendak menyusul ana namun pergelangan tangganya di tarik oleh Sena.

"Diem! Gausah ganjen jadi cowo! Malu-maluin!" Sena berdecak pinggang sambil menatap nata, nata hanya bernafas kesal lalu menatap Sena sesekali dan membuang muka. Nata malu banyak adik kelas yang melihatnya

"Jangan marah disini anjir gue malu" bisik nata.

"Kelakuan Lo yang malu-maluin nyet!. Sekali aja gausah godain cewe Nat, tobat Napa tobat ga kasian sama cewe Lo hah?!" Nata menggeleng tanpa ragu sedikitpun, Sena menghela nafas lelah lantas menarik nata untuk menuju kantin, "udah lah mening Lo temenin gue ke kantin! Percuma nasehatin orang Bolot!"

Sena menarik paksa nata sampai ke stand ramen lalu dia memesan dua buah ramen untuknya dan nata lalu memesan jus jeruk sebagai minumannya, "Mang di bayar sama nata ya semuanya..." Selepas mengatakan itu dengan enteng tanpa beban Sena berjalan menuju kursi pojok Kantin dekat tukang bakso yang sudah di isi oleh Mita, galih, dan gimbal. Tak lama nata membayar dia menyusul Sena lalu ikut duduk tepat di samping Sena.

"Dari mana?" Gimbal bertanya pada Sena, "Nyusulin bayi gede abis godain cewe" ucapnya sekenanya.

Nata mengambil makanannya lantas mulai memakannya, gimbal tampak tergiur melihat ramen pedas yang tengah dimakan oleh Sena, ia lantas menoleh pada Sena dan bertanya, "Ramen Lo bikin gue tergiur anjir" Sena mendongak lantas tersenyum manis

"Porsi jumbo kebetulan sama varian baru jadi gue nyoba beli, eh kalo kalian mau beli aja sama nata yang traktir kok!" Gimbal nampak berseri, "beneran?" Sekali lagi Sena tersenyum manis dan mengangguk meyakinkan, lalu setelah itu gimbal beranjak dari duduknya dan mengambil ramen ke stand yang ada di depan sana. Mita tidak mau kalah mendengar makanan gratisan dia berteriak, "PESENIN BUAT GUE SAMA GALIH SEKALIAN BAL!" Gimbal menoleh dan membalas dengan jari jempolnya.

Sedangkan, nata menghembuskan nafas tertekan dan memakan ramen milikinya tak berselera. "Neraktir Lo aja gue tekor terus, apalagi anak-anak yang udah kebiasaan ngelunjak na" ucap nata sebelum kembali menyuapkan mie ramen pada mulutnya.

Mita yang mendengar itu lantas menoleh dan bersuara, "pahala Nat, neraktir temen itu ibadah"

"Ibadah kalo yang di traktir nya tau malu"

Sena tertawa melihat wajah tertekan nata, dia mengacak rambut nata sebentar lalu meminum es jeruk untuk meredakan rasa pedas di mulutnya, "Udah ikhlas aja ikhlas kapan lagi dapet pahala sebegitu banyaknya!"

Tak lama kemudian gimbal datang dengan nampan berisi tiga mangkok mie ramen ekstra pedas dan Thai tee. Ia lantas duduk di samping galih dan menyerahkan pesenan mereka masing-masing. "Thanks Nat" ucap gimbal lantas mulai memakan makanannya tanpa dosa. Nata hanya mengangguk dan tersenyum masam pada mereka semua.

Tak lama saat asik makan Sena memandang horor pada galih dan Mita yang asik makan sambil suap-suapan, "Dunia milik berdua yang lain ngontrak udah" sindir Sena

"Deket doang tapi ga balikan" lanjut galih ikut menyindir, tak lama Sena dan galih tertawa kencang dan mereka bertiga ria setelah berhasil membuat kedunya tidak bermesraan lagi. Nampaknya galih tidak terima saat melihat Mita menjaga jarak dan mulai fokus makan sendiri, galih menatap horor kedunya.

"Ganggu Lo" kesal galih.

"Elo yang ganggu kita enak-enak makan, malah pacaran! Kan anjim!" Kesal Sena

"Nggak pacaran na, kan statusnya engga jelas. Mantan ia tapi masih Deket, di sebut pacaran tapi gak ada kejelasan" lanjut nata setelah selesai memakan ramen..

"Daripada Lo terlalu banyak status sama banyak cewe" galih tampak mengatai nata balik tapi hal itu malah nata anggap sebagai sebuah pujian, "Thanks gue emang ganteng!"

"Sinting!" Balas mereka serentak pada nata.

Eyyow jangan lupa bahagia!

Eyyow jangan lupa bahagia!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nata Sena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang