Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak.
Kalian lebih milih di ghosting atau friendzone?
Lebih milih orang baru atau masalah?
Happy reading!
Apapun akan saya lakukan, demi orang yang mengisi hati saya ini. Dari saya untuk Sena Lasatya–Pranata AdigunaKabar yang sayup-sayup simpang siur baru saja mereka dapatkan di notifikasi ponsel masing-masing membuat desas desus mulai bersahutan antar siswa satu sama lain. Pagi ini saat Sena tak sengaja ikut menerima berita itu ia tampak emosi. Pikirnya, punya salah apa dia sampai fitnah ini tersebar luas?.
Teman sekelasnya menatapnya ragu lalu tak lama mereka mendekati Sena bersamaan. Para perempuan tersenyum dan memeluknya. "Jangan takut Sena. Kita bakal lebih percaya sama lo daripada gosip murahan itu" Sifa datang lebih dulu dan memeluknya erat.
"K-kalian?"
"Kita nggak akan percaya sama gosip itu. Seperti apapun gosip itu tersebar kita lebih tau lo seperti apa. Maaf Sena, sebenernya udah lama kita nggak suka dan curiga dengan Sego yang tiba-tiba baik, sedangkan circle dia aja kaya gitu. Maaf, kita gagal jagain lo" siswi lainnya berucap.
"Kita sayang sama lo, temen sekelas selalu peduli sama lo. Jangan pernah merasa sendiri, kita selalu ada buat lo kalo lo butuh kita " Ilyas km tahun ini berucap dengan tulus dan diangguki oleh siswa laki-laki lainnya.
"Kalian gausah minta maaf dan segitunya, itu bukan salah kalian" Sena berucap dengan mata memerah, ia merasa terharu dengan teman sekelasnya yang sangat amat peduli pada dirinya.
"Jangan merasa sendiri, kita hadapin masalah ini bareng-bareng. Kita lawan penyebar gosip ini sama-sama, tuhan selalu berpihak pada yang benar"
Sena mengangguk setuju, dia melepas pelukan ala teletubis lalu mengusap air matanya. Dia tersenyum menatap satu persatu teman-temannya, sungguh ia merasa berharga dan merasa terharu dengan sikap teman-teman sekelasnya.
"Makasih banyak, makasih banyak udah berpihak dan percaya sama gue!"
"Masalah itu bukan salah lo, tapi emang salah Sego dan temennya yang nggak ada adab. Kasus Sego udah masuk berita, gue baca aja gedegnya bukan main!" Micel berucap dengan berapi-api. Tangannya mengepal dan kukunya memutih, saat ia menonton televisi dan beredar beberapa hari lalu perihal Sego yang melecehkan kekasihnya sendiri bahkan di bantu oleh sahabatnya jelas membuat dirinya kesal. Micel jelas sangat kenal dengan kekasih yang berita itu maksud. Bukan hanya Micel tapi teman-teman Sena yang lainnya, bahkan sebagian ada yang sampai marah bukan main.
Sma Santana terkenal dengan kedisiplinan dan solidaritasnya maka bukan hal asing setiap atau beberapa kelas ada kekeluargaan yang sangat tercipta amat kental.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Teen FictionNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...