32 : Dufan

127 6 0
                                    

Hai, happy reading. Dan jangan lupa bahagia.

Anak-anak elang kini tengah berkumpul di cafee yang biasa di gunakan nata untuk bekerja menjadi barista. Kelimanya komplit disini, nata juga yang baru pulang langsung kesini. Mereka memesan meja khusus yang berada di luar agar lebih sepi dan lebih nyaman untuk bersantai ria. Ketiga laki-laki tengah bermain Uno dan kedua perempuan yang asik berfoto ria.

Hingga akhirnya acara masing-masing dilanjutkan pada makan bersama saat pelayan cafee sudah menyajikan makanan pesanan mereka. "Gila coy mau kelas dua belas nih kita. Ga kerasa ya?" Gimbal berucap sambil memakan kentang gorengnya.

"Asli, perasaan baru kemaren gue masuk Santana. Ngincar Adik kelas seru kali ya?" Ucap nata sedikit bercanda.

Sena memutar bola matanya malas dia mencubit pinggang nata sampai anak laki-laki itu meringis meminta di lepaskan. "Iya-iya engga, ampun Ibu ampun sakit sumpah Na!"

"Udah tua harus makin bisa mikir, bukan malah makin menjadi-jadi. Fokusin aja kali sama tujuan bukan malah banyak seneng-seneng. Itu nilai jeblok gamau di perbaiki? Anak monyet emang!" Sena berucap panjang lebar.

"Ho'oh, daripada banyak simpanan mening kasih ke gue satu Nat " Nata mengangguk sambil meminum es teh, "Kalo cewenya mau sih silahkan. Gue ga masalah. Kaya yang punya tampang aja ah" ucap Nata sedikit bercanda.

"Anjing emang ni anak monyet!" Ucap Gimbal dan dibalas kekehan senang oleh Nata.

"Ini lagi berdua, kapan balikan sih?" Goda Sena, dan dibalas helaan nafas panjang oleh Mita, "Tuh tau anak katanya trauma pacaran, lawak banget!" Mita berucap sambil menatap malas pada Galih.

"Jalanin aja dulu" sahut Galih.

"Eh ke Dufan yu? Mumpung masih ada waktu libur tiga hari lagi nih!" Seru Gimbal dan dibalas anggukan oleh kedua perempuan itu.

"Ayo!" Ucap Mita dan Sena serempak.

"Abisin dulu makanannya, nanti kita kesana..." Peringat Nata.

•••

Sesuai dengan ucapannya beberapa waktu lalu akhirnya kini mereka benar-benar menghabiskan waktu di Dufan. Kali ini Gimbal yang mentraktir mereka untuk masuk ke sana. Dunia fantasi yang letaknya ada di Jakarta Utara dan tidak jauh dari rumah Galih. Wahana disini tampak banyak, kedua gadis itu berbinar senang dan rasanya ingin mencoba satu persatu, tapi para lelaki mereka menelan ludahnya kasar. Melihat nya saja sudah membuat nyalinya ciut apalagi jika naik wahana di sana yang dominannya ekstrem.

Pemanasan pertama Sena mengajak mereka menaikki Turangga-Rangga, Permainan komidi putar ini dilengkapi dengan kuda tunggangan yang berhiaskan lampu berwarna-warni. Disini cukup santai tapi kedua gadis itu tampak bahagia, Sena duduk di atas kuda sendirian lalu di belakang ada Nata yang tengah duduk sambil memotret Sena diam-diam. Tak lama dari sana mereka memilih ke istana boneka. Boneka yang berisikan banyak dengan berbagai jenis dari provinsi Indonesia sampai ke beberapa negara. Lagi-lagi di sini hanya Sena dan Mita yang tampak senang, ketiga laki-laki itu hanya diam dan tertidur di atas perahu/ kreta yah berjalan. Waktu di dalam rumah boneka cukup lama dan membosankan menurut para laki-laki hingga mereka memilih untuk sama-sama tertidur.

"Buset tidur semua" kaget Sena saat melihat ketiga laki-laki itu tidur dan saling bersender satu sama lain.

"Lucu ih" ucap Mita dan terkekeh ringan, dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan memfoto laki-laki itu dan memasukkannya ke dalam story' Instagram.

Tak lama dari sana mereka langsung turun dan Mita mengajak mereka untuk menaiki wahana selanjutnya, Baling-Baling, Wahana yang Selalu Berhasil Bikin Histeris siapapun yang naik ke sana.

Nata Sena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang