TANDAI TYPO
HAPPY READING...
Sekolah sangat ramai dengan acara graduation yang tengah di adakan pada hari, temanya sesuai dengan yang telah di tentukan beberapa bulan lalu. Dan kini para siswa kelas dua belas banyak yang bersolek cantik pula tampan dengan dress serta jasa yang memikat hati. Beberapa menit lalu acara pembukaan telah di adakan, hiburan kecil-kecilan untuk penyambutan acara pembukaan juga telah di lakukan. Kini tengah berlangsungnya acara penyerahan mendali, dan raport serta surat kelulusan kepada para siswa tersebut.
Satu persatu murid di panggil dan di kenakan nya mendali pada lehernya oleh kepala sekolah, staff guru dan lainnya. Lebih tepatnya siswi yang menjadi peringat lima besar dari semua siswalah yang menjadi pewakil dikenakannya mendali dan raport oleh pihak sekolah. Sisanya hanya di bagikan dan di kenakan sendiri-sendiri. Tiba saat acara hiburan, Mc kembali datang dan masuk ke tengah panggung memanggil personil band yang di tunggu-tunggu.
"Untuk hiburan kali ini sesuai request yang telah di minta kita tampilkan ELANG BAND!"
Saat nama grup band mereka di sebutkan riuh tepuk tangan beriringan dengan sorakan penyemangat dari siswa sangat amat ramai.
"Elang band! Elang band! Elang band !" Semuanya meneriaki nama yang sama, mereka mulai berkumpul di dekat panggung dan para panitia mulai memindahkan kursi-kursi yang depan ke belakang agar posisi di depan dekat panggung cukup luas, beberapa panitia lainnya menyiapkan alat tempur, ralat maksudnya alat-alat musik yang akan digunakan oleh band yang sedang di tunggu-tunggu ini.
Sena dan lainnya bertatapan dengan resah tak lama nata memegang pundak mereka bersamaan lalu menyuruh mereka menunduk, "Kita berdoa dulu!" Semuanya mengangguk mengikuti ucapan yang diucapkan oleh nata. "Demi kelancaran tampil perdana kali ini, kita berdoa terlebih dahulu, berdoa dimulai!"
Dalam hati mereka masing-masing mereka berdoa, tentu saja dengan kepercayaan yang di pegang oleh diri mereka sendiri sampai akhirnya nata mendongak dan melepaskan rangkulannya, "Tidak ada kata selesai dalam berdoa. Elang band?!"
"HARMONI, KUAT TAJAM MEMPESONA!" Serempak setelah selesai berdoa mereka mengucapkan motto kecil dari grup band-nya.
"Elang Band?!!"
""SATU BAND SATU NAMA SATU KELUARGA. FAMILLY IS NOMBER ONE ELANG BAND IS TERDEPAN!"
Galih, Gimbal, dan Mita berlari agar lebih dahulu masuk panggung. Sedangkan Nata dan Sena menunggu instruksi sesuai koreograi yang telah di tentukan pada jauh-jauh hari.
Tiba saat ketiganya sudah masuk area panggung, dan tatapan bingung dari para penonton, Gimbal mulai memainkan drummer nya sebagai intro tak lama kedua gitaris itu menyusul memainkan alatnya. Sena dan Nata yang merasa sudah mendapat kode tersebut, mereka saling bertatapan dan tersenyum untuk memberikan support satu sama lain lalu mengangguk. Sena menghela nafas dan mengarahkan mic yang terhubung lewat bluetooth ke area bibirnya dan mulai bernyanyi.
Aku bukanlah penyair handal
Sungguh aku tak lagi menggombalSena bernyanyi sambil berjalan menuju panggung bersamaan dengan Nata, mereka bergenggaman tangan mencari gimik yang bisa memanjakan mata para penontonnya nanti. Mendengar suara Sena yang kencang dan bermelodi merdu, para penonton dibuat kembali bingung, sebenarnya vokalis elang band ini ada dimana?
Ku hanya menyusun kata mesra
Ungkapkan apa yang ku rasaTak lama nata membalas bernyanyi, menyahut dua bait yang tadi sempat dinyanyikan oleh sahabatnya ini. Mereka lebih mempercepat tempo berjalan mereka sampai akhirnya mereka tiba di lapangan bersamaan lirik baru yang di nyanyikan bersamaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Teen FictionNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...