Jangan lupa vote ya, buat aku bisa bahagia. Ambil positifnya dari cerita aku, dan buang negatifnya.
Happy reading...
Sesuai janji Sena pada Sego. Malam ini Sena akan menemani Sego ke acara birthday temannya. Sena menghela nafas saat ternyata mami dan papinya tidak ada dan menghadiri kolega bisnis, yang artinya tidak akan ada yang bertanya macam-macam dan melarangnya untuk keluar malam ini.
Sena berdadan cukup cantik malam ini, ia menggunakan dress putih cantik tanpa lengan dengan model Sabrina. Ia menggunakan sepatu putih agar memudahkannya berjalan, rambutnya yang mulai memanjang ia Cepol rapih dan menyisakan beberapa helaiian sebagai hiasan. Tak lupa juga Sena menggunakan make up tipis agar wajahnha lebih terlihat fresh di mata orang-orang. Meski sebenarnya dia tengah mengalami insomnia beberapa hari ini.
"Perfect" ucapnya saat selesai mengoleskannya lip cream.
Sena menyambar tas kecil dari atas kasur dan memasukkan ponsel kedalam sana, lalu tak lama dari itu ia turun kebawah menemui Sego yang katanya sudah menunggu di bawah sana.
"Hai!"
Sego menoleh lantas terpana sesaat melihat Sena begitu cantik malam ini. Sego tersenyum lalu membukakan pintu mobil untuk sena.
Setelah itu, Sego masuk ke dalam mobil dan mulai menjalankannya menuju kawasan club' yang akan ditujunya. Beberapa kali Sego berdehem saat melihat Sena, "You are so beautiful. Malam ini lo cantik banget sen"
Sena tersipu malu di puji oleh kekasihnya, "Gue tau, and thanks you Sego"
Sego terkekeh tak mengerti lagi dengan sikap kekasihnya, tapi mau bagaimana lagi. Sena bukan gadis lain yang ketika dipuji hanya diam tersenyum dan menundukkan kepalanya. Sena pasti selalu punya balasan untuk lawan bicaranya. Karna Sena dengan segala macam-macamnya. Ngomong-ngomong soal pakaian mereka tampak serasi kali ini, Sena yang menggunakan dress putih dan Sego yang telah siap dengan kemeja putih yang sengaja dua kancing teratasnya tidak ia kancingkan. Belum lagi dengan rambutnya yang terkesan berantakan ala-ala namun sangat enak untuk di pandang.
Tak lama menyetir akhirnya mereka sampai di kawasan club' yang dimaksud oleh Sego. Sego turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk Sena. Setelahnya mereka berjalan bersama bergandengan tangan ke dalam sana.
Awalnya di parkiran dan di luar sangat amat sunyi dan sepi tapi saat masuk kedalam siapa yang tau, ternyata sangat ramai dengan dentuman musik yang sangat keras. Bahkan beberapa tamu sudah asik berjoget ria dengan segelas Vodka di tangan mereka masing-masing. Sena tampak risih sebenarnya melihat orang-orang yang menatapnya menggoda. Meski begitu ternyata Sego sudah sebisa mungkin menjaga Sena dengan rangkulan tangannya pada pundak Sena.
Tiba di depan panggung kecil mereka mengucapkan beberapa kalimat pada orang yang tengah ulang tahun, sebenarnya hanya Sego, Sena sendiri hanya tersenyum dan menjawab bila mana perlu.
"Happy birthday bro!" Sego berjabat tangan lalu menepuk punggung laki-laki itu dan dibalas hal yang sama.
"Gue kira lo bakal sendiri malam ini go, ternyata udah punya sekarang. Nggak mau di kenalin nih?" Goda orang itu.
Segi terkekeh ringan lalu memperkenalkan kekasihnya, "Sena, cewe gue..."
"Zino"
"Sena"
Sena membalas balasan tangan dari zino lalu melepaskannya lagi, zino tampak memandangi Sena penuh minat. Sego merasa sudah tak aman memilih untuk mencari kursi dan duduk bersama Sena, "Gue gabung sama yang lain dulu, sekali lagi happy birthday No"
"Yoi, have fun. Gausah ngerasa canggung disini!" Ucap zino.
Sena di bawa duduk di kursi sofa yang cukup untuk berisikan empat orang. Tapi hanya dia dan Sego saja yang duduk disana. Tak lama seorang pelayan membawa beberapa jenis minuman lalu meletakkannya di atas meja. "Lo mau minum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Teen FictionNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...