Hai, selamat bertemu kembali.
Penyampaian yang salah kadang membuat seseorang salah paham. Dia menyayangimu dan kamu perlu tahu akan hal itu.
Tandai jika ada typo
Happy reading
Kali ini Sena lagi-lagi lupa dengan soal yang harus ia selesaikan. Keasikan bermain dengan Sego membuatnya banyak lupa dengan tugasnya sebagai pelajar. Untung saja hari ini ia datang lebih pagi dari biasanya, jadi materi biologi yang harusnya di catat dari jauh-jauh bisa ia selesaikan hari ini meski dalam kurun waktu yang sangat cepat, mepet.
"Gila banyak banget"
Sena mengeluh kesal kala ia melihat masih ada lima lembar yang harus ia catat, belum lagi dengan beberapa gambar organ manusia yang harus ia gambar beserta dengan detail-detailnya.
Satu persatu siswa mulai datang bersamaan dengan langit yang mulai cerah pertanda sebentar lagi pukul tujuh. Mita mengerutkan dahinya bingung saat melihat Sena seperti tengah di kejar waktu. Anak gadis satu-satunya teman perempuan yang paling dekat dengan Sena lantas mengeluarkan dua susu ultramilk coklat dari dalam tasnya beserta dua roti instan dengan rasa sama seperti susu tadi.
"Buat lo, seenggaknya sarapan dulu kan?" Mita menyerahkan satu susu dan satu helai roti saset tadi pada Sena. Sena menoleh dan menerimanya dengan senang hati. Ia membuka roti tersebut dengan tangan kirinya dan memakannya sambil menulis materi yang belum selesai. meski seharusnya jangan makan menggunakan tangan kiri, tapi karna mepet Sena masa bodoh.
"Keseringan sama Sego, lo jadi sering lupa sama tugas"
"Enggak, gue nya aja yang pelupa"
"Hmm, bucin banget ih kalo udah pacaran"
"Nggak papa sama pacar sendiri ini Mita, kalo sama pacar orang bucinnya baru berabe"
"Ah biasanya juga bucin sama si Nata"
"Najis!" Sena mendelik tajam dan memakan potongan roti terakhir. Mendengar nama Pranata Adiguna akhir-akhir ini selalu memancing emosinya.
Sena menghabiskan susu coklat yang kini tengah ia genggam, Mita tidak lagi mengajak Sena berbicara kasian jiga fokus anak gadis itu harus terbelah sedangkan bell beberapa menit lagi akan berbunyi. Sena asik dengan catatannya namun tak lama ketika lembar yang belum di kerjakan tersisa tiga lembar lagi guru biologi masuk bertepan dengan bell sekolah yang berbunyi nyaring di setiap penjuru sekolah.
"Kumpulkan catatan biologi yang dua minggu lalu saya berikan"
Beberapa siswa berhambur menuju meja guru untuk mengumpulkan tugasnya. Guru muda tersebut yang bisa di sebut guru baru atau guru honorer di SMA Santana lantas menghitung bukunya yang tidak sesuai dengan jumlah siswa yang hati ini hadir.
"Siapa yang tidak mengerjakan tugas atau tugasnya belum beres silahkan keluar dari jam pelajaran saya. Hormat bendera sampai jam pelajaran saya selesai"
Ada lima orang siswa yang tidak mengerjakan tugas yang telah di berikan dari jauh-jauh hari, dan diantaranya Sena termasuk di dalam orang-orang tersebut. Dengan enggan dia berdiri dari duduknya lalu pergi ke lapangan.
Ada tiga orang laki-laki dari kelasnya yang sendiri tidak tau namanya karna tidak terlalu akrab, lalu dua perempuan yakni dirinya dan Micel. 12 IPA 3 kelas mereka yang menjadi satu-satunya kelas mendapat hukuman hormat bendera hari ini, peluh keringat membasahi pelipis Sena. Sial sekali dia tidak membawa topi.
"Tumben anak cerdas ini nggak ngerjain tugas?" Gurau Micel dan hanya dibalas senyuman tipis darinya.
"Brandal!. Kapan kamu tobatnya hah?! Saya sudah lelah ngurus anak kaya kamu Pranata Adiguna!. Hormat bendera sampai dua jam pelajaran saya selesai di kelas kamu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Fiksi RemajaNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...