37 : prioritas barunya

120 6 1
                                    

Assalamualaikum, halo. Akhirnya kembali lagi dengan nata Sena. Selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Ada yang kangen sama nata?

Ada yang kangen sama aku nggak?

Harap vote dan komennya untuk memeriahkan cerita yang satu ini.

Aku minta maaf sebesar-besarnya kepada kalian semua, minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin semoga orangtuamu menjadi mertuaku, terimakasih 💗.

Happy reading!

Elang band tampaknya akan segera melangsungkan tampilannya kembali, seperti yang pernah Nata ucapkan pada para siswa sekolah di waktu graduation lalu bahwa tepat di daerah Jakarta pusat tepat dekat dengan rumahnya nata akan diadakan konser lagi untuk elang band. Sebenernya disana ada karnaval besar-besaran dan beruntungnya elang band yang namanya sudah cukup melambung tinggi diantara band-band senior akhirnya terpilih untuk ikut acara karnaval dan bisa bertemu langsung dengan band-band hebat lainnya. Seperti hivi, tulus, dan lain-lain.

Dan karna hal itulah lima personil inti kumpul di ruang band sepulang sekolah hari ini. Nata tampak lebih dulu sampai disini bersama Gimbal, tinggal tiga orang lagi yang entah melimpir kemana terlebih dahulu. Nata mengambil satu kaleng soda dari dalam kulkas dan meminumnya, tak lama Galih dan Mita datang bersamaan.

"Sena belum kesini?" Dahi Mita mengerut dan bertanya pada Nata.

"Bukannya bareng sama lo berdua kan?" Bukannya menjawab Nata malah tampak balik bertanya pada perempuan berambut panjang itu.

Mita menggelengkan kepalanya, "Dia tadi ngomong mau duluan kesini, gue kan ke kantin dulu"

Nata menghela nafas lalu melirik jam dinding yang detak jarum jam sudah menunjukkan waktu sore, daripada terlalu menunggu lama Sena, Nata memerintahkan mereka untuk berlatih duluan.

"Kita latihan berempat dulu, mungkin dia ada yang harus di kerjain dulu"

Mereka mengangguk serempak dan berjalan beriringan menuju ruangan khusus musik-musiknya di simpan. Mereka ke posisi semula seperti biasanya, Gimbal dengan drumnya, dan kedua pasangan yang baru jadian yakni Galih dan Mita memainkan gitar mereka masing-masing.

Baru sampai lagu bait reff, Pintu terbuka menampilkan Sena yang tampak terburu-buru masuk. Bajunya kotor dan seluruh badannya dibanjiri keringat. Mereka berhenti bermain dan memandang Sena bingung.

"Dari mana?" Tanya Nata

"Disuruh bantu beresin ruangan BK, sekalian ngabarin Sego dulu gue agak telat dikit" mereka mengangguk mengerti, Nata memberikan satu botol mineral pada Sena lalu di terima oleh gadis itu dengan senang hati. Menghabiskan tiga kali tegukan dan telah mengatur nafasnya Sena lantas duduk di ujung sambil mengambil mic yang satunya lagi untuk bagiannya.

Gimbal memberi aba-aba untuk mulai bermain, mereka berlima mulai memainkan perannya sendiri. Intro kali ini dimainkan oleh penyanyinya terlebih dahulu lalu di susul oleh drum dan gitarisnya. Lagu Zona nyaman menjadi pilihan yang di berikan Nata untuk latihan kali ini.

Beberapa kali mereka latihan bersama di hari ini sampai pukul empat sore, dan sudah habis waktu setengah jam mereka di ruangan yang sama sambil berlatih bersama. Saat Sena hendak kembali bernyanyi menyahuti Nata tadinya, ponselnya berdering menampilkan nama Sego yang menelponnya. Sena melambaikan tangannya meminta jeda waktu break sebentar.

"Hari ini ini jadi?"

Sena tampak berfikir sampai akhirnya ia ingat iya ada janji makan bersama di cafee sepulang sekolah bersama Sego lalu akan ke pantai sebentar menghabiskan waktunya bersamaan. Sena nampak menepuk keningnya, dalam hatinya ia jelas merutuki segala kebodohannya.

Nata Sena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang