Hay happy reading....
Tampaknya menjalin hubungan bersama Sego menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Sena. Gadis ini seperti orang sawan dari dua hari lalu, semenjak berpacaran dengan Sego dia sering tertawa dan lebih ceria lagi dari biasanya dan pastinya dia lebih di perhatikan oleh Sego. Intinya Sena bahagia.
Sekarang tidak banyak lagi yang Sena lakukan, tapi tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama Nata disana. Sesegera mungkin Sena mengangkat teleponnya.
"Hallo Nata jelek!" Sapa Sena dan dibalas senyuman ala Nata,
"Yoi sen. Liat nih gue lagi dimana...."
Nata mengarahkan kameramya ke belakang dan tampaklah kota Bandung dengan segala ke indahanya. Belum lagi Nata yang sekarang tengah bersama sepupunya yang memborong beberapa belanjaan.
"Abis darimana tuh..." Goda Sena
"Beli mainan, sekalian ambil pesenan kostum Harry Potter sama pernak pernik lainnya punya sepupu gue nih" Nata mengalihkan kameranya lagi pada gadis sepantaran yang usianya dibawah mereka, "Halo kak Sena" sapa sepupu nata.
"Halo Angelia..., Kamu beli apa aja tuh?"
"Beli jubah, seragam hongwarts, tongkat sihir, buku, sama poster aja si ka. Tapi kak nata yang belanjaan, aku mana mampu!" Ucap Angela di akhiri kekehan ringan.
Sena melotot kaget, lalu tak lama nata mengalihkan camera ponselnya pada dirinya sendiri sambil membenarkan tataan rambut.
"Nggak terima gue! Masa gue yang minta dari kapan taun nggak di beliin!, Mana mau beli sendiri malah di cepuin lagi ke mami, parah lo Nat!" Sena merajuk kesal.
Nata menyengir tanpa dosa lalu memamerkan satu paper bag agak sedang, "Satu jubah si kuning ada disini dengan tulisan nama lo. Kalo masih ngerajuk sih sorry-sorry gue jual aja. Lumayan banting harga nih" goda nata sambil menggoyangkan paper baginya.
Sena melotot tak percaya.
Gadis itu me dekatkan ponsel ke wajahnya lalu menjauhkannya, "Lo beneran?" Tanya Sena memastikan. Nata mengangguk serius.
Sena berteriak kegirangan, gadis itu bertepuk tangan seperti orang gila di kamarnya lalu memandang nata dan memasang raut muka merajuk kembali. "Nataaa, cepet pulang. Gue pengen nyobain jubahnya" Sena mencabikan bibir kesal.
"Najis mukanya kaya babi"
"Anjing!" Kesal Sena.
"Hahahah, besok gue pulang duluan deh na. Btw, gimana nggak ada gue. Seru nggak?"
Sena nampak memikirkan sesuatu, namun ia tetap santay dan berjalan menuju meja rias, menyimpan ponselnya disana sambil ia membersihkan bekas-bekas make up nya. Dilihatnya dari sini pula sepertinya Nata dan Angelia baru sampai rumah milik Omanya nata, soalnya mereka tengah membuka sepatu dan nata yang langsung masuk kamar setelah menyapa beberapa orang rumah.
Laki-laki itu tiduran telungkup sambil memainkan ponselnya, melihat Sena yang tenang dengan dirinya sendiri yang masih membersihkannya wajahnya.
"Seru ya seru sih, tapi banyak ga serunya. Tapi ada serunya juga. Gue udah punya pacar sekarang!. Mami juga ngizinin!" Girang Sena sambil mencepol rambutnya asal lalu memoleskan beberapa pelembab pada wajahnya.
Nata tampak tertarik, tapi wajahnya mengerut dan dengan serius menatap Sena.
"Siapa?"
"Ada deh. Makanya cepet pulang, nanti gue kenalin. Oh ia itu jubah jangan lupa di bawa ya nyet!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Fiksi RemajaNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...