70. Sefruit perbedaan... (3)

619 94 56
                                    

Nah loh double update😗
Happy reading semuanyaa
.

.

.

"Hari ini mau pada main nggak? Kebetulan gue lagi bosen." Tanya Lisa pas kalian baru sampai di parkiran sekolah.

"Gue nggak dulu, gue mau ngebut tugas bahasa Indo supaya nanti nggak lupa lagi." Jawab kamu sambil make sarung tangan.

"Gue juga. Hari ini gue mau kerja rodi dulu di rumah tante gue." Sahut Jennie yang juga udah manasin motornya.

"Kerja rodi?" Beo kamu.

"Ho'oh, gue disuruh ngejagain anaknya. Untungnya gue di bayar, coba kalau enggak, udah gue buang tuh curut-curut ke kolong jembatan." Jelas Jennie.

"Apa kata lu aja dah. Yaudah, gue duluan ya." Kamu sempet ngelakson dua kali yang di balas lambaian tangan temen-temen kamu sebelum lajuin motor nyari cafe yang enak buat nugas.

Bosen nugas di rumah terus, sekali-kali kamu juga mau nugas di luar.

Karena kamu nggak tau tempat yang mana yang bagus, jadinya kamu asal milih aja di maps, yah, yang penting ada wifi gratis.

Kamu nguap lebar setelah turun dari motor. Untung pakai helm, jadi pas tadi nguap nggak ada yang ngeliat.

Kamu jalan santai masuk ke dalam cafe terus nyari tempat duduk. Tapi, sebelum kamu nemu keburu ada yang nepuk pundak kamu.

"Heh?! Astaga, kaget Adek, Bang." Kamu ngelus dada sambil natap Dio sanksi.

"Bukannya balik malah mampir ke sini, ngapain?" Tanya Dio setelah narik kamu buat duduk bareng dia.

"Mau nugas sekalian refreshing." Jawab kamu sambil makanin puncake yang kamu pesen dan tentunya Dio yang bayarin.

"Oh." Sahut Dio.

"Abang nya?" Tanya kamu balik.

"Sama. Nugas juga."

"Oh."

"Iya. Eh lu tau nggak sih, Dek. Si Baekhyun kemarin bener-bener parah." Dio minum dulu sebelum ngelanjutin sesi gibahnya.

"Emang kenapa sama Bang Yun?" Kamu geser tempat duduk kamu supaya lebih deket ke dia.

"Dia menyokin wajan kesayangannya Jin terus ngibrit gitu aja nggak tanggung jawab." Lanjut Dio.

"Pantesan." Sahut kamu. "Kemarin Bang Jin nanyain semua orang rumah soal wajannya sambil marah-marah, mana Adek ikutan kena amukkannya lagi."

"Eh tapi, Abang tau dari mana?" Tanya kamu penasaran.

"Kan ada cctv."

"Iya juga sih. Terus terus?"

"Ya lu liat aja ntar malem, gue udah ngirim rekaman cctv nya ke Jin."

"Wah, cepu nih Abang nih."

"Bodo."

Setelahnya, kalian fokus ke urusan masing-masing. Kamu fokus ke buku kamu sedangkan Dio ke laptopnya.

Tapi ketenangan itu nggak lama karena beberapa saat setelahnya temen-temennya Dio datang.

"Sorry Kyu, macet, jadinya telat." Ujar temennya Dio yang make baju abu-abu.

"Hm." Cuek Dio.

"Em, hai hehe." Sapa kamu pas temen-temennya Dio natap kamu.

"Lo?"

"Adek gua." Jawab Dio.

"Oh? Adek lo? Kenalin, gue Iqbal, ini Samudra, sama ini Miko." Iqbal ngulurin tangannya yang langsung kamu jabat baik.

16 Brothers√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang