Epilog

415 80 30
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan SMA.

Kamu nggak habis pikir, kok bisa waktu cepet banget berlalunya? Padahal rasanya baru kemarin kamu masuk kelas 12 yang bikin pusing bukan main. Eh tau-tau sekarang udah lulus aja.

"Kami persilahkan kepada para keluarga yang hadir untuk mesuk ke aula dan duduk di tempat yang telas disediakan di sebelah kanan, dan untuk para wisudawan di sebelah kiri." Ucap MC yang mana merupakan salah satu pengurus osis.

Kamu dan temen-temen kamu segera duduk sesuai dengan gladi resih kemarin, yaitu di bangku paling depan. Ya meski kamu sendiri nggak tau kenapa bisa kebagian yang paling depan.

Tapi untungnya kalian berlima duduknya sejajar, jadi gampang ngobrolnya. Ya meski harus tetap hati-hati sih soalnya di depan.

"Kok gua deg-degan." Ujar Jisoo sambil ngeremesin tangan Lisa.

"Sama, gua juga." Sahut kamu yang lagi dilendotin Rose.

"Eh liat, itu keluarga gua." Kamu nengok ke arah loby yang cukup penuh sama keluarga murid, kamu micingin mata sebentar sebelum nemuin keluarga besar Jennie yang hadir pakai baju senada.

"Gila, lu bawa keluarga besar?" Ucap Jisoo.

Jennie ngangguk pasrah. "Abisnya mereka maksa, padahal udah gua bilang keluarga kecil aja."

"Tapi lu mending sih, daripada abang. Noh liat."

Ucapan Lisa sukses bikin kalian berlima nengok lagi ke loby di mana abang-abang kamu lagi masuk dengan ala-ala catwalk. Dan yah, satu aula langsung heboh. Apalagi Baekhyun dengan penuh gayanya nggak pake masker. Belum lagi orang tua kamu, hmm empat orang kaya wangi duit. Makin heboh lah itu. Untung Kakek, Nenek, Grandpa, sama Drandma kamu nggak ikutan.

"Padahal gua udah bilang cukup Bunda aja. Ngapain coba ikut-ikutan dateng? Dasar orang-orang kurang kerjaan." Kamu muter mata malas sebelum benerin posisi duduk.

Jisoo sendiri udah ketawa. "Hahaha, sampai pada heboh gitu loh bang."

"Gue rasa pengurus osis lagi geger sih, soalnya Kak Baekhyun yang notabenenya artis yang nggak diundang tiba-tiba dateng." Tebak Jennie. Dan memang bener karena nyatanya para pengurus osis lagi heboh.

Ya gimana nggak heboh. Para pengusaha ternama sekaligus artis papan atas dan orang-orang berpengaruh lainnya tiba-tiba datang apa nggak bikin jantungan?

Setelah semua orang duduk. Acara baru bener-bener dimulai. Diawali dengan doa bersama, dilanjut sambutan kepala sekolah, terus pertunjukan bakat yang ditampilin oleh kelas 11 dan 10. Lalu setelahnya baru bagian yang ditunggu-tunggu, pengumuman juara umum.

Jujur aja, kamu berharap dapat masuk 10 besar, karena ortu kamu bilang kalau kamu dapat masuk 10 besar mereka bakal ngasih kamu kejutan.

.

.

.

"Dan siswa dengan perolehan nilai tertinggi pertama adalah... Kak Roseane dari kelas dua belas IPA satu."

Prok! Prok! Prok!

"Kami persilahkan kepada sepuluh besar untuk maju dan menerima hadiah dari kepala sekolah."

Sebenernya kamu nggak nyangka Rose bakal jadi ranking 1, kamu pikir itu bakal Jennie. Tapi yah, Jennie juga rank 2.

Kamu sendiri? Kamu rank 4, sementara Lisa 5 dan Jisoo 6. Cukup memuaskan lah. Rank 3? Itu si Jungkook, sementara Sehun rank 7.

Acara penyerahan hadiah selesai terus dilanjut foto-foto dan pidato singkat dari Rose, sementara sisanya kembali ke tempat duduk yang tadi.

"Pantesan kita disuruh duduk di depan,. Tapi gua nggak nyangka sih bisa masuk sepuluh besar." Jisoo senyum seneng, dia megangin buket bunganya dengan bangga terus bilang. "Gua bahagia bisa temenan sama kalian."

Kamu meluk Jisoo sambil senyum. "Gua juga bahagia."

"Gua jugaa." Lisa, Jennie, sama Rose yang baru turun dari podium ikutan, jadinya kalian pelukannya berlima.

Setelah osis ngumumin acara selesai, kalian langsung pergi barengan buat ketemu keluarga masing-masing sambil ngasih salam. Kamu kenalan sama keluarganya Lisa, terus jisoo, Jennie, Rose, dan terakhir kalian berlima ke keluarga kamu dengan keluarga temen-temen kamu. Biar kenalan ceritanya.

Kamu langsung dipeluk sama keempat orang tua kamu, mereka terharu, anak perempuan mereka satu-satunya ternyata udah sebesar ini.

"Udah atuh Bun, Mah, Yah, Pah, Adek dedek." Rengek kamu yang ngundang tawa keempat orang tua kamu.

"Kenalin, ini temen-temen Adek, ini Lisa, Rose Jennie, Jisoo dan keluarganya."

Kamu biarin keluarga temen-temen kamu sama orang tua kamu ngobrol, sementara kamu jalan ke abang-abang kamu.

"Lu udah gede ya sekarang." Xiumin nepuk kepala kamu bangga.

Kamu balas ketawa kecil. "Haha, iya dong."

Mereka peluk sambil kecup kening kamu satu persatu yang kamu terima dengan senang hati dan kamu balas ngecup pipi mereka.

"Adek." Panggil Ayah tiba-tiba.

Kamu nengok ke Ayah. "Kenapa, Yah?"

"Abis ini, kamu mau lanjut kemana?" Tanya Ayah yang bikin abang-abang kamu juga temen-temen kamu nengok ke kamu.

"Kalian gimana?" Kamu malah balik nanya ke temen-temen kamu.

"Gua bakal lanjut kuliah di Australia." Ini Rose.

"Gua Ke Korea, mau lanjut kuliah di bidang tari." Ini Lisa.

"Gua sih ke Paris, lu tau kan gua mau jadi Designer." Ini Jennie.

"Kalau gua ke Italia, gua mau fokus untuk belajar jadi profesonal chef." Ini Jisoo.

Kamu ngangguk-ngangguk. Mereka memang udah pernah bilang sih.

"Kamu masih bingung, Dek?" Tanya Bunda.

Kamh ngegeleng, terus senyuk percaya diri karena kamu udah pikirin ini dari lama. "Adek mau..."

***

END
Bener-bener END

Akhirnyaa, book ini end juga hehe.
See you di cuap-cuap chap depan 😉

16 Brothers√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang