Author Pov
Setelah kencan malam itu, Keisha dan Sena belum bertemu lagi.
Kekasihnya itu harus pergi ke luar kota karena mewakili jurusan mereka dalam suatu perlombaan.
Katanya akan memakan waktu selama dua minggu. Dan ini baru hari kelima, sedangkan Keisha sudah benar-benar merindukan lelakinya itu.
Lagi-lagi ia menghela nafas, terbiasa selalu dekat dan menjalani aktivitas bersama Sena membuatnya cepat merindukan kekasihnya, meski baru beberapa hari.
"Kak, ga pulang?" tanya salah satu adik tingkat yang ia dampingi dalam praktikum.
Keisha tersenyum. "Bentar lagi."
"Oh, oke. Duluan ya, Kak."
"Iya."
Gadis itu menidurkan kepalanya di atas meja, yang penuh dengan laporan praktikum milik adik tingkatnya.
Ia bosan. Bukannya tidak ada tugas, hanya saja ia belum ingin mengerjakannya.
Tugasnya di BEM juga sudah selesai, belum ada kegiatan lainnya. Jadi ia bisa beristirahat untuk sementara.
Biasanya ia akan senang jika mendapat waktu luang seperti ini. Ia biasanya akan pergi bersama Sena, kemanapun, berdua. Atau pergi dengan para sahabatnya.
Para sahabatnya terlihat sibuk, tentu saja, ini sudah mau ujian akhir semester. Jadi ia tidak yakin mereka bisa diajak pergi bermain.
"Ha..." helaan nafas panjang keluar lagi dari bibir Keisha. Ia tidak pernah sebosan ini.
"Neng, ruang praktikumnya mau dikunci. Udah 'kan praktikumnya?" ucap salah satu pekerja di sana.
"Udah, Mang. Udah. Sebentar ya, aku beresin dulu ini, hehe."
"Siap, Neng."
Lalu Keisha dengan cekatan membereskan barang-barangnya dan membawa laporan-laporan praktikum ke ruang dosen pembimbing mata kuliah itu.
Kini Keisha sedang menuju parkiran, ia memutuskan untuk pulang.
Namun urung dilakukan, karena ia melihat pesan dari Destiny, gadis itu menyuruhnya untuk segera ke kantin IT.
Jaraknya cukup jauh dari fakultasnya. Tapi ia tidak perlu khawatir, karena mereka pasti akan menunggunya.
Beberapa menit kemudian, Keisha sampai di kantin IT. Ia berlari kecil agar segera sampai kantin.
Keadaan kantin cukup penuh, sehingga gadis itu agak kesulitan mencari para sahabatnya.
Untungnya Alice mengacungkan tangan dan melambai padanya. Dan ia segera ke sana.
Keisha memesan makanan bersama Alice, karena yang lain sudah memesan.
Mereka mengobrol sambil menunggu pesanan diantar.
"Kei," panggil Rania.
"Hn? Kenapa?"
"Kamu tuh yang kenapa, katanya gabut tapi cuma nyimak aja," keluh Alice.
"Kangen banget ya sama Sena? Sampe segitunya," ucap Destiny.
"Iya, dia pasti kangen banget sama mas pacar. Sampe bilang gabut dan ngajak kumpul di grup," sahut Alena.
Keisha hanya bisa mengangguk. Tidak ingin membantah ucapan sahabatnya.
"Oke, sekarang mending kita ga usah bahas Sena. Mending kita bahas hari ini mau kemana," titah Destiny.
"Bener, mumpung semuanya bisa ngumpul," ucap Alena.
Lalu Destiny dan Alena mencari tempat-tempat yang bisa mereka datangi sambil memakan pesanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
RomanceKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.