16

34 2 1
                                    

Author Pov

Keesokan harinya~

"Nilai psikologi klinis kita semester ini tergantung Pak Arka," ucap Destiny tiba-tiba.

"Ohok... Ohok... Hah? Kok?" tanya Alice kaget.

"Dia kan asisten dosen," ucap Alena.

"Iya awalnya, tapi ini ada perubahan susunan dosen yang ngajar di kelas kita. Tuh, Arka Fandri Al Fattan dosen psikologi klinis," jelas Destiny sambil memperlihatkan tabel berisi nama dosen dan mata kuliah yang mereka ajarkan.

"Kok bisa?" tanya Rania.

"Kalo kata ketua kelas sih dia tuh awalnya ga mau jadi dosen dulu, walaupun dia udah punya gelar magister. Tapi karena Pak Iman mau ngundurin diri, jadinya ya dia gantinya," jawab Destiny.

"Ga apa-apa lah, dia baik kayaknya," sahut Keisha asal.

"Yaaa gitulah, semoga aja ga pelit nilai," jawab Destiny.

"Ck, ish," gumam Alice.

"Permisi, ada Alice?" tanya seorang gadis.

"Ada apa?" tanya Alice.

"Kamu disuruh ke ruangan Pak Arka sekarang," jawab gadis itu.

"Oh, oke. Makasih ya," balas Alice.

"Iya sama-sama, duluan ya," pamit gadis itu.

"Iya, silahkan," jawab Keisha sambil tersenyum.

"Ada apalagi sih?" tanya Alice lesu.

"Nilai kamu ada yang harus diperbaiki mungkin atau... Atau...," ucap Keisha menggantung.

"Atau dia butuh kamu buat meriksa tugas," jawab Rania.

"Mending kamu ke ruangannya sekarang, nanti kalo dia marah ribet tuh," titah Alena.

"Oke, duluan ya," pamit Alice.

Mereka kemudian melanjutkan obrolan sambil memakan makanan.

"Kita boleh duduk disini?" tanya Chandra.

"Oh, boleh kok," jawab Keisha.

"Bang Ghany mana?" tanya Destiny.

"Lagi pesen makanan," jawab Chandra.

Destiny hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Duduk, Kak," ucap Alena.

"Ah, iya," jawab Chandra.

"Kangen Abang ya, makanya nyariin?" tanya Ghany yang baru saja datang.

"Iya," jawab Destiny sambil memasang wajah datar.

"Ck, kebiasaan," keluh Ghany.

"Duh maaf ya, aku harus pulang sekarang, duluan yaaa. Sampai ketemu di tempat liburan, Say," pamit Keisha pada ketiga temannya.

Mereka bertiga menjawabnya dengan anggukan kepala.

Beberapa menit setelah Keisha pamit, Alena dan Rania pun pamit pulang.

"Kita berdua juga harus pulang nih, jangan lupa minta izin ya, In. Soalnya tergantung sama kamu tempat liburannya," ucap Alena.

"See you soon, In," pamit Rania.

"Hm yeah, aku usahain dulu. See you too, Ran," jawab Destiny pada kedua temannya.

Setelah Alena dan Rania pergi, Destiny hanya diam memandang hp-nya dengan ekspresi berharap.

"Nunggu apaan sih, Dek?" tanya Ghany.

"Hah? Oh ini, nungguin balesan chat dari Bang Johnny," jawab Destiny.

Five Girls With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang