40

29 4 2
                                    

Author Pov

Bohong kalau Keisha tidak tahu jika laki-laki yang duduk di hadapannya itu memiliki rasa yang lebih dari sekedar teman padanya.

Keisha tahu jika laki-laki itu hanya berdalih ingin mengerjakan tugas kuliah mereka juga membahas tentang program kerja divisi mereka di BEM fakultas kesehatan yang seharusnya ia bahas saja dengan ketua divisi dan anggota lainnya.

Keisha tidak menampik jika laki-laki di depannya ini menarik. Dia merupakan pindahan dari Thailand, memutuskan pindah ke Indonesia karena ingin lebih tahu tentang negara kelahiran sang ibu.

Dia mahasiswa yang cukup pintar dan aktif dalam organisasi kampus. 11-12 dengan Keisha, hanya saja jika Keisha cukup pemilih dalam berteman sedangkan laki-laki ini berteman dengan siapa saja.

"Mending kita obrolin ini sama anak divisi yang lain, kalo cuma berdua kayaknya ga enak," ucap Keisha.

Laki-laki itu mendongak, lalu mengangguk.

"Kalo gitu aku duluan ya, kalo ada materi yang pengen kamu tanyain lagi chat aja," ucap Keisha lalu pergi meninggalkan laki-laki itu.

Keisha memutuskan untuk menyusul teman-temannya yang ada di kantin fakultas arsitektur.

"Hei," sapa Keisha.

"Gimana kencannya? Lancar?" tanya Alena.

"Kencan apaan, kita cuma bahas tugas sama materi kuliah kok."

"Hai guys!" ucap Alice.

"Pelan-pelan dong Al," sahut Rania.

"Gimana kuliahnya?"

"Udah dapet tugas aja huhuu, padahal baru masuk sehari," keluh Destiny.

"Sama," ucap Keisha, Alena dan Rania bersamaan.

Ya, mereka sudah mulai masuk kuliah. Sekitar tiga minggu sebelum nasuk kuliah, Alice sadar dan sudah boleh pulang tapi tiap minggu harus check up. Jadi mereka sudah masuk seperti biasa sekarang.

"Aku bosen di rumah, aku udah keluar dari semua ukm yang aku ikutin."
Alice tampak tidak senang dengan keputusan sang kakak pertama untuk mengeluarkan dia dari semua ukm yang dia ikuti.

"Itu kan demi kamu. Kamu bisa nyoba hobi baru kan? Masak misalnya, bercocok tanam juga bisa," sahut Keisha.

"Huum! Kamu bisa ngelakuin hobi kamu itu di rumah kan, itu lebih aman," balas Alena.

"Ga apa-apa, mending sekarang kamu makan. Kamu harus minum obat kan," titah Destiny.

Mereka pun memakan makanan mereka dengan sesekali diselingi oleh obrolan.

"Kak Kei!"

Mereka menoleh ke arah sumber suara, di sana ada Ken dan Edo, adik dari Keisha dan Alice. Mereka berlima lupa jika kedua adik temannya itu juga berkuliah di kampus yang sama dengan mereka.

"Ken, jangan teriak dong. Kamu diliatin tau sama yang lain," bisik Edo.

"Iya nih, jadi malu kan kita," sahut Destiny.

"Maaf deh Kak," balas Ken sambil menunduk.

"Gimana kuliahnya?" tanya Alena sambil bertukar pesan dengan kakak pacar.

"Gitu deh, perkenalan gitu," balas Edo.

"Iya sih, semangat ya. Sana pesen makan siang dulu," ucap Destiny.

"Kakak yang traktir nih?"

"Ngga lah, ngapain traktir kalian."

"Yahhh."

Five Girls With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang