Author Pov
Laki-laki dengan sepatu hijau itu berdiri menunggu hujan yang tampak tidak akan reda, Ia merutuk dirinya yang tidak membawa payung dan merutuki teman-temannya yang malah meninggalkannya yang ketiduran di ruang BEM.
"Hah..."
Lagi-lagi si sepatu hijau itu menghela nafas, menatap ke arah depan pintu masuk fakultasnya, berpikir untuk menerobos hujan saja. Tapi ia urungkan niatnya saat ingat bahwa besok ia harus memimpin rapat BEM fakultasnya dan BEM universitas lain, ia tidak ingin jika ia memaksa menerobos hujan dan sakit di keesokan harinya, jadi ia memilih untuk duduk di bangku besi yang ada di lobby fakultasnya itu.
Ia mendongak ketika ada mendengar suara langkah kaki.
"Ini payung buat kakak, duluan ya kak," ucap seorang gadis sambil memberikan payung yang ada dia pegang tadi dan berlari lagi keluar lobby.
Sedangkan si sepatu hijau malah bingung dengan yang baru saja terjadi.
"Hah... Ada-ada aja, pake aja kali ya? Kan dia bilang buat gue," gumam si sepatu hijau pada dirinya sendiri.
Akhirnya ia pun memakai payung itu untuk ke parkiran.
Keesokan harinya si sepatu hijau itu berusaha untuk mencari perempuan yang memberikan payung padanya kemarin, ia rasa perempuan itu adalah anak dari fakultasnya.
"Jeffrey!" teriak seseorang.
Si sepatu hijau itu menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
"Rapat oyy! Malah keluyuran di sini lo!" ucap orang itu-lagi.
"Ck, masih lama juga, gue lagi nyari orang nih," balas si sepatu hijau-Jeffrey.
"Heh! Itu anak-anak udah pada di ruang BEM, masa lo masih mau di sini sih? Cepet ah!"
"Ga usah narik juga dong Yaz."
Sedangkan orang yang dipanggil Yaz tadi hanya diam sambil menarik Jeffrey.
Jeffrey mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, masih mencari gadis yang kemarin memberinya payung.
Deg.
Mata Jeffrey menemukan gadis yang mirip dengan gadis memberikannya payung kemarin, saat ia ingin melepaskan diri dari Yazdan, gadis itu sudah pergi dengan teman-temannya.
Akhirnya Jeffrey hanya menurut saat ditarik oleh Yazdan, setidaknya ia sudah menemukan gadis itu dan bisa dipastikan bahwa gadis itu adalah anak dari fakultasnya.
Sudah dua minggu semenjak kejadian pemberian payung oleh seorang gadis asing itu. Dan sudah dua minggu juga Jeffrey tidak melihat gadis itu.
"Kusut banget tuh muka, masih mikirin cewe itu?" Tanya Yazdan.
"Mau tau aja lo," balas Jeffrey.
"Sana pergi lo! Gue mau nyusun materi buat jadi asisten dosen nanti," lanjutnya.
"Hus hus..." ucap Jeffrey.
"Heh lo!-
Tok Tok
"Masuk," balas Jeffrey.
"Permisi, saya disuruh sama Bu Hana buat nyari asisten dosennya Pak Roni. Err... asisten dosennya ada?" tanya orang yang mengetuk pintu tadi.
"Ada, dia," jawab Yazdan, sedangkan Jeffrey hanya diam sambil memandang gadis itu.
"I got you," gumam Jeffrey.
"Hah?" ucap Yazdan.
"Kalo gitu saya permisi. Oh iya, buat bapak asisten dosen jangan lupa dateng ke kelas ya, hehe. Permisi," ucap gadis itu.
"Dia cewe yang lo maksud itu?" Tanya Yazdan setelah gadis tadi pergi.
"Iya, udah ya, gue mau ke kelas dia dulu, bye!" balas Jeffrey.
Author Pov End
----------------------
Jeffrey Pov
Gue pergi ke kelas cewe yang tadi ngetuk pintu dan ngasih payung ke gue.
"Selamat sore, karena Pak Roni sedang berhalangan hadir jadi saya sebagai asisten dosennya bertugas untuk mengganti beliau. Perkenalkan nama saya Jeffrey, kalian panggil saya Kakak saja ya, saya masih muda," uacapku sambil menatap sekeliling kelas.
Anak-anak cewe di kelas ini keliatan antusias banget sama gue,tapi pas gue ngeliat cewe tadi, dia keliatan biasa aja. Fokus sama alat tulis yang lagi dia tata di meja.
Gue akhirnya milih buat nyuruh anak-anak buat diem dan mulai ngasih materi ke mereka. Setelah kelasnya selesai, gue sengaja keluar paling akhir soalnya cewe yang ngasih payung ke gue itu masih ada di kelas.
"Duluan Kak," ucapnya.
"Eh bentar," balas gue.
"Makasih ya buat payungnya waktu itu, nanti aku balikin ya. Soalnya sekarang ngga aku bawa," lanjut gue.
"Eh ga apa-apa Kak, buat Kakak aja," balasnya.
"Ah oke, ada-"
"Alena!" panggil seseorang.
Gue sama cewe tadi otomatis noleh ke arah orang yang manggil, suaranya kenceng banget. Sampe orang-orang yang ada di koridor juga noleh.
"Er... Kak, aku duluan ya, temen aku udah nyariin hehe," ucapnya sambil senyum.
Gue cuma ngangguk sambil senyum.
Jadi namanya Alena.
Well Alena, lo udah bikin gue suka sama lo gara-gara ngasih payung ke gue sama senyuman manis lo.
Jeffrey Pov End
-----------------------
Senin, 07 September 2020
Holla!
Aku ga tau ini tuh side story dari Five Girls With Luv atau bukan, kayaknya sih iya
Soalnya aku ngetik ini pas lagi gabut, tapi tetep aja akhirnya aku harus mikir keras.
Jadi, di sini dijelasin dikit kenapa Jeffrey bisa suka sama Alena, cuma dikit sih wkwk
Kan cuma buat ngabisin waktu gabut hehe
Semoga aja suka yaa^^
So...
Enjoy and...
Keep Positive :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
RomanceKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.