68

5 1 0
                                    

Author Pov

Tidak terasa hari ini adalah hari pernikahan Keisha dan Sena. Pesta pernikahan untuk umum sudah selesai sejak dua jam yang lalu. Kini saatnya untuk pesta secara privat.

Sena dan Keisha sudah berdiri di hadapan empat pasangan yang menjadi tamu undangan pesta pribadinya.

Keisha menggunakan gaun berwarna coklat muda, dengan semacam rompi di bagian atasnya, gaun yang simpel tapi tetap cantik untuk digunakan di acara pernikahannya. Rambut sebahunya tergerai indah. Sedangkan Sena di sebelahnya menggunakan turtle neck yang dilapis jas berwarna senada dengan gaun Keisha. Keduanya tampak cantik dan tampan.

Kalingga menatap ke sekitar dan menemukan beberapa benda aneh menurutnya, lalu ia berbisik pada sang tunangan, "Ini mau ngapain sih?"

"Katanya mau private party gitu, tapi ini bakalan beda dari yang lain," jawab Destiny.

"Oke, karena udah kumpul semua, bisa kita mulai ya," ucap Keisha.

"Sebelumnya Saya ucapkan terima kasih atas kesedian para tamu yang terhormat untuk hadir di private party pernikahan Saya dan Keisha," ucap Sena.

"Private party ini bakalan beda dari yang biasanya, karena kita bakalan main game!" lanjutnya.

"Game apaan nih?" ucap Jeffrey.

"Ada dua games, nanti bakalan dijelasin sama Keisha dan sekarang kita masuk ke permainan pertama!" jelas Sena.

Keisha lalu maju ke depan, menyerahkan balon yang sudah ditiup dan diberi krim cukur, serta pisau cukur pada tiap pasangan.

"Game ini namanya cukur balonnya. Cara mainnya nanti salah satu dari tiap pasangan megang balon di mulutnya. Nah pasangan yang satunya harus nyukur busa pake pisau cukur. Pasangan yang berhasil buat beres duluan dan ngga meletus, bakalan jadi pemenangnya. Dan yang balonnya meletus artinya kalah."

Para pasangan itu mengangguk. Lalu Sena berkata, "Pada ngerti 'kan?"

"Iyaaa!" jawab mereka.

"Oke, kalo gitu kita mulai permainannya! Satu, dua.... Tiga!"

Bunyi peluit menjadi pertanda bahwa permainan sudah dimulai.

Dor!

Belum apa-apa, kelompok Destiny - Lingga sudah memecahkan balonnya.

"Sorry," ucap Destiny.

"Gapapa, nanti kita menang di game selanjutnya," balas Lingga.

Keduanya pun akhirnya membersihkan sisa krim yang menempel pada wajah Lingga.

Tenang saja, tiap pasangan sudah memakai jas hujan agar krim cukurnya tidak mengotori pakaian mereka.

"Ayo semangat, Alena!" teriak Destiny yang melihat pasangan Alena - Jeffrey yang sebentar lagi selesai membersihkan busa di balonnya.

"Go Rania, go!" ucap Alice menyemangati pasangan Rania - Chandra.

Alice dan Arka juga sudah kalah, karena Arka memeletuskan balonnya.

"Ih, Ayang!" ucap Rania saat Chandra malah melepaskan balon yang ia gigit.

"Eh, eh, maaf Yang, pegel soalnya," balas Chandra.

Prittttt

Peluit pun berbunyi dan bertanda permainan selesai.

"Stop! Permainannya selesai dan pemenangnya adalah Alena dan Jeffrey!" ucap Keisha.

"Selamat kepada Alena dan Jeffrey, nanti ditunggu hadiahnya ya!" sahut Sena.

"Oke, sekarang kita lanjut ke permainan kedua, namanya the minefield. Di sini kalian harus nentuin siapa yang bakalan jalan dan matanya ditutup dan siapa yang bakalan ngarahin jalannya. Cara mainnya, nanti yang matanya ditutup harus jalan dari garis start sampe finish, diarahin sama yang ngarahin jalannya dan jangan sampe kena ranjau ataupun jatuh," jelas Keisha.

Five Girls With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang