24

32 5 15
                                    

Sean Pov

Setelah kejadian dimana Alena mengejutkanku dengan keberadaannya yang tiba-tiba itu, akhirnya kami pun pergi berkeliling di sekitar taman bermain. 

Kami memutuskan untuk bermain hanya berdua, karena katanya Alice sudah dibawa oleh Pak Arka dan aku tidak tahu dia itu siapa, Destiny juga sudah bermain dengan Lingga, Ghany dan Hendery hanya diam di tempat kami berpiknik, mungkin sekarang mereka sedang tidur, sedangkan Keisha katanya ingin pergi sendiri, sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun, padahal kita kesini untuk menghiburnya.

Drrttt…  Drrttt…

Hp Alena bergetar, Keisha menelponnya.

“Halo?”

“….”

“Mau nyusul kesini? Atau mau ikut sama Iny?”

“…."

“Kok pulang sih?”

“….”

“Kesini aja, kita main wahana yang lain. Kalo Iny pasti lagi jalan-jalan doang, dia kan takut sama ketinggian. Kalo kamu mau istirahat doang, kamu bisa diem di tempat kita piknik, tapi pasti bosen.”

“….”

“Ya hati-hati.”

“Keisha mau gabung sama kita? Ga apa-apa kan?” tanyanya.

Aku hanya mengangguk.

Keisha pun datang dengan sisa permen kapas di tangannya, dia memasang wajah bosan dan sedikit bersalah.

“Rasanya aku mau pulang aja,” ucap Keisha.

“Loh janganlah, kan kita mau liburan sambil ngehibur kamu makanya kita kesini,” jawab Alena.

“Keburu kesel, tadi aku ketemu sama Kak Hilman. Terus sama anaknya jugaaaa, huaaaa tambah aja galau aku tuh,” ucap Keisha.

“Loh kok? Kamu kabur gitu? Padahal itu kesempatan kamu buat nanya, dia udah nikah atau belum, kalo kamu kabur kapan lagi waktu yang pas buat kalian ngobrol coba?” tanya Alena.

“Ga tau lah, gimana nanti aja. Aku ke tempat piknik aja ah, mau tidur,” jawab Keisha.

“Eh jangan! Kita main dulu, seenggaknya kita main satu atau dua wahana dulu,” ucap Alena.

“Yuk!” ucap Alena sambil menarik tanganku dan tangan Keisha.

Kami pun mencari wahana yang tidak terlalu penuh antriannya, tapi hampir semuanya penuh.

Akhirnya, kami memutuskan untuk menaiki wahana yang Keisha inginkan, yaitu wahana histeria.

“Kamu yakin mau naik wahana ini?” tanya Alena pada Keisha.

“Ya, emang kenapa? Kak Sean sama kamu ga mau naik wahana ini?” ucap Keisha.

“Ga apa-apa, kita naik wahana ini aja. Kan udah sepakat kalo kita bakalan main di wahana yang dipilih sama Keisha,” jawabku.

“Oke deh, semoga kita selamat sampai akhir yaa, haahahaha,” ucap Alena.

Kini giliran kami yang akan bermain setelah mengantri cukup lama.
Jujur saja, aku agak panik saat ini, karena saat naik roller coaster saja aku sudah cukup tegang, apalagi harus naik ini.

“Gila! Aku takut, aku turun lagi ah,” gumam Keisha kepada Alena.

“Ga! Ga bisa! Diem kamu! Ini udah mau mulai, nikmatin aja,” balas Alena kepada Keisha.

Aku hanya tersenyum mendengar obrolan mereka. Akhirnya  permainan pun dimulai, hampir semua yang menaiki wahana itu berteriak  saat kami diangkat naik sampai ke titik tertinggi wahananya.

Five Girls With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang