Hilman POV
Aku menoleh ke bawah saat merasakan ada tarikan pada celana bahan yang aku pakai.
"Kenapa?" tanya ku pada Neisha-anakku sekaligus orang yang menarik celanaku tadi.
"Mau naik itu," jawabnya sambil menunjuk wahana komedi putar.
Aku mengangguk, lalu menggendongnya dan membawanya ke wahana yang dia inginkan. Setelah sampai dan meng-antre, Neisha pun menaiki wahana itu. Meskipun dia menaiki wahananya sendirian dia tetap senang, walaupun tadi dia terlihat sedikit agak ketakutan.
Kami sekarang sedang ada di taman bermain. Sebenarnya bukan Neisha yang ingin kami datang kesini, tetapi Hera-adik perempuanku.
"Papa!" teriak Neisha.
Aku menoleh lalu berjongkok dan merentangkan tanganku, memintanya masuk ke dalam pelukanku. Dia berceloteh tentang bagaimana rasanya menaiki beberapa wahana yang ada disana. Dia tertawa lepas dan itu membuat ku ikut tersenyum.
"Bang Hilman!"
Aku menoleh ke belakang saat ada yang meneriakkan namaku, ternyata itu Hera. Dia berlari mendekat ke arah aku dan Neisha, lalu menggandeng tangan Neisha.
"Mana David?" tanyaku.
"Lagi beli makanan," jawabnya.
Aku mengangguk lalu kembali berjalan sambil melihat-lihat dan mendengarkan Neisha yang sedang bercerita kepada Hera tentang bagaimana hari-harinya tanpa adanya sang bibi tercinta di sampingnya.
"Pa, Neisha mau beli permen kapas," ucap Neisha.
"Ayo," balasku.
Kami bertiga berjalan dengan saling berpegangan tangan karena takut salah satu dari kami hilang. Saat sudah sampai di penjual permen kapas, Neisha tiba-tiba menghampiri seorang gadis yang juga sedang membeli permen kapas. Aku yang kaget otomatis langsung menyusul Neisha.
"Tante Keisha ya?" ucap Neisha saat sudah di samping gadis.
Ternyata benar itu Keisha, dia menoleh ke arah Neisha dengan raut wajah seperti kebingungan.
"Tante lupa ya sama Neisha?"
"Er... Maaf," balasnya.
"Dia Neisha anak aku, kalian udah pernah kenalan waktu kamu jadi pegawai di cafe kakak kamu," jawabku.
"Ah, iya. Maaf ya tante lupa."
"Ga apa-apa tante."
Keisha pun hanya tersenyum dan memainkan ponselnya lagi.
"Tante cantik deh," ucap Neiisha tiba-tiba.
"Eh? Keisha juga cantik kok," balas Keisha sambil mencubit pipi Neisha.
"Kei-," ucapanku terpotong oleh Keisha.
"Tante duluan ya Nei, aku duluan kak," pamitnya.
Lihatkan?! Dia menghindariku.
"Neisha suka deh sama tante Keisha," ucap Neisha tiba-tiba.
"Neisha mau tante Keisha jadi mama Neisha ga?" tanya Hera.
"Mau! Tapi emangnya tante Keisha mau sama papa?"
"Nanti kalo ketemu lagi sama tante Keisha, tanya ke dia, dia mau ga jadi mamanya Neisha. Oke?"
"Ung!"
"Hera, kamu apa-apaan sih?" tanyaku.
"Udah deh diem aja, lagian suka sama cewek kok malah diem-diem aja, deketin dong," ketus Hera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
RomanceKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.