Author Pov
Sejujurnya, Alice ingin sekali mempublikasikan bahwa dia dan Arka sudah bertunangan. Namun karena statusnya sebagai mahasiswa dan Arka adalah dosennya, maka mereka tidak bisa mempublikasikan hubungan mereka.
Hanya kedua keluarga mereka serta sahabat keduanya yang tahu hubungan di antara mereka. Dan hal ini juga yang membuat keduanya tidak bebas berdekatan.
Mereka hanya bisa berduaan jika Arka butuh bantuan Alice sebagai asistennya. Seperti saat ini, keduanya sedang duduk berhadapan, meskipun di ruang dosen. Keduanya fokus pada laptop, memeriksa tugas para adik tingkat Alice.
Fokusnya teralihkan ketika ada notifikasi dari email-nya. Ia membuka email itu, awalnya ia mengernyit saat melihat nama pengirim, namun akhirnya ia ingat bahwa itu adalah email samaran milik sang tunangan.
*Tulisan bercetak miring = Pesan dari Arka*
"Mau kemana abis dari sini?"
Begitu isi email-nya.
"Pulang. Aku harusnya udah di rumah dari tadi, tapi kamu malah nyuruh aku buat meriksa tugas."
"Ck, kamu kan masih asisten aku. Walaupun kamu udah ga terlalu sering ke kampus karena udah selesai sidang skripsi sih."
"Yeah, yeah. Terus kenapa kamu nanya aku mau kemana abis ini?"
"Jalan-jalan yuk. Aku bosen di rumah."
"Ke rumah aku aja, aku lagi males main di luar. Lagian kita ga bisa lama-lama berdua di luar, nanti ada yang curiga."
"Oke deh.:("
Setelah itu Alice menutup tab email-nya, kembali fokus pada tugas-tugas yang harus ia periksa.
Dua jam kemudian, ia dan Arka baru selesai memeriksa tugas para mahasiswa, belum semuanya sih, tapi mereka pikir cukup untuk hari ini. Jadi keduanya memutuskan untuk pulang.
Alice pamit pulang lebih dulu kepada dosen yang lain setelah pamit pada Arka. Sedangkan Arka masih berkutat dengan barang-barangnya.
.
.
.
.Tok tok tok
Alice mencuci tangannya yang kotor oleh adonan, lalu pergi ke depan untuk membuka pintu.
"Hai!"
"Hai, masuk."
"Kamu sendiri di rumah?" tanya Arka.
Gadis di depannya menggeleng. "Ngga, ada Edo di kamarnya, bentar lagi juga turun."
Arka hanya mengangguk.
"Ayo ke dapur, aku lagi bikin donat."
Laki-laki itu hanya mengekor sang tunangan, mengikutinya tanpa bantahan.
Alice kembali disibukkan dengan adonan donatnya, sedangkan Arka menyiapkan topping yang akan digunakan pada donatnya nanti.
Sekitar 30 menit kemudian, donatnya sudah selesai digoreng oleh Alice.
"Udah bisa aku kasih topping?"
Alice mengangguk. "Aku mau manggil Edo dulu."
Lalu gadis itu pergi ke lantai dua, memanggil sang adik.
"Do? Kamu mau makan donat ga?"
Cklek
Pintu kamar Edo terbuka, memperlihatkan remaja laki-laki dengan rambut berantakan, khas orang bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
RomanceKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.