28

36 5 10
                                    

Author Pov

Kelima pasangan itu berjalan-jalan di sekitar tempat makan yang tadi mereka datangi.

Mereka berjalan membuat lima baris, barisan paling depan ada Alena dan Sean, disusul oleh Keisha dan Hilman, lalu Rania dan Chandra, kemudian Alice dan Arka, dan yang terakhir Destiny dan Vian.

"Lingga, si pacarmu itu, kemana?" tanya Vian kepada Destiny.

"Dia bukan pacar aku, ga tau, katanya sih lagi di luar kota," jawab Destiny.

"Mas masih punya kesempatan dong?"

Destiny menoleh ke arah Vian, lalu tersenyum.

"Pepet terus Mas Vian," ucap Keisha.

Vian hanya tersenyum sebagai balasan untuk ucapan Keisha.

"Kita ke kedai itu yuk!" ajak Alena.

"Yuk," jawab Keisha dan Alice.

Sedangkan yang lainnya hanya diam dan mengikuti Alena di belakang.

Mereka masuk ke kedai tersebut, kedainya lumayan besar. Itu adalah kedai makanan dan juga menyediakan beberapa alat bermain, seperti alat pencapit boneka, meja pingpong dan lainnya.

"Aku mau beli ice cream dulu," ucap Destiny.

"Aku ikut," ucap Vian sambil menarik tangan Destiny untuk memesan ice cream.

"Kamu mau beli sesuatu? Atau mau main sesuatu misalnya?" tanya Arka kepada tunangannya-Alice.

"Ayo kita tanding masukin bola basket, yang skornya paling besar boleh minta apapun sama yang skornya kecil. Gimana? Deal?" jawab Alice.

"Oke, deal."

Alice dan Arka pun pergi ke tempat bermain bola basket, bersiap untuk bertanding.

"Eh eh, mau kemana?" tanya Alena pada Sean saat pacarnya itu menarik tangannya.

Mereka berhenti di depan mesin pencapit boneka.

"Kamu mau yang mana?" tanya Sean.

"Hm... Boneka beruang, yang warna biru," jawab Alena.

Sean mengangguk lalu memulai perjuangannya untuk mendapatkan boneka beruang berwarna biru sesuai keinginan sang pacar-Alena.

"Nih minum dulu," ucap Chandra pada Rania sambil memberikan minuman kaleng bersoda yang ia beli barusan.

Rania pun menerima minuman tersebut sambil bergumam 'terima kasih'.

"Aku bingung mau beliin apaan, kita juga jarang banget jalan-jalan ke tempat kayak gini. Kamu kan biasanya diem di perpustakaan sambil baca buku. Jadi aku beliin kamu minuman bersoda aja, aku bosen liat kamu minum kopi mulu," ucap Chandra.

"Gimana kalo kita main sepak bola yang pake meja itu tuh?" tanya Keisha.

"Kak Chandra lawan Kak Hilman, gimana?" lanjutnya.

"Oke," jawab Hilman.

"Kuy lah," balas Chandra.

Kemudian mereka pun langsung ke tempat permainan tersebut. Sedangkan Destiny dan Vian hanya duduk diam setelah membeli ice cream tadi, mereka bingung akan main apa. Kan ga mungkin kalo mau main hati hehe.

"Kita mau bermain apa? Atau kamu mau beli sesuatu di sana?" tanya Vian sambil menunjuk ke bagian sudut kanan kedai yang menjual aksesoris.

"Hm, ya udah. Kesana aja deh, bingung mau main apaan," jawab Destiny.

Five Girls With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang