Author Pov
Alice menatap pantulan dirinya yang ada di cermin, ia masih didandani oleh sang MUA.
"Pak Arka ganteng banget," ucap Destiny yang tiba-tiba masuk ke ruangan pengantin wanita.
Alena, Rania, Keisha dan Alice menatap gadis itu, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum canggung.
"Haha, sorry deh. Tadi aku ke sana nganterin titipan Kak Alice eh pas liat Pak Arkanya udah ganteng banget," jelasnya.
"Di aula juga udah rame banget," sambungnya.
"Kamu kemana aja sih tadi?" tanya Keisha keheranan.
"Ke parkiran, terus liat-liat di aula bentar karena nyariin Edo buat nganter ke ruangan Pak Arka, abis itu ke sana deh, balik lagi ke sini," jawabnya.
"Tumben banget kamu mau ke sana kemari," sahut Alena.
"Penasaran aja mau liat tamu dari orang yang tiba-tiba ngilang ke Belanda," ucapnya.
"Ada-ada aja," balas Rania.
Alice menghela nafasnya dan terdengar oleh Rania.
"Udah kamu tenang aja, gugup itu wajar kok," ucapnya.
"Aku tenang kok, cuma emang gugup dikit," balas Alice.
Rania lalu mengangguk dan mengajak sahabatnya itu untuk menuju aula.
Alice digandeng oleh Rania dan Keisha di sampingnya, sedangkan Alena dan Destiny mengikuti di belakang ketiganya.
Ketiga saudaranya menunggu di dekat pintu aula, lalu setelah gadis itu ada di depan mereka, Edo mengambil alih. Ia menggandeng satu-satunya kakak perempuan yang ia miliki.
"Kakak cantik banget," bisiknya.
"Pasti ada maunya nih muji begini," balas Alice.
"Iya."
"Aku mau Kakak bahagia dan sehat terus, jangan sakit-sakit lagi, fisik maupun batinnya," lanjut adik bungsunya itu.
Alice tersenyum dan mengeratkan gandengannya pada lengan sang adik. "Iya, kamu juga," balasnya.
Kini keduanya sudah di hadapan Arka, laki-laki itu menyambut tangan Alice.
Riuh tepuk tangan menyambut Arka dan Alice yang berjalan menuju kursi pelaminan.
Keduanya berjalan di tengah-tengah aula, kiri dan kanan mereka diisi oleh kursi para tamu dan sajian makanan serta minuman yang disiapkan.
Dekorasi ruangan didominasi oleh warna putih, meski ada beberapa bagian yang berwarna hitam. Temanya adalah simpel tapi elegan.
Arka menggunakan satu set jas berwarna hitam. Sedangkan Alice menggunakan gaun berwarna putih, dengan panjang semata kaki. Gaun simpel dengan beberapa sulaman yang membuatnya terlihat tetap elegan dan mahal.
Ia juga menggunakan mahkota kecil di rambut sebahunya. Sepatunya dengan warna senada, yang dihiasi beberapa manik-manik berkilauan. Sedangkan di tangannya terdapat satu buket bunga mawar putih.
Acara masih berlangsung meskipun hari sudah sore. Para sahabatnya bergantian menemani sang pengantin wanita.
Kini Destiny dan Rania yang menemani sang pengantin wanita, gadis itu sedang memakan buah-buahan yang dibawakan oleh Destiny.
"Aku ngantuk," gumam Alice.
"Sama, aku juga," balas Destiny.
"Acaranya sampe jam berapa sih?" tanya Rania. Pasalnya ia juga sama lelahnya dengan dua sahabatnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
RomanceKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.