31

29 3 5
                                    

Author Pov

Sehari setelah mendapatkan alamat di mana Rania, mereka semua berkumpul di cafe milik Mas Kahfi dan mulai untuk memantau keadaan apartment tersebut sebelum berkumpul di cafe.

"Rania ada di unit nomor 127, lantai 12. Di lantai itu cuma 3 unit yang isi dan kedap suara. Jadi kalo Rania teriak atau ada hal yang aneh, ga akan ada yang sadar. Dan juga dia kayaknya emang jarang keluar dari unit apartment-nya," jelas Alena.

"Tapi kata satpam di sana, dia itu lumayan ramah karena selalu nyapa," ucap Keisha.

"Keamanan di apartment itu lumayan sih, tapi ngga ketat banget. Gimana kalo kita beli unit di lantai yang sama, biar mudah buat ngawasin Rania," balas Destiny.

"Hobi banget buang-buang uang," gumam Sean.

"Ah ya, sorry buat ide buruknya dan hobi buang-buang uangnya," jawab Destiny.

Setelah mengatakan itu, Destiny pun berdiri dari duduknya.

"Eh mau ke mana?" Tanya Alice.

"Haus, mau mesen minuman dulu," balas Destiny.

"Jangan ada yang nitip atau ikut," lanjutnya yang kemudian langsung pergi memesan minuman.

Alena, Sean, Chandra, Keisha dan Alice hanya bisa diam saat Destiny sudah berlalu.

Drrrtt...

Hp Alice. Alena dan Keisha bergetar, menandakan ada pesan masuk. Tapi hanya Alice yang membuka pesan itu.

Five Queens 👑

Destiny

Bang Johnny dateng jadi aku mau ke atap dulu buat ngobrol sama dia

Kalian lanjutin aja dulu, nanti aku nyusul

Sorry

"Iny bilang dia mau ke atap soalnya ada Bang Johnny, mereka harus bicara sesuatu dulu, jadi kita lanjutin aja walaupun ga sama dia," ucap Alice.

"Dia ga apa-apa kan?" gumam Alena.

"Nope, she just have to rest," balas Alice.

Kelima orang itu hanya bisa diam karena merasa tidak enak dengan Destiny, terutama Sean.

"Er... Kayaknya kita harus sambil minum atau makan sesuatu, bentar ya aku ambilin dulu," ucap Keisha yang kemudian pergi mengambil makanan dan minuman untuk mereka.

Alice menatap Alena kemudian mereka tersenyum.

"Ga apa-apa, kita cuma harus tenang dan sabar, semuanya bakalan selesai kok," gumam Alena.

Alice mengangguk, lalu berkata,

"Kayaknya kita juga butuh istirahat deh, kita istirahat bentar ya sambil nunggu Keisha balik ke sini, tapi jangan ada yang ke mana-mana."

Alena menatap Sean yang sedang melamun.

"Kakak kenapa? Kalo mikirin tentang Iny, ga apa-apa kok. Dia emang lagi ada yang harus diomongin sama Bang Johnny, ngga ada hubungannya sama kata-kata kakak tadi," ucap Alena.

"Ngga kok, kakak lagi mikirin yang lain," jawab Sean.

"Mikirin apa? Sini cerita sama Alen."

"Errrr.... Ga kok, ga apa-apa."

Alena mengerutkan dahinya, karena Sean terlihat gugup saat mengobrol dengannya.

Alena pun kembali ke tempat duduknya sendiri, lalu datanglah Keisha dengan membawa dua piring kue kering dan minuman yang dibawa oleh pelayan lain.

Five Girls With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang