Author Pov
"Ia? Ran? Rania? Rania!" teriak Destiny.
"Ah? Kenapa In?" jawab Rania.
"Kok ngelamun mulu sih?" tanya Destiny.
"Ga apa-apa kok."
"Kamu ngejalanin UAS kamu dengan lancar kan?" tanya Keisha.
Rania mengangguk sambil meminum jus lemonnya.
"Ran... Kamu ngga lagi mikirin dia kan?" tanya Alice pelan.
Tubuh Rania menegang, lalu kembali tenang setelah beberapa menit.
Rania menggeleng.
"Bohong," gumam Destiny sambil memakan mie ayam pesanannya.
Tiba-tiba hening.
Brak!
"Kita butuh liburan!" teriak Alena tiba-tiba setelah menggebrak meja.
Beruntung kantin sedang sepi, jadi tidak ada yang memperhatikan mereka.
"Iya! Bener!" sahut Destiny.
"Mau kemana? Taman bermain? Kamu kan ga bisa main permainan ekstrim, mana kamu takut ketinggian lagi," tanya Alice pada Destiny.
"Kita bisa nonton, jalan-jalan kemana gitu, ke pantai? Atau shopping k-stuff, atau nyoba makanan baru, ke museum?" jawab Destiny.
"Kemana aja lah, yang penting liburan. Mumet ini kepala," sahut Keisha.
"Hm, oke. Aku juga bosen di apartment mulu," gumam Rania.
Mereka kemudian melanjutkan acara makan yang sempat tertunda.
Drrtt... Drrtt...
Hp Rania bergetar, ada panggilan masuk dari 'brengsek'.
"Jangan diangkat," ucap Alice.
"Biarin aja," tambah Destiny.
Hp-nya berhenti bergetar, tapi menyala lagi setelah beberapa menit.
Pesan
Brengsek
Aku tahu kamu lagi dimana, lagi sama siapa.
Tenang aja, aku bakalan dapetin kamu secepatnya.
See you soon, Honey.Rania yang membaca pesan itu wajahnya langsung berubah menjadi pucat.
"Tenang aja, kita selalu ada buat kamu," ucap Keisha menenangkan.
"Kalo kamu bosen atau takut sendirian di apartment, kamu bisa kok nginep di apartment aku. Lagian kan, sekarang apartment kita sebelahan," ucap Alice.
"Hm, ga apa-apa. Aku baik-baik aja. Makasih ajakannya," balas Rania.
"Kembali kasih," gumam Alena.
"Gimana kalo besok malam kita nginep di apartment kamu?" tanya Destiny pada Rania.
"Emang kamu dibolehin nginep?" tanya Alena.
"Ck, ga tau sih. Ngga kayaknya," gumam Destiny.
"Peraturan jam malam kamu kan ketat banget," ucap Alice.
Destiny hanya mengangguk sambil meminum matcha latte-nya.
"Ya udah, nanti aja kalo Destiny dibolehin," ucap Rania.
"Akhirnya, kamu ngomong jugaaaa," balas Destiny.
"Dari tadi juga ngomong."
"Tapi nadanya ngga sebahagia ini," balas Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
عاطفيةKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.