Author Pov
"Kak Kei kenapa?" tanya Destiny.
"Ada yang ga beres ya sama Kak Hilman?" lanjutnya.
Keisha yang awalnya menidurkan kepalanya di atas meja kini mendongak, menatap sahabat paling mudanya itu sambil mengangguk.
"Emang Kak Hilman kenapa?" tanya Alice.
"Perasaan pas sebelum ujian masih baik-baik aja," timpal Rania.
"Ga mau cerita gitu ke kita?" tanya Destiny.
"Kalo ga mau sih ga apa-apa," sahut Alice yang sedari tadi hanya diam mendengarkan.
"Ceritain, Len," gumam Keisha.
"Panjang dan drama banget kalo aku ceritain dari awal. Jadi aku ceritain intinya aja ya," balas Alena.
Keisha mengangguk.
"Keisha ketemu sama Kak Hilman pas lagi kerja di Cafe Mas Kahfi. Eh, ada anak kecil yang manggil Kak Hilman itu papa, dan ternyata anak kecil itu anaknya Kak Himan!" Alena menjeda ceritanya, memperhatikan raut wajah para sahabatnya yang tampak kebingungan.
"Lanjutin," titah Alice.
"Terus pas ditanya anak kecil itu dateng sama siapa, dia nunjuk cewe yang ada di depan pintu cafe. Terus Kak Hilman mandang cewe itu sambil senyum. Nah, Keisha beranggapan kalo cewe itu istrinya Kak Hilman. Cerita tamat."
"Hm... Padahalkan bisa aja cewe itu orang lain," balas Destiny.
"Tapi emang sih kalo suasananya lagi kayak gitu pasti mikirnya negatif," lanjutnya.
"Kenapa kamu ngga nanya langsung aja ke Kak Hilman siapa cewe itu?" tanya Alice.
"Ya kali. Nanti aku disangka kepo lagi," balas Keisha.
"Ya ga apa-apa, kan buat memastikan," bela Alice.
"Terus sekarang ada kabar ga dari Kak Hilman? Atau kalian ga ada kontekan lagi sejak hari itu?" tanya Rania.
"Ga ada, dia sibuk sama keluarga kecilnya kali," gumam Keisha dengan ekspresi sedih.
"Ya udah, sekarang mending kita mikirin mau liburan kemana karena aku udah dapet izin buat liburan," ucap Destiny.
"Aku juga dibolehin make apartment aku buat kita nginep," lanjutnya.
"Yeayyy! Akhirnya liburan!" seru Alena.
"Semangat dong Kei. Nanti kita cari kebenaran status Kak Hilman deh," bujuk Alena.
"Kayak apaan aja dicari kebenarannya," gumam Keisha.
"Iya dong! Harus kita cari kebenarannya, biar kamu ga galau mulu," balas Rania.
Keempat gadis lainnya menatap bingung ke arah Rania.
"Kamu kok semangat banget?" tanya Alice.
"Iya gitu? Hahaha, ga apa-apa lah, sesekali," jawab Rania.
"Nah! Rania aja udah semangat, kamu juga harus semangat dong," titah Destiny pada Keisha.
"Iyaa iyaaa, semangat nih," balas Keisha sambil tersenyum.
"Nah gitu dong, ibu ahli gizi harus semangat biar orang yang liatnya jadi nambah gizinya," ucap Alena.
"Demi apa Len, aku ga ngerti kamu ngomong apa," balas Destiny.
Yang lainnya mengangguk, membenarkan ucapan Destiny.
"Ck, ya udah lupain," kesal Alena.
Kelima gadis itu saling bertatapan, kemudian tertawa bersama-sama, seolah merekalah yang paling bahagia di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
RomanceKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.