Author Pov
Keisha menghela nafas lelah. Dia sudah berdiri di depan gedung fakultas arsitektur hampir satu jam dan adiknya belum juga datang.
"Kemana sih itu anak!"
Drrrttt... Drrrttt...
"Kak-"
"Kamu dimana heh?!"
"Maaf Kak, Ken masih harus kumpul dulu buat ospek sabtu nanti."
"Hah... Bilang dari tadi dong Ken, jadi Kakak ga harus nunggu di depan gedung kayak orang linglung gini."
"Maaf Kak."
"Iya udeh deh, Kakak juga tiba-tiba ada kumpul BEM. Kamu hati-hati ya, jangan ngebut."
"Iya, Kakak juga hati-hati. Kalo ga ada yang nganter chat aku aja, nanti aku jemput."
"Hm iya."
"Bye Kakak cantik!"
"Bye Adek durhaka!"
Tut.
"Hah... Tau gini mending pulang naik ojol aja, biar ga usah ikut kumpul. Ck, kalo udah gini kan harus ikut kumpul jadinya."
"Hah... Ya udahlah ikut kumpul aja."
Saat sedang berjalan ke arah fakultas kesehatan, tiba-tiba ada motor yang berhenti di samping Keisha. Tapi gadis itu terus melangkahkan kakinya.
"Ehhh Keisha!"
Keisha menoleh, "Loh, Sena. Ngapain berenti disitu?"
Sena memutar bola matanya malas, "Aku kan sengaja berenti biar bisa bareng sama kamu ke ruang BEM-nya. Kamu malah jalan aja terus. Tunggu disitu."
Keisha hanya terkekeh mendengar omelan Sena.
"Cepetan naik."
"Iyaa iyaa, sabar dikit dong."
Akhirnya mereka berdua pun pergi ke gedung fakultas kesehatan yang jaraknya cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
"Ciee datang berdua, perasaan aku kalian berduaan mulu."
Baru saja sampai Keisha dan Sena sudah kena ocehan dari ketua divisi mereka.
"Kapan nih jadiannya."
"Ck diem lo Gen."
Sena melempar tatapan kesal pada Genta-temannya.
"Hahahah udah udah, mending kita bahas yang kemaren kita bahas di grup," ucap sang ketua divisi.
Yang lainnya mengangguk, lalu mereka mulai pembicaraan dengan serius.
Sekitar dua jam kemudian, pembicaraan itu selesai.
"Pulang sendiri?"
Ting.
"Eh bentar."
Ken-dur(haka)
Aku di depan gedung fakultas kesehatan nih Kak
Kakak udah pulang?Udah beres sih, tapi masih di dalem
Bentar lagi Kakak keluar"Aku pulang sama Ken, hehe."
"Kenapa emangnya?" lanjut Keisha.
"Oh, ngga sih cuma tadinya mau ngajak pulang bareng aja."
"Ah, sorry ya. Mungkin lain kali, duluan ya."
"Oke, hati-hati."
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Girls With Luv
RomanceKisah lima gadis yang bersahabat, selalu menemani dalam susah maupun senang, disertai dengan cerita keluarga dan percintaan mereka.