13

46 6 6
                                    

Saran baca sambil dengerin lagu :
Welcome to my playground - NCT 127.
Fly away with me - NCT 127.
Best day ever - NCT Dream (Haechan, Chenle, Jisung).
-------------------------

Sean Pov

LINE

Ka.Lingga
Bang, gue pulang duluan. Yang lain juga udah pulang.
Jangan lupa kumpulin tugasnya di ruang Pak Roni.

Seann
Ruang Pak Roni dimana?

Ka.Lingga
Di fakultas arsitektur.

Aku mematikan ponselku setelah tahu dimana ruangan Pak Roni.

Berjalan perlahan menuju fakultas arsirektur dan mencari ruangan Pak Roni di gedung yang luas ini.

Bruk.

Oh, aku menabrak seseorang lebih tepatnya seorang gadis. Kertas yang ia bawa berhamburan di lantai.

Kami sama - sama memungut kertas yang berserakan.

Aku melihat apa isi kertas itu, isinya gambar atau mungkin desain sebuah bangunan dengan beberapa detail lainnya yang tak aku mengerti.

"Ini," ucapku sambil memberikan kertasnya yang ku pungut.

Dia mendongak.

Oh! Aku ingat, dia Alena? Benar tidak ya?

"Ah, makasih. Maaf ya, Kak. Tadi aku jalannya ga liat ke depan," ucapnya.

"Ga apa - apa."

Dia hanya mengangguk dan tersenyum.

"Err, tau ruangan Pak Roni dimana?" tanyaku.

"Kakak udah ngelewatin ruangannya," jawabnya.

"Ruangannya ada di ujung koridor ini," lanjutnya.

"Ah... Makasih, ya."

"Mau ke ruang Pak Roni ya? Bareng aja yuk, aku juga mau kesana."

Aku mengangguk.

Kini kami berjalan bersisian dengan dia yang menunduk melihat kertas yang ia ngemggam, seolah memeriksa apakah ada yang salah atau tidak.

"Jalannya liat depan," gumamku pelan.

Dia menoleh lalu memperlihatkan cengiran khasnya-menurutku-, lalu berjalan kembali dengan melihat ke depan.

Tok... Tok... Tok...

Ketuknya saat kami sampai di depan pintu ruang Pak Roni.

"Masuk," ucap seseorang dari dalam ruangan.

Cklek.

"Eh ada Kak Jeffrey, Pak Roni-nya mana, Kak?" tanyanya.

"Udah pulang. Tugasnya simpen di meja aja, Len," jawab laki-laki yang dipanggil Jeffrey tadi.

Kami pun menyimpan tugas di meja, tentu saja di tempat yang berbeda.

"Kita pulang duluan ya, Kak," pamitnya.

Laki-laki itu mengangguk dan tersenyum, seolah memberikan jawaban 'iya' pada kita.

"Udah mau pulang?" tanyaku saat kami sudah di luar ruangan Pak Roni.

"Hm... Mau ngumpul bareng temen, kenapa emangnya?" balasnya.

"Err, nggak. Hati - hati, ya."

"Oke. Duluan ya, Kak."

Five Girls With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang