20

414 53 0
                                    

"Pagi, Frans."

"Pagi juga, Van."

Frans datang lebih pagi dariku. Dia lagi mengelap-ngelap meja konter kami. Gak kayak hari sebelumnya, hari ini dia wangi banget.

"Kamu gak bawa hape ya?" tanya Frans.

"Hapeku rusak, kehujanan."

"Udah coba dikeringin?"

"Udah, Frans. Aku sampai ganti baterai segala malah. Tapi tetap aja gak bisa nyala."

"Di belakang ada cemilan, mau aku ambilin?"

"Boleh. Yang banyak aja sekalian, buat simpenan kita nanti."

"Oke-oke."

Aku meletakkan tas ransel dan jaket di bawah meja konter. Kuperiksa iPad milikku dan juga milik Frans. Aplikasi pesanan, semuanya dalam keadaan normal dan baik-baik aja.

Sekarang hari minggu. Kemungkinan, hari ini akan lebih rame dari sabtu kemarin.

"Van, kenapa kamu gak bisa dihubungi?" Koko muncul dengan wajahnya yang cerah.

"Hapeku rusak, ko. Belom sempat diservice."

"Lain kali ngomong! Jangan diem aja...!" Koko sempat menjewer telingaku, sebelum dia masuk ke ruangannya.

"Hooii...!" Mas Rio ngagetin aku dari jendela depan. "Ada cemilan tuh di belakang."

"Lagi diambilin sama Frans."

"Ehh, nanti sore kalo gak lembur kita ke ITC."

"Mau ngapain, mas?"

"Mau cari case buat hape. Liat aja, udah jelek kan?"

"Boleh deh, mas. Sekalian aku juga mau service."

Mas Rio mainin alisnya. "Sekalian kita kencan."

"Jangan gitu, mas. Kan Mas Rio sama Jason udah pacaran..."

Frans sudah kembali. Dia dan Mas Rio cuma sempat bertukar senyuman aja.

"Ehh, kamu bawa fotonya...?" tanyaku.

Frans ngeluarin hapenya. Dia memperlihatkan kamar kosannya.

 Dia memperlihatkan kamar kosannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Barang-barangku gak banyak."

"Bagus ya.."

"Agak sempit sih, emang. Cuma, masih muat kok buat kita berdua." Senyum Frans mengembang. "Kan, badan kita berdua kecil."

"Kamu kan gak tahu, aku kalo tidur suka ngorok sama gerak sembarangan."

"Aku juga. Hhehee..."

"Nanti aku pikirin lagi deh.."

"Aku sama sekali gak keberatan kok, Van. Aku malah senang, soalnya ada teman. Mau keluar malem juga enak."

"Iya.."

-VANO-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang