[22.] Akhir bahagia?

311 61 41
                                    

"Aku...aku mau melamar jisoo" ungkap sehun

"Uhuk" suho tersedak, begitu juga irene yang juga terkejut dengan ungkapan sehun. Mereka menghentikan makan siang mereka beberapa saat

Disaat yang samapun irene masih sempat memberikan perhatian kepada suho, ia memberikan segelas air putih untuk suho. Padahal ia jelas tahu kenapa suho sampai terkejut mendengar ucapan sehun.

"Jisoo? Yang waktu itu kamu kenalin ke ayah?" Tanya Soo Man

"Iya" lirih sehun

"Eum, tentu saja, sepertinya dia anak yang baik. Kamu bawa dia datang kerumah setelah berhasil melamarnya, oke?" Kata Soo Man, ia terlihat sangan mendukung anak bontotnya itu. Padahal ia tak tahu apa yang terjadi dengan anak-anaknya dan calon menantunya itu.

"Jadi... Ayah support nih?"

"Ya pasti dong. Gak cuma support yang ayah kasih, ayah pasti do'a in yang terbaik buat kamu. Kalo memang itu yang buat kamu bahagia, ya lakukan..." Ujar soo Man

"Hyung? Menurutmu gimana?" Tanya sehun yang duduk berhadapan dengan suho

"Eum, lakukan saja apa yang sudah kamu putuskan" jawab suho sedikit gugup.

"Nuna?"

Sementara irene bungkam tersenyum dan hanya mengangguk kepada sehun

"Jadi kapan rencananya kamu melamar jisoo?" sang ayah bertanya

"Besok malam yah," jawabnya

"Oke oke... Good luck bro!" dukung Soo Man

"Bagaimana ini? Aku tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi" batin irene ia diam tak mengatakan satu katapun

Namun ternyata Soo Man melihat sikap suho dan irene yang tiba-tiba berubah setelah mereka membahas rencana sehun yang akan melamar jisoo. "Apakah ada sesuatu dibalik ini semua? Suho? Irene? Apa yang sebenarnya telah terjadi dengan kalian?" Batin Soo Man

***

Sekitar pukul 20.00 kst dirumahnya, jisoo terlihat sedang melamun sendirian dibalik jendela kamar tidurnya. Ia meratapi nasib yang kini tengah menimpa dirinya.

"Ayah ibu, jika kalian tahu situasi dan kondisiku sekarang, apakah kalian akan marah? Apa kalian akan malu memiliki putri sepertiku?" batin jisoo. Air matanya menitik keluar dari kantung mata.

Tak lama saat jisoo masih berada ditahap memulihkan perasaannya, dering telfonnya berbunyi, tertanda telepon masuk dari jennie.

"Hallo? Lo dimana?" suara jennie menyapa dari balik telepon yang terhubung

"Hm? Dirumah. Gimana kencannya? Lancar kan?" Jawab jisoo, kemudian melemparkan pertanyaan. Ternyata jisoo tahu bajwa hari ini jennie pergi berkencan

"Lancar kok. Eh tapi tadi gue ketemu sehun, dia nyamperin kita kalo gak salah dari arah toko perhiasan gitu deh.." ungkap jennie

"Ooh, terus?"

"Eumm... Udah gitu aja sih, oh iya soal janin lu... Lo gak beneran mau gugurin kan? Gue khawatir lo nekat" jennie bertanya, sebab ia masih ingat ucapan jisoo saat itu ketika jisoo dengan keras ingin menggugurkan kandungannya

"Setelah gue pikir-pikir, gue jahat juga ya kalo sampe ngelakuin itu. Keknya gue bakal ambil jalan pintas deh" jawab jisoo, suaranya pelan

"Hah? Jalan pintas? Maksud lo?"

COMPLICATED LOVE ||  [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang