Suasana canggung masih jelas terasa dikediaman keluarga Kim. Situasi yang entah bagaimana harus menjelaskannya, situasi yang membuat antara Suho dan Sehun bertanya-tanya, bagaimana agar bisa berbicara dengannya meskipun hanya sepatah kata?, bagaimana menghadapinya keadaan disaat sesuatu yang sudah jelas-jelas nyata?.
Suho berjalan perlahan menghampiri sehun, sampai dimana langkahnya sudah hampir dekat dengan sehun, tanpa kata sehun pergi begitu saja.
"Sehun...?" Lirih suho, ia juga sedikit terkejut bahwa sehun akan pergi dari hadapannya dengan sikap dingin nya, tapi sebenarnya suho tahu ini bisa saja terjadi.
Suho pun tak mengatakan hal apapun, memanggilnya atau menghalanginya pergi. Ia tahu apa yang dirasakan oleh sehun saat ini memang sakit dan tak bisa diterima begitu saja, apalagi luka hatinya saat ini diberikan dari orang terdekat yang ia cintai dan sayangi.
Sehun berjalan dengan wibawa ke lantai atas, ia menuju kamarnya. Disaat itu pula Ami yang tengah berada didapur menyaksikan kecanggungan antara Suho dan Sehun.
Ami pun merasa bersedih melihat keduanya kini tak akur, tak saling sapa apalagi saling bercanda satu sama lain. Itu sudah lama sejak hari itu, hari dimana Jisoo gagal pergi ke New York, tepatnya 2 minggu lalu.
"Gwencana... Dia akan baik-baik saja, ini juga gak mudah buat dia terima gitu aja. Yang perlu kamu lakukan sekarang bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu perbuat, dia akan segera pulih, ayah yakin padanya." Ucap Soo Man yang tiba-tiba menepuk pelan pundak Suho
Mendengar ucapan sang ayah, iapun sedikit lega. Biarpun ia terpuruk, terjatuh sekaligus, masih ada sang ayah yang selalu ada untuk menguatkan nya disaat-saat seperti ini.
"Kamu sudah siap jalan sekarang?." tanya soo man dengan lembut, kemudian suho mengangguk pelan.
Mereka berdua akhirnya pergi dan meninggalkan rumah, mereka pergi menuju kediaman Jisoo.
Mobil yang semula terparkir di basement rumah mulai terlihat keluar dari pintu gerbang menuju gerbang utama. Disaat itu sehun memperhatikan mobil melaju yang tengah dikendarai oleh sopir beserta Suho dan Soo Man dibelakangnya.
"Entah apa yang mau kukatakan lagi selain mengatakan bahwa aku sangat sakit dan terluka. Aku benar-benar terluka sampai sulit untuk meminta seseorang membantuku,"
"Aku kesakitan sampai aku tak bisa berteriak untuk meminta tolong. Bahkan aku tetap sendirian disaat aku terkapar seperti ini." batin sehun yang tengah merintih tangis melihat Ayah dan kakaknya pergi meninggalkan rumah dengan tujuan untuk melamar seorang perempuan yang ia cintai.
SUHO
***
Ditempat lain dirumah Irene.
Setelah mendapatkan pesan chat dari suho, ia membaca tanpa membalas pesan tersebut. Ia masih duduk ditepi tembok kaca yang mengarah keluar rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE || [END✅]
Roman d'amourNOTE❗❗ Biasakan untuk saling menghargai setiap shipper yang saya bawa di cerita ini!. Gak perlu ribut, gak perlu ada WAR!. Jangan meminta seseorang untuk menyukai apa yang kamu sukai!. Biarkan saya berkarya dengan apa yang ingin saya tulis dan say...