[04.] Perjodohan (part1)

570 86 122
                                    

Hari ini cuaca sedang tidak bersahabat,
Namun jisoo telah berjanji untuk bertemu seseorang kemarin. Jisoo bukanlah orang yang suka ingkar janji kepada siapapun.

Jisoo telah berjalan menuju sebuah kafe, ia menuju balkon atas dari kafe tersebut.

Sesampainya jisoo disana. Ketika melangkahi anak tangga terakhir, tiba-tiba langkahnya melambat. Di Kafe rooftop itu sudah berdiri seorang pria yang telah menunggunya sejak tadi.

Jisoo melanjutkan langkahnya perlahan, namun langkahnya tetap menyadarkan pria itu dan membuatnya berbalik badan berhadapan dengan jisoo "Aa.. jisoo-ya, kamu sudah datang.." Pria ini mendekati jisoo, "Emm.. yaa.." Jisoo duduk bersama laki-laki tersebut.

Hanbin.

Ya benar.., pria ini adalah Hanbin mantan kekasih jisoo yang telah putus beberapa hari lalu. Kecanggungan jelas terlihat diantara mereka "Minumlah, aku memesankan minuman kesukaanmu" Hanbin mempersilahkan minuman jisoo, "Terima kasih" balas jisoo

"Jisoo-ya.. bisakah kamu nggak bersikap dingin denganku? Itu sangat menusukku" Menatap jisoo

"Chh.. katakan saja apa yang ingin kamu katakan agar tak membuang waktu" Tegasnya, Hanbin pun tak bisa berkutik mendengar ucapan jisoo yang berubah total menjadi begitu kaku terhadap dirinya, "Bolehkah aku menjelaskan kejadian tentang malam itu?" Tanya Hanbin, ia sedikit cemas

"Yah.. silahkan, katakan saja" Jawab jisoo

"Sebelumnya.. maafkan aku karena tak mengatakan ini sebelumnya padamu. Aku tahu ini sangat menyakitimu, tapi ini juga sulit untukku" Kata Hanbin

"Perempuan itu bernama Lisa, ayahku dan ayahnya menjodohkan kami sejak kecil. Meskipun menolak, mereka tetap kekeh dengan perjodohan ini. Aku sudah berusaha menghindar hingga bertemu kamu beberapa tahun lalu.. dan aku mencintaimu hingga saat ini..." Tambahnya, namun kalimat nya disela oleh jisoo

"Sudahlah.. aku akan berusaha mengerti, tapi jangan ucapkan tentang cinta lagi diantara kita, kita sudah berakhir, Hanbin!" Jisoo menyela Hanbin, seketika ia mendengar hal yang berbau cinta ia terlihat menjadi sensitif

"Jisoo-ya.. ayo menikah! aku tak mencintainya.. aku hanya mencintaimu.." Hanbin kekeh. sangat terlihat hanbin menahan emosinya, matanya memerah dan berkaca-kaca, air matanya pun jatuh membasahi pipinya.

Tatapan hanbin begitu tulus karena ia benar-benar mencintai jisoo. Bagaimana respon jisoo melihat ketulusan hanbin?

Tentu saja hatinya sedikit tergerak, jisoo sangat tahu Hanbin bukanlah laki-laki yang mudah meneteskan air matanya. Selama mengenalnya, hanya beberapa kali jisoo melihat hanbin meneteskan air matanya.

Apalagi masalah yang ia hadapi saat ini bukanlah hal sepele. Melihat air mata hanbin yang terus keluar,hati jisoo menjadi luluh dan tak tahan melihat mantan kekasihnya itu terlihat menderita.

Perlahan jisoo menggapai tangan hanbin dan memegangnya dengan erat "Hanbin-ah.. pikirkanlah orang lain diantara kita, kita tidak bisa melakukan hal itu tanpa restu dari orang tua kita. Jangan gegabah melakukan sesuatu semaunya sendiri.." Lirih jisoo. Begitu juga jisoo, tatapan nya penuh harapan adanya keajaiban diantara mereka.

"Ta-tapi.. aku benar-benar tak bisa kehilangan mu jisoo-ya.." Lirih hanbin, air matanya semakin deras, hanbin tak bisa menahan tangis. Rasa emosional nya tak bisa ia tahan jika sudah menyangkut tentang jisoo.

Jisoo sendiri tak akan menyangka bahwa hanbin akan se-emosional ini, baru kali ini ia melihat hanbin menangis hingga terisak-isak.

Jisoo berdiri mendekati hanbin dan memeluknya. Tak bisa menahan tangis keduanya pun menangis diwaktu yang sama.

COMPLICATED LOVE ||  [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang