2 minggu berlalu sejak hari itu, Dan hari ini tepat hari pernikahan Suho dan Irene yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Juli ini. Namun alhasil mau tidak mau pernikahan mereka terpaksa harus dibatalkan.
Gaun yang sudah jadi itupun hanya akan tergantung dilemari milik irene, gaun itu hanya akan menjadi sebuah pajangan yang tersimpan rapat bersama lukanya
Dikediaman Suho saat ini, tampaknya Suho masih terlihat lesu tak memiliki semangat. Makan malam sudah tiba waktunya. Setelah bu Ami mempersiapkan makan malam, Soo Man dan Suho keluar untuk menyantap hidangan
Keduanya sudha berada dimeja makan, namun tampaknya sesuatu ada yang kurang. Sehun, dia belum terlihat ada diruang makan bersama ayah dan kakak nya. "Ami, tolong panggilkan sehun untuk makan malam." Pinta soo man dengan nada yang lembut
"Baik tuan" jawab Ami
Iapun segera naik ke atas menuju lantai dua dimana kamar sehun berada. Ia mulai mengetuk pintu perlahan, "nak sehun, Tuan memanggil untuk makan malam bersama..." Lirih ami dari depan pintu
Pintu itu sama sekali belum terbuka, ami mulai merasa khawatir tapi ia tak bisa membuka pintu karena sehun menguncinya dari dalam. "Nak sehun! Turunlah untuk makan malam!" Suaranya sedikit naik
"Sehun?"
(Ceklekk)
Suara kunci pintu terbuka, Ami berhenti mengetuk dan memanggil.
Tak ada sedikitpun kata maupun kalimat yang terucap dari mulut sehun, ia hanya menyodorkan nampan berisi segelas air putih beserta nasi dan lauk pauk diatas piring.
Seingat Ami, itu adalah menu makan siang yang ami buat untuk sehun siang tadi. Sehun sama sekali tidak memakan nya sedikit pun, "bu, aku nggak laper, biar mereka aja yang makan." Ucap sehun dengan wajah datar dan nada yang dingin. Kemudian ia kembali menutup pintu dan menguncinya.
"Nak se-"
(Ceklekk) pintu tertutup.
Dengan wajah murung, ami terpaksa kembali turun dengan membawa nampan dan seisinya. Ia lebih mengkhawatirkan kesehatan sehun dibandingkan karena makanan yang dibuatnya sama sekali tak dimakan.
Ami menuju meja makan dan melaporkan keadaan sehun kepada Soo Man. "Tuan, sepertinya tuan muda belum ingin makan. Tapi... Saya jadi khawatir, karena makan siang yang saya buatkan untuk tuan muda sama sekali tak dimakan" lirih ami, ia cemas.
"Huhhf..." Soo Man menghela nafas, sepertinya ia juga khawatir
Suho yang juga tengah berada dimeja makan itu sama sekali tak memberikan komentar apapun, sebab ia tahu kondisi sehun yang seperti saat ini juga karena dirinya.
Mungkin Sehun akan menjadi emosi jika melihat suho, sebab suho tahu bahwa adiknya itu masih menyimpan marah padanya. Kalaupun Sehun bergabung dengan makan malam mereka, mungkin akan ada kecanggungan antara suho dan sehun nantinya.
"Ya sudah, kita makan dulu, nanti biar ayah yang bujuk dia supaya mau makan." Ucap soo man. Ia terdengar masih lembut kepada putra sulungnya.
Bagaimanapun Suho adalah anak kandungnya, ia tak ingin membuat suho tersudutkan karena rasa bersalahnya, soo man tak ingin suho merasa terasingkan karena kesalahannya.
Ia tetap menemani makan malam bersama Suho dan tetap mengajaknya berbicara tentang hal apapun, soo man harap suho tak akan merasa dirinya sendirian.
"Suho-ya kamu, bagaimana kedaan kamu daat ini? Kamu sudah lebih baik?" soo man bertanya
"Ya, aku sudah lebih baik seperti yang ayah lihat" jawab suho
"Baguslah..." Balas soo man
Tak lama kemudian sebelum suho dan soo man menyelesaikan makan malam mereka, terdengar suara langkah kaki yang tengah menuruni anak tangga, suara itu tak begitu keras tapi terdengar jelas
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE || [END✅]
RomanceNOTE❗❗ Biasakan untuk saling menghargai setiap shipper yang saya bawa di cerita ini!. Gak perlu ribut, gak perlu ada WAR!. Jangan meminta seseorang untuk menyukai apa yang kamu sukai!. Biarkan saya berkarya dengan apa yang ingin saya tulis dan say...