[56.] Hening Diruang Terbuka

139 19 2
                                    

Suho dan Papa Kim berada diruang santai, tepatnya sebuah ruangan terbuka disamping rumah. Sebelumnya Mama Kim telah menghantarkan dua cangkir teh hangat untuk menemani obrolan mereka berdua.

Suasana hening membuat suho sedikit lebih tegang, entah obrolan macam apa yang akan Papa Kim bahas bersamanya, tapi suasana itu cukup membuat jantung suho berdebar.

"Suho-ssi?" Lirih Papa Kim memanggil Suho yang tengah duduk dikursi sebelahnya

"Iya, Pa."

"Sebenarnya saya sedikit canggung untuk berbicara berdua denganmu seperti ini."

"Tidak perlu sungkan, Pa. Katakan saja apa yang ingin anda katakan, saya akan mendengarkan nya dengan baik." Kata suho dengan nada lembut nya. Papa Kim sedikit terkekeh mendengar ucapan Suho

"Saya tidak sungkan terhadap menantu saya, ini karena saya tidak mengenalmu lebih dekat sebelumnya." Balas Papa Kim, raut wajahnya antara senang dan sedih. Kini ia berdiri ditepi pagar, suho mengikuti setelah nya.

Bibirnya tersenyum, namun melihat sorot matanya Suho yakin bahwa ayah mertua nya itu terlihat tengah menahan air mata.

"Maafkan saya, Pa." Ucap Suho, entah bagaimana ia menjadi merasa bersalah

"Ya! Kenapa kamu meminta maaf?"

"Jika boleh jujur, saya selalu merasa bersalah atas semua yang telah terjadi. Apa yang terjadi dengan Jisoo adalah kecerobohan saya. Saya tahu anda kecewa dan marah, tapi saya harap anda lakukan itu terhadap saya, bukan Jisoo." Ucap Suho, ia menunduk kepalanya dan berbicara dengan sopan.

"Kenapa kamu berfikir seperti itu?"

"Benar. Karena semua ini terjadi, letak salah nya adalah saya." Jawab Suho

"Sebab saya lalai dan tidak bisa menjaga diri saya dengan baik, maka semua ini terjadi. Karena saya, banyak orang yang tersakiti dan tetap mencoba bertahan atas luka yang saya berikan untuk mereka."

"Bahkan orang-orang yang saya sayangi disekitar saya ikut terluka karena saya." Tambah Suho, ia menyadari air matanya mulai keluar perlahan, ia memalingkan wajah dan segera menghapus air mata nya. Papa Kim melihatnya.

"Apa orang-orang itu termasuk kekasihmu sebelumnya?"

Suho terdiam beberapa saat, ia berfikir sejenak untuk jawaban apa yang sebaiknya ia beri. "Benar." Ucap suho, air matanya jatuh lagi.

"Maaf, mungkin saya telah menodai ikatan suci antara saya dan Jisoo." lanjut Suho

"Tapi baik saya maupun Jisoo sama-sama belum bisa menerima keadaan ini. Kami masih sama-sama mencintai orang lain,"

"Saya tahu mengatakan ini adalah hal bodoh dan akan menyakiti perasaan anda, tapi saya hanya ingin berkata jujur. Saya tidak ingin ada kebohongan lain yang akan semakin menyakiti orang lain ataupun anda sebagai orang tua Jisoo." 

"Kamu memberi saya jawaban yang tepat, Suho." ucap Papa Kim.

Meskipun ia ingin marah atas ucapan suho yang memang menyakiti hatinya sebagai ayah Jisoo, tapi ia tak bisa menyalahkan Suho karena ia melihat Jisoo pun melakukan hal yang sama.

Memang masih berat baginya dengan keadaan yang sudah berubah seperti saat ini, tapi lebih berat lagi bagi mereka berdua yang menjalani keadaan sesulit ini.

"Saya tidak menyalahkan kamu, saya bersyukur kamu jujur terhadap saya." tambah Papa Kim

"Suho, saya tidak ingin terlalu banyak ikut campur tentang kalian. Yang saya tahu kalian sudah menjadi pasangan suami istri yang sah, bagaimana cara kalian menjalani hubungan, itu terserah dengan cara pandang kalian."

COMPLICATED LOVE ||  [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang