[44.] Panik [ JISUHO ]

312 24 2
                                    

Keesokan harinya dikediaman keluarga Kim.

H-9 pernikahan.

Sekitar pukul 11 siang, sehun dan kai tengah bersantai disebuah ruangan terbuka dilantai dua. Ruangan santai yang tepat disebelah kamar tidur sehun. ''Oh iya, gue dari kemaren mau ketemu in lo sama seseorang tapi waktu nya lagi gak tepat, jadi mumpung lo disini gue minta dia dateng.'' ucap sehun

''Oh ya? siapa?'' kai bertanya

Kebetulan diwaktu yang sama, dering telfon sehun berbunyi, sepertinya sehun memang sudah menunggu-nunggu telfon dari seseorang tersebut. ''Ya?, oh udah dibawah? ok, aku jemput ya...'' ucap sehun dengan tutur kata yang halus.

Kai yang heran melihat sikap sehun yang tiba-tiba berubah sikap dalam sekejap menjadi bingung dan bertanya-tanya tentang sosok siapakah yang dimaksud sehun, ''Dih, kenapa tuh anak. Tiba-tiba lembut banget ngomongnya. Emang siapa si tuh orang?'' batin kai, mengernyitkan dahi

Sehun turun dari lantai tersebut untuk menjemput seseorang yang sudah menunggunya dibawah. Lalu 10 menit kemudian sehun kembali naik bersama seseorang dibelakangnya. Lagi-lagi kai kebingungan, pasalnya wanita itu bersembunyi dibalik punggung sehun dan menutupi awak orang tersebut.

Dilihat dari penampilan kaki nya yang sedikit terlihat, dia adalah seorang perempuan. Tapi kai masih belum mengenali siapa perempuan tersebut, yang pasti bukan jennie.

''Siapa?'' tanya kai sambil melirik-lirik sosok perempuan dibelakang sehun.

''HALLOOOO!!!'' seru suara seorang perempuan itu, ia tampak antusias memberi kejutan terhadap kai.

''Hahhh??!! KIKAAAAA???!'' sontak kai kaget melihat siapa perempuan itu, yang merupakan seorang sahabat saat mereka ada di Melbourne.

Benar, perempuan itu adalah Ju Jingyi yang sejak beberapa hari lalu sering bersama dengan sehun. Kai langsung berdiri dan menghampiri jingyi kemudian memeluknya dengan erat, mereka melepaskan segala rindu saat itu juga. ''Wah gila, kok bisa lo sampai disini sih ka? lo sendirian kesini?, eh lo nyampe korea kapan kok gak ngabarin gue?, lo kesini langsung dar Melbourne atau dari china?'' runtut kai terus bertanya tanpa jeda setelah melepaskan pelukan, tentunya dengan pengucapan bahasa inggris nya.

''Satu-satuuu, gue bingung jawabnya yang mana dulu nih...'' kata jingyi ia hendak duduk disebuah kursi sofa dekat sehun, kemudian kai menyusulnya dan duduk bersama.

''Oke-oke-oke, eh tapi hun, kok lo tau kika disini sih? lo juga ngga ngomong kalo kika dateng ke korea... bener-bener lu hun.'' ucap kai terlihat kesal

''Eh-ehhh, ngaca pala luu! lo dari kemaren mabok-mabokan sampe nggak inget waktu, kemana aja lo? hah? waktu itu gue udah mau ngomong ini ke lo, tapi suasana hati lo lagi gak bagus, jadi ju minta buat ditunda dulu ketemu lo.'' jelas sehun terlihat tertekan, sementara jingyi ia terus tersenyum lebar melihat pertikaian para sahabatnya

Seperti biasa yang ia lihat saat mereka berkumpul ketika di melbourne, Kai dan sehun tak ada hentinya bertengkar meskipun karena hal-hal sepele. Hal itu yang membuat jingyi semakin merindukan mereka.

''Oooh, jadi itu karena lo berdua mau ketemu gue? hahahh sorry-sorry.'' balas kai dengan enaknya

''Jadi kapan lo dateng ke korea ka?.'' tanya kai kepada jingyi, ia duduk begitu dekat dengan jingyi sambil memegangi telapak tangan jingyi.

''Beberapa hari lalu, yaa... sudah hampir mau satu minggu an lah...'' jawab jingyi

''Terus-terus, lo dateng kesini dari melbourne atau dari china? katanya lo mau stay di melbourne, beneran jadi?.'' kai bertanya lagi.

COMPLICATED LOVE ||  [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang