Sesampainya di Hotel.
Sehun duduk disalah satu sofa disebuah ruangan, sedangkan Jingyi masuk kedalam kamar tidurnya. Ia masih merasa kesal atau mungkin marah selama diperjalanan pulang menuju hotel bersama Sehun.
Entah apa jelas nya Jingyi tiba-tiba bersikap seperti itu, tak seperti biasanya, membuat Sehun berulang kali bertanya-tanya. Sementara saat ini masih belum ditemukan apa alasan tiba-tiba Jingyi memutuskan untuk kembali ke China, padahal sebelumnya ia paling tidak ingin kembali ke negara tirai bambu itu.
Sehun duduk dengan ekspresi wajah datar namun dengan kepala yang masih panas berlipat-lipat pertanyaan tentang keputusan Jingyi.
Sangat aneh, tak biasanya Jingyi seserius ini sampai ia benar-benar marah hingga mengabaikan Sehun. Sehun menjadi kesal dibuatnya.
Tok tok tokk...
Suara ketukan pintu terdengar dari dalam kamar Jingyi. Saat itu Jingyi berada diatas kasur sembari membungkam mulut dengan kedua tangan nya, sedangkan air matanya terus mengalir deras hingga membuat matanya kemerahan.
"Juu..." lembut Sehun memanggil dari balik pintu
"Boleh aku masuk? kita bicarakan lagi baik-baik..." lirih nya
Tak ada suara balasan dari Jingyi karena ia tengah besusah payah menghapus air matanya yang masih belum berhenti menangis. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya perlahan.
"Juu... tolong buka pintunya, please..." bujuk Sehun, suaranya terdengar lagi
Jingyi perlahan mulai tenang, ia berjalan jinjit mendekati pintu kamarnya. Namun keinginan nya untuk membuka pintu untuk Sehun tiba-tiba terhenti saat jemari tangan nya hendak mendarat digagang pintu, sejenak ia terdiam lalu kemudian ia ucapkan beberapa kata dari dalam kamar, "pulang saja Hun, aku lelah. Aku mau tidur."
"Ju..." Sehun antusias mendengar suara Jingyi dari luar pintu
"Ju, sebentar saja. Kita bicara baik-baik. Aku janji tidak akan menyudutkan mu." bujuk sehun lagi
Lagi-lagi tak ada balasan dari Jingyi, ia sengaja tak menjawab Sehun padahal ia tengah bersandar dibalik pintu untuk mendengar suara pria dibalik pintu tersebut.
"Ju... aku mohon, buka pintunya..." lirih Sehun
"Ju..."
Clikkkk
Pintu akhirnya terbuka, Jingyi membuka nya perlahan hingga terbitlah senyum dibibir Sehun yang perlahan mulai mengembang. Tapi, Jingyi saat itu hanya berdiri sambil menunduk, ia tak yakin untuk memperlihatkan mata sembab apalagi sampai berkontak mata dengan pria dihadapan nya.
"Ju, akhirnya kamu buka pintu juga..." ucap Sehun, ia meraih kedua bahu Jingyi
Jingyi menghempas nya perlahan lalu ia berbalik dan kembali masuk kedalam kamar diikuti oleh Sehun. Jingyi berdiri didekat dinding kaca yang menghadap keluar gedung hotel.
"Ju, ada apa? bisa jelaskan kenapa tiba-tiba memutuskan untuk pulang ke China tanpa membicarakan nya dulu denganku?" tanya Sehun hati-hati
"Aku ingin mendengar alasan nya." timpal nya
"Aku rasa, sudah waktunya aku harus berhenti." lirih Jingyi tanpa menoleh
"Maksudmu?" Sehun nampak bingung
"Hari ini akhirnya aku sadar, Hun." ucap Jingyi, Sehun berusaha mendengarkan Jingyi dengan baik
"Seberapa banyak waktu yang kuberikan dan seberapa besar perjuanganku tidak akan pernah membuatmu melihatku, bahkan untuk sekali saja." lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE || [END✅]
RomanceNOTE❗❗ Biasakan untuk saling menghargai setiap shipper yang saya bawa di cerita ini!. Gak perlu ribut, gak perlu ada WAR!. Jangan meminta seseorang untuk menyukai apa yang kamu sukai!. Biarkan saya berkarya dengan apa yang ingin saya tulis dan say...