[23.] Cinta segitiga dua saudara

320 56 40
                                    

Sejak pagi tadi suho terus merasa resah dan kebingungan dikantornya. Pasalnya, sang adik kandung akan segera melamar jisoo, wanita yang tengah mengandung janin hasil perbuatannya yang tak disengaja

Ia tak tahu harus melakukan apa untuknya, untuk jisoo maupun sehun, belum lagi calon istrinya, irene. Ia tak bisa mencegah sehun apalagi merusak rencana sehun yang sudah dipikirkan secara matang. Dia masih diam demi adiknya. Namun bagaimana dengan jisoo dan anaknya nanti?

Sedangkan irene, iapun tak bisa berfikir bagaimana mengatasi semua masalah ini sendiri. "Maafkan nuna hun, aku tidak bisa berbuat apapun untuk mencegahmu mendapatkan luka. Aku sendiri tidak tahu apa jawaban jisoo saat kamu menyatakan perasannmu nanti" batin irene yang tengah mengendalikan stir mobilnya

***

"Iya ma, aku baik-baik aja disini. Papa sehat juga kan disana?" Jisoo tengah berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. Mama-Papa nya menelfon pagi ini untuk menanyakan kabar sang putri sebab sudah lama jisoo tak menelfon orang tuanya.

"Iya-iya... Aku pasti pulang setelah aku dapet cuti kerja" lirih jisoo

"Eumm... Mama sama papa pasti selalu nunggu kamu pulang dirumah. Kami sangat merindukan putri kami. Soo-ya, jaga diri kamu baik-baik disana, jangan lupa makan tepat waktu ya. Mama-Papa ingin segera bertemu kamu" ucap sang ibu yang terdengar dari telfon tersebut

"Iya maa.."

"Iya, bye ma.. nanti kita ngobrol lagi ya" pungkas jisoo kemudian mematikan sambungan telfon.

Mendengar ucapan mama nya, hati jisoo semakin terluka. Bagaimana respon mama papa nya ketika mereka tahu bahwa anak perempuan nya yang sangat mereka rindukan ini ternyata tengah mengemban beban yang begitu besar.

Jisoo sendiripun nampaknya belum berani mengatakan sejujurnya bahwa kehamilanya saat ini sudah hampir memasuki usia 2 bulan.

Saat kantung matanya terus menitikan butiran air mata, sebuah notif pesan masuk di hpnya membuat jisoo perlahan menghapus air mata.

"Aku ingin bertemu malam ini? Kamu ada waktu?" batin jisoo membaca isi chat di Ktalk nya, kemudian ia membalas "ada, bisa kok", kemudian menutup layar ponselnya.

"Seenggaknya gue tetep harus pamitan sebelum gue pergi kan?" Ucap jisoo dalam hatinya

***

Dikediaman Kai yang saat ini tengah santai didalam kamarnya. Kemudian ia teringat sebuah hal penting yang harus ia bagi kepada adiknya, Doyoung.

Beberapa hari lagi adalah hari tepat dimana kedua orang tuanya meninggal bertahun-tahun lamanya. Orang tua kai dan doyoung meninggal disebabkan oleh kecelakaan mobil ketika keduanya baru mengantar doyoung kesekolahnya. Saat itu doyoung masih duduk dikelas 2 smp.

Setelah kecelakaan itu doyoung selalu menyalahkan dirinya sebagai penyebab kematian kedua orang tuanya. Meskipun sebenarnya ia hanya ingin diantar pergi kesekolah oleh ayah dan ibu nya kala itu.

Tapi siapa sangka hari itu adalah hari terakhir doyoung diantar pergi kesekolah oleh ayah dan ibu nya.

Kai pergi menuju kamar doyoung, namun kamar tersebut terlihat kosong tak ada siapapun saat kai menengoknya. Namun justru hal lain membuat perhatian kai teralihkan oleh suatu benda yang terdapat dikamar doyoung.

Ia masuk kedalam kamar perlahan untuk memastikan barang milik doyoung yang tak asing. Sebuah foto terpajang dalam sebuah bingkai kecil diatas meja

"Doyoung?" Lirih kai mengambil foto tersebut

COMPLICATED LOVE ||  [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang