[66.] Perpisahan

182 15 1
                                    

Hari ini Irene sudah berada didalam perusahaan, belum lama sejak Irene sampai dimeja kerja nya kemudian Suho terlihat hadir dikantor, ia melewati meja kerja milik Irene dan lusy yang tepat didepan ruang CEO, ruangan milik Suho.

"Selamat pagi, pak Suho." serentak kedua sekretaris perusahaan menyapa sang pemimpin yang baru saja datang

"Eum, selamat pagi." balas Suho

Suho menatap salah satu sekretaris nya, tak lain adalah Irene. Entah apa yang ada dalam benak suho dengan wajah datar nya kala itu. Namun Irene tak ingin ambil rumit, ia hanya tersenyum ramah seperti yang seharusnya ia lakukan sebagai seorang sekretaris yang bekerja untuk perusahaan.

Suho pun masuk kedalam ruangan kerjanya setelah membalas irene dengan senyuman tipis nya, mungkin saat ini situasinya dengan irene terasa berbeda, lebih canggung, mungkin.

"Bae Nona, anda baik-baik saja?" lirih lusy bertanya hati-hati

"Tentu saja, memang nya ada apa?" jawab Irene heran sambil menyimpulkan senyum tipis.

"Eum... tidak." Lusy ragu

"Oh iya, Bae nona. Soal resign mu dari perusahaan, anda benar-benar sudah memikirkan nya matang-matang?" lirih Lusy bertanya

"Kenapa kamu bertanya?"

"Hm..." Lusy menghela nafas tak lega

"Aku harap anda masih tetap disini. Aku tidak ingin anda pergi." ucap Lusy bersedih

"Lus, kontrak kerjaku sudah selesai. Tapi kita masih bisa bertemu diluar jam kerja bukan?" ucap Irene menyemangati Lusy

"Benar, tapi tetap saja berbeda saat anda benar-benar disini, melihatmu setiap hari, menyapamu setiap pagi, itu sangat menyenangkan." suara Lusy kian memelan, rasa sedih nya sangat tergambar diraut wajah nya.

"Aku berterima kasih atas ucapanmu, sulit menemukan rekan kerja setulus dirimu, nona Zhao." ungkap Irene terkesan kepada gadis muda dihadapan nya.

Ia tersenyum lebar kemudian memeluk hangat gadis bernama lengkap Zhao Lusy lalu menepuk-nepuk bahunya dengan lembut. Air mata Irene tampak muncul diujung kelopak matanya

Hari menuju siang, jam istirahat kantor telah tiba. Irene dan lusy berada disebuah kafe seberang kantor nya. Mereka menikmati kopi dingin dengan makanan ringan diatas meja.

"Bae nona, apakah anda sungguh baik-baik saja?" Lusy masih mempertanyakan hal yang sama

"Memang apa yang membuat kamu ragu bahwa aku baik-baik saja?" Irene bertanya balik

"Entahlah, aku hanya tidak yakin. Aku rasa aku masih cukup mengkhawatirkan mu." ungkap Lusy

"Lusy, terima kasih sudah perduli denganku. Tapi aku sungguh baik-baik saja seperti yang kau lihat saat ini." balas Irene, ia tersenyum lebar

"Terkadang manusia tersenyum untuk mengelabui orang lain agar dia terlihat baik-baik saja. Dan anda pandai untuk melakukan itu, Bae nona." ucap Lusy, ia menatap Irene

"Cth..." Irene tersenyum tipis

"Kau cukup ahli mengamati orang lain, Lusy." goda Irene

"Ya, mungkin itu sebab nya aku bisa menebak hubungan antara Bae nona dan Pimpinan." sindir Lusy

"Ya! itu sudah berlalu, sekarang dia sudah memiliki istri. Kau harus hati-hati berbicara, tempat ini tak asing untuk orang-orang dari kantor kita, kalau mereka dengar gosip akan cepat menyebar." tekan Irene dengan nada berbisik

"Kau tau bagaimana orang-orang dikantor kita, bukan?" Irene bertanya. Lusy mengapit kedua bibirnya untuk lebih berwaspada setelah mendapat peringatan dari Irene

COMPLICATED LOVE ||  [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang