5

44.1K 3.7K 105
                                    

LIMA : TUAN PUTRI MELARIKAN DIRI










Tim Gatama berbaris memanjang menyambut Ginan Satyatama Prambudi yang pagi ini membuat kunjungan mendadak.

Orang orang jenius yang di rekrut Ginan secara pribadi untuk mengcover kekuasaannya di perusahaan itu kini sudah punya kepala.  Adalah pak Hanafi yang kini tersenyum mempersilahkan Ginan duduk di kursi utama. Dengan tiga puluh lima karyawan lain yang melingkar, membentuk sebuah tim yang solid dan amat menjanjikan dalam hal apapun.

"Pekerjaan kalian bagus. Saya kesini cuma ingin mengucapkan terimakasih dan memberi support," kata Ginan pelan. "Ada kabar apa, ya, hari ini?"

Seperti biasa, semua hal yang Ginan butuhkan selalu ada. Informasi sekecil apapun tentang lawan bisnis mereka terpampang di hadapan matanya. Mempermudah segala pekerjaan yang akan Ginan lakukan.

"Oh iya, Pak Ginan, bulan ini saham GMK (Gatama Media kreatif) naik beberapa persen. Saya rasa ini karena GMK akan memulai kolaborasi dengan beberapa channel YouTube milik artis ibukota. Respon masyarakat cukup bagus."

Ginan mengangguk, "Good," ujar Ginan. "Zalco? Kasus saldo pengguna yang bocor dan di gunakan oleh pihak tidak di kenal kemarin bagaimana?"

Hanafi menggeser slide menggunakan remote lalu kembali menerangkan. "Untungnya korban melaporkan ke tim support Zalco lebih cepat, Pak. Setelah kami kroscek, kerugian pengguna mencapai belasan juta, karena akunnya tersambung langsung dengan rekening bank pribadi."

Ginan bergumam panjang.

"Kami langsung memblokir akun tersebut dan melakukan peninjauan ulang. Ini kasus pertama, jadi akan kami atasi sebaik mungkin supaya tidak sampai ke media dan memengaruhi kepercayaan pengguna lain." Hanafi melanjutkan.

"Anak IT jangan banyak bengong, ya. Perkuat lagi sistem keamanan Zalco, agar kedepannya tidak ada kasus-kasus seperti ini lagi." Kata Ginan, membuat para karyawan mengangguk. "Aditya, Shandy, dan Elisabeth, tolong kalian ke Jakarta setelah ini. Katakan ke Doni, saya mau kantor pusat Zalco segera membuka recruitmen karyawan untuk di tempatkan di kantor cabang Jogja. Minta Reno untuk segera menyiapkan rancangan dananya."

Tiga orang yang disebut Ginan pun mendongak. "Baik, Pak."

"Saya masih harus disini, Pak?" Andreas bertanya. "Kontrak dengan By.Us sudah saya selesaikan semua lho, Pak. Tinggal jalan saja."

"Masih lah. Selama tidak ada Leon, kamu gantinya."

Andreas mengangguk pelan kemudian kembali menatap ponselnya.

"Nice. Sudah? Ada apa lagi?" Ginan melirik satu persatu anak buahnya.

Hanafi menatap cara Ginan memperlakukan karyawan sembari tersenyum tipis. Ia tidak salah masuk kemari. Setelah terpukau dengan cara kerja anak muda satu itu yang amat teliti dan penuh persiapan, kini ia kembali dibuat kagum sebab cara Ginan berkomunikasi dengan setiap orang-orangnya.

Seperti tak ada jarak diantara mereka. Mungkin karena itulah, orang-orang yang bekerja di Gatama begitu setia dan penuh rasa hormat pada Ginan.

Sebelum rapat dadakan hari itu berakhir, Andreas menambahi.

"Pak Ginan sudah dengar berita terbaru, belum?"

Ginan mengernyit. "Berita terbaru apa maksud kamu?"

Sambil nyengir, Andreas menyodorkan ponselnya kearah Ginan. "Tuan putri melarikan diri," ujarnya, membuat semua tim Gatama saling lirik lantas berpencar sesegara mungkin. Mencoba mencari tahu apa maksud dari perkataan Andreas barusan.







STROBERI DAN KOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang