11 - First Time

6.2K 742 62
                                    

JENNIE POV

Beberapa hari ini aku benar-benar dibuat gelisah. Bukan oleh Cheerleaders, bukan oleh mata kuliahku, bukan oleh pekerjaan membantu Eommaku.

Hanya karena perkataan Chaeyoung.

Ya! Benar! Aku jadi tidak bisa tidur, tidak enak makan dan aku menjadi lebih tidak fokus dari biasanya. Seperti saat ini aku sedang mengerjakan tugas kuliahku. Tapi pikiranku berkutat pada Lisa.

Semenjak Chaeyoung bilang, "Tapi jangan juga menutup telingamu untuk mendengar kata hatimu. Pikiranmu saat ini mungkin akan mengatakan tidak. Tapi belum tentu dengan hatimu. Jadi biarkan Jennie Kim yang ada di depanku ini untuk sering berdiskusi dengan hatinya sendiri. Kau akan menemukan jawabannya." Sumpah demi Tuhan aku ingin hilang ingatan. Kalimatnya terus membayangi pikiranku setiap saat.

Aku berpikir, aku tidak bisa jauh dari Lisa. Aku selalu merasa nyaman dan aman jika berada di dekatnya. Aku bahagia ketika melihatnya tertawa. Aku sedih ketika dia juga sedang bersedih. Aku takut jika dia pergi meninggalkanku.

Seperti halnya kemarin, aku benar-benar panik saat dia menganggap serius perkataanku untuk lebih memilih Cheerleaders daripada dia. Aku takut jika dia sungguh pergi dariku.

Lihat? Beberapa hari ini otakku yang kosong ini dipenuhi dengan Lisa, Lisa dan Lisa. Aku tidak tenang dan bingung harus bagaimana. Aku juga tidak mungkin bicara pada Chaeyoung tentang ini, meski dia adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas keresahan hati dan pikiranku.

Aku melakukan apa yang dia katakan. Aku bertanya pada hatiku sendiri, berdiskusi dengan pikiran dan hatiku sendiri, apakah aku menyayangi Lisa lebih dari sahabatku? Jawabannya, aku tidak tahu! Aku tidak pernah berpacaran, aku tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Aku tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Bagaimana bisa aku membedakan perasaan terhadap sahabat dan perasaan terhadap orang yang aku cinta.

Oh ya ampun, ini gila!!!

Selama 10 tahun berteman dengan Lisa, baru kali ini aku setengah mati memikirkannya.

tok tok tok

Lamunanku terhenti ketika pintu kamarku di ketuk.

"Jennie, cepat turun ada Lisa di luar!" Eomma sedikit berteriak.

Lisa???

Kenapa dia seperti hantu. Aku sedang memikirkannya dan dia kemudian tiba-tiba ada di rumahku.

Tapi tunggu! Kenapa dia diluar?

"Eomma suruh dia masuk kesini." balasku pada Eomma. Aku masih belum membukakan pintu kamarku.

"Dia bilang hanya sebentar." Eomma menyahut lagi. Ini untuk pertama kalinya Lisa datang tanpa masuk ke rumahku dan hanya sebentar. Ada perlu apa? Lagipula jika ada sesuatu yang tidak penting yang akan dia katakan, dia bisa mengirimku lewat pesan saja.

Aku langsung keluar dari kamarku dan menghampiri Lisa di luar sana. Aku membuka pintu dan dia tersenyum padaku. Entah kenapa, untuk kali ini senyumannya memacu jantungku berdetak lebih dari biasanya. Padahal senyuman itu sudah 10 tahun kulihat, tapi aku tidak pernah merasakan seperti ini.

Ini pasti efek dari memikirkannya terus menerus.

"Hai.." dan bodohnya aku malah terlihat canggung di depannya sekarang.

"Hai?" balas Lisa lagi dan senyuman itu menghilang, digantikan dengan wajah kebingungan.

Jelas sekali dia bingung, selama kami berteman, tidak pernah ada kata "HAI" dalam setiap perjumpaan kami.

BEST FRIEND - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang