JENNIE POV
Aku mengetuk pintuku beberapa kali tapi Eomma tidak kunjung membukanya.
Deb yang masih setia di sampingku berkata, "Mungkin ibumu tidak ada di dalam."
Aku medengus kesal. Eomma menyuruhku untuk pulang cepat-cepat. Tapi saat aku sudah berada di depan rumah, pintunya terkunci. Iya, lebih tepatnya aku lupa membawa kunciku yang setiap hari kubawa.
Saat turun dari mobilnya tadi, Deb seperti biasa menawarkan diri untuk mengantarkanku sampai ke depan rumah. Dan karena Eomma tadi berbicara bahwa dia memasak banyak, tidak ada salahnya aku mengajaknya masuk dan makan malam bersama. Eomma tidak seharusnya marah karena Deb sudah sangat baik padaku selama ini.
Beberapa ketukan lagi dan jika pintunya masih belum dibuka, aku akan menelfon Eomma.
Saat aku mengetuk, aku mendengar suara dari dalam. Aku yakin Eomma baru akan membukanya. Tapi lebih mengejutkan lagi ketika pintu terbuka aku melihat seseorang dibaliknya.
Lisa-ku.
Maaf, bukan, kuulangi.
Dia Lisa.
Sudah bukan milikku.
Tatapan kami bertemu. Setelah satu minggu akhirnya aku bisa menatap mata indah itu lagi. Tapi tidak ada senyuman sama sekali di bibir manisnya yang biasa dia lemparkan padaku. Wajahnya terkesan datar apalagi saat dia melirik ke sampingku, dimana ada Deb berdiri tegap disana. Aku melihat Lisa menaikan sebelah alisnya menatap Deb.
Pandangannya kembali padaku, namun kali ini hanya beberapa detik karena dia melepaskan tatapannya padaku.
"Masuk. Eomma menunggumu." ucapnya dengan dingin dan pelan tanpa melihatku. Melihat ke arah lain dan dia melangkahkan kakinya ke samping untuk memberi jalan untukku.
Aku menelan salivaku, untuk sesaat aku merindukan tatapan hangat dan suara ceria dari Lisa. Tapi sekarang aku hanya dinampakan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan dalam hidupku. Seorang Lisa yang sejak perkenalam pertama kami selalu menjaga dan melindungiku, kini terasa asing.
Tanpa menunggu lebih lama lagi dan tanpa berkata apapun aku masuk, dengan Deb di sampingku dan masih tetap membantu dan memapahku. Lisa tidak mengikutiku. Dia masih setia berdiri di balik pintu. Kami berdua berjalan dan aku menyuruh Deb untuk duduk dulu di sofa sementara aku akan menemui Eomma.
Aku menghampiri Eomma di dapur. Untuk menanyakan mengapa Lisa bisa ada di rumahku.
"Eomma!!! Katakan apa maksudnya?" aku berbicara kesal sambil berbisik.
Eomma mengerutkan kening, "Apa maksudnya apa?!" ucapnya lebih kesal lagi dariku.
"Kenapa ada Lisa disini?!" aku memelototi Eomma karena memang terkejut saat melihat Lisa membukakan pintu untukku dan Deb.
" Eomma tidak sengaja bertemu dengannya saat di jalan pulang membeli bahan makanan. Dia mengantar Eomma dan Eomma berinisiatif memasak untuknya. Memangnya kenapa? Dia anak Eomma juga, tidak ada peraturan yang melarang Eomma mengajaknya kesini!" jelas Eomma padaku.
Aku akan menjawab Eomma sampai kemudian Lisa berdehem menghampiri dapur dan mengeluarkan air es dari kulkasku.
"Pacarmu mengatakan haus disana. Kurasa air es bisa mendinginkan hatinya. Dia terlihat emosi saat meminta air padaku." ucap Lisa sambil tertawa.
Eomma membulatkan matanya, "Omo!!! Jennie!!! Kau berpacaran dengan siapa?!?! Kenapa kau membawanya kemari?!?!"
Aku menatap Lisa kesal, dia cuek mengisi satu gelas kosong dengan air es tanpa memperdulikan reaksi Eomma atas ucapannya. Seharusnya dia bertanggung jawab dengan apa yang sudah dia katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND - JENLISA
Romance"cinta butuh waktu untuk bisa kita rasakan" Jenlisa Story GXG ID 🏆🥇 #jenlisa rank #1 on May 26, 2022 until May 30, 2022 | June 5, 2022 until June 6, 2022 🏆🥉#gxg rank #3 on Sept 13, 2022