56 - Misunderstand

4.8K 543 169
                                    

LISA POV

Selama lima hari ini liburanku tidak berjalan dengan baik. Ada sedikit masalah di kantor yang menyebabkan tiga hari aku harus stay di depan laptopku bersama Luda. Terkadang kami mengadakan meeting untuk membahas beberapa hal yang memang tidak dapat di komunikasikan hanya dalam email dengan staff terkait.

Dan selama tiga hari kemarin Jiyoung lebih banyak memiliki waktu dengan Chaeyoung dan Jisoo Unnie, sesekali Jennie datang ke penginapan kami dan bermain dengan Jiyoung. Sayangnya aku tidak bisa bergabung dengan mereka. Aku bangun, membuka laptopku dan menutupnya ketika hari sudah malam. Jisoo Unnie memarahiku karena pekerjaan yang seharusnya kutinggalkan malah menyibukanku disini. Mau bagaimana lagi, aku tidak mungkin melibatkan Daddy dalam masalah ini. Untungnya semua sudah berjalan lancar dan kembali normal sekarang.

Hari ini hari terakhirku di Jeju. Besok pagi kami semua harus kembali ke Seoul pertanda liburan kami semua berakhir. Untukku sepertinya ini bukan liburan. Hanya pindah tempat untuk bekerja. Tapi aku tidak menyesal datang kemari, sangat tidak menyesal. Akhirnya aku bisa menemukan dimana keberadaan Jennie setelah lima tahun aku mencarinya susah payah.

Bayangkan saja, aku menghabiskan uangku hanya untuk pulang pergi mencari Jennie dan Eomma Kim di New Zealand. Sementara mereka sendiri masih berada di negara yang sama denganku, hanya berbeda 500km dariku.

Sekarang setiap harinya Jiyoung sudah tidak mencariku, melainkan dia pasti mencari Jennie. Seperti pagi hari ini, dia bangun dengan menangis sambil berteriak "DIMANA JENNIE NOONA~"

Jisoo Unnie adalah manusia paling tidak sabar. Jadi terkadang jika dia sudah naik pitam maka dia akan memarahi anak yang belum genap berusia tiga tahun itu. Tapi jika Unnie sudah keterlakuan, aku yang akan balik memarahinya.

Enak saja memarahi anakku begitu saja.

Sudah satu jam dan Jiyoung tidak berhenti menangis. Dia terus mencari Noona nya itu. Aku menggendongnya dan memberikan ayunan terbaikku. Jika biasanya dia akan tertidur lagi, tapi kali ini dia berbeda. Dia menghentak-hentakan tubuhnya agar terlepas dari gendonganku untuk lebih mengamuk lagi. Ini masih terlalu pagi untuk datang ke cafe Jennie. Mungkin saja cafenya juga belum buka.

Aku berniat mengajaknya jalan-jalan dulu agar pikirannya teralihkan. Aku juga tidak mungkin mengganggu waktu Jennie di pagi hari seperti ini.

"Ayo kita mandi lalu kita menemui Jennie Noona. Berhenti menangis." ucapku dengan lembut pada Jiyoung. Perlahan tangisannya berhenti. Dia mengusap airmatanya sendiri dengan tangannya. Walaupun masih terisak dia menguatkan dirinya semdiri untuk berhenti menangis. Dia sangat lucu.

Aku memandikannya. Kenapa aku? Karena semuanya masih tidur. Luda, Jisoo Unnie dan Chaeyoung, mereka masih terlelap dalam mimpinya. Ini masih jam tujuh pagi, seharusnya aku juga masih berada di alam mimpiku.

Anakku sudah sangat tampan. Dia lucu dan keren dalam satu waktu sekaligus.

"Ayo kita ke tempat Jennie Noona, Daddy." dia menarik-narik bajuku ketika aku sudah menyisir rambutnya.

"Sudah tidak sabar hm?" aku kemudian menggendongnya dan mencium pipinya yang menggemaskan.

Aku keluar tanpa berpamitan pada siapapun karena tidak mau mengganggu tidur mereka semua.

Aku berjalan cukup jauh dari penginapan menuju cafe Jennie. Benar saja, cafenya masih tutup dan bodohnya aku, aku tidak pernah menanyakan dimana rumah Jennie. Jadi aku tidak tahu dimana dia.

"Dimana Jennie Noona?" tanyanya padaku.

"Jennie Noona masih tidur. Lihat belum ada siapa-siapa disini, kan?" tunjukku pada cafe Jennie.

BEST FRIEND - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang