34 - My Perfect Girlfriend

5.9K 595 33
                                    

JENNIE POV

Tidur nyenyakku terganggu karena aku merasakan usapan di pipiku. Aku perlahan membuka mataku, kemudian aku begitu merasakan hangat di hatiku ketika pemandangan yang aku lihat adalah wajah Lisa yang begitu menyejukan. Dia tersenyum begitu lembut sehingga membuatku ikut tersenyum juga.

"Apa aku mengganggu tidurmu? Ini masih sangat pagi, matahari juga belum bangun." tuturnya lembut. Ahhh~ bahkan suaranya pun begitu menenangkan pendengaranku.

Aku menggeleng pelan, "Aku malah senang karena matahari belum bangun. Jadi aku adalah yang pertama melihat wajahmu sebelum matahari. Tidak ada yang boleh melihat wajahmu yang manis ini sebelum aku."

Dia terkekeh, "Sejak kapan kau mulai belajar menggombal huh?" ucapnya, tidak menghentikan usapan di pipiku.

"Semenjak aku memiliki makhluk Tuhan paling sempurna di hidupku." aku meyentuh hidungnya dengan jariku, dia mengerutkannya.

"Kau mengklaimku sebagai milikmu. Apa kau juga masih milikku? Sementara kau sendiri yang bilang..."

Aku memotong ucapannya, "Aku sudah mengakui bahwa itu salah, Lisa. Aku tidak bermaksud untuk mengatakan itu. Aku benar-benar minta maaf." ucapku sambil memeluknya.

Lisa tidak menjawabku, dia hanya mengusap kepala bagian belakangku, sehingga aku mendongkakan kepalaku. Apa dia tidak memaafkanku?

"Kau masih marah padaku?" tanyaku sambil melihat pahatan sempurna itu di bawah sini.

Dia menggeleng, "Hanya saja, aku tidak tahu hubunganmu apa dengan anak program study exchange itu. Kau yang bilang pada Eomma bahwa kau tidak akan memutuskannya. Itu artinya kau benar-benar memiliki hubungan dengan dia."

Rupanya Lisa menganggap bahwa itu kenyataan. Dia menatapku dengan sendu. Aku balas dengan senyumanku, "Ucapanku tidak serius. Aku pusing dengan Eomma yang terus mengomel padahal dia tidak tahu kenyataannya." sekarang giliranku memukul lengannya, "Dan kau! Mulutmu jangan asal, Lisa! Dia bukan pacarku! Kau semakin memperburuk situasi di hadapan Eomma."

Dia malah tertawa, "Aku hanya ingin tahu jawabanmu apa. Jika dia bukan pacarmu kenapa kau tidak menyangkalnya?"

Aku mendengus kesal, "Kemarin aku lelah. Aku tidak ingin berdebat jadi aku hanya diam saja."

Lisa memelukku lagi, mencium pucuk kepalaku lagi, "Jadi kau masih milikku?"

"Ck! Tentu saja! Tidak ada yang bisa merebutku darimu!" kesalku padanya. Aku tidak ingin dia menyerah dan melepaskanku begitu saja.

"I love you.." ucapnya setelah itu. Aku semakin mengeratkan pelukanku.

"Aku sangat senang kau mengucapkannya lebih dulu." ujarku sambil menelusupkan wajahku pada lehernya.

"Hmmm.. Aku akan lebih sering mengucapkannya pertama." jawabnya padaku.

"Aku lebih mencintaimu." balasku lagi untuk ucapannya sebelumnya.

"Tidak! Aku yang harus lebih mencintaimu, baby!" balasnya lagi dengan nada manjanya.

Aku hanya tertawa mendengarnya dan mengangguk, "Hmm. Kau yang paling mencintaiku." Selanjutnya kami hanya berpelukan selama yang kami inginkan sebelum kami pergi ke kampus.

***

Lisa masuk ke kamarku lagi. Karena rumahku sangat kecil jadi kamar mandiku hanya memiliki satu dan itu berada di luar kamarku. Dia selesai mandi dan sekarang giliranku. Aku meraih tongkatku dan mencoba berdiri tapi Lisa dengan cepat berlari ke arahku.

BEST FRIEND - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang