43 - Sleepy

6.2K 548 83
                                    

LISA POV

Aku terbangun karena suara orang-orang yang samar-samar cukup menggangguku. Aku tidak ingin membuka mataku tapi sepertinya aku harus. Aku perlahan membuka mata dan mengerjapkannya sedikit demi sedikit. Melihat ke atas namun ini asing bagiku.

Dan beberapa detik kemudian aku ingat bahwa aku di dalam tenda, lebih tepatnya kami, karena aku bersama Jennie. Aku menoleh ke sebelah kiriku dan Jennie meringkuk disampingku. Memeluk tubuhku mencari kehangatan.

Tiba-tiba ingatan tentang tadi malam kini kembali. Kami sudah gila. Kami bercinta di dalam tenda yang sudah jelas disini banyak orang, tapi kami tetap melakukannya. Kurasa ini salah alkoholnya.

Tadi malam, kupikir aku akan melakukan lebih jauh lagi dengan Jennie. Tapi setelah aku berhasil membaringkannya, dia seperti orang pingsan. Tertidur tidak sadarkan diri dan aku hanya terkekeh melihatnya. Jennieku ternyata rendah akan toleransi alkoholnya. Dia langsung seperti mayat karena tidur tidak sadarkan diri. Pada akhirnya pertempuran kami selesai sampai disitu saja.

Aku tidak bisa membiarkan Jennie tidur dengan bertelanjang seperti itu. Jadi dengan kesadaranku yang tersisa setengah, aku membungkus pacarku ini dengan pakaiannya lagi dengan gerakan perlahan takut membangunkannya. Walau aku tahu sekasar apapun dia tidak akan bangun lagi, tapi tetap saja aku menyentuhnya seperti sesuatu yang paling berharga di dunia ini.

Ya, tentu saja. Di hidupku sekarang, Jennie adalah yang paling berharga. Bahkan lebih berharga dari hidupku.

Aku menatapnya dan memandangi wajahnya yang masih terlelap. Betapa aku mencintai wanita paling cantik ini. Tanpa sadar aku tersenyum sendiri, rasanya begitu hebat ketika aku mencintainya.

Aku menariknya ke dalam pelukanku. Memberikan dekapan ternyaman sebisa mungkin, dan aku berjanji ini akan selamanya. Pelukan yang erat ini akan terus membungkus Jennie tanpa batas waktu.

Dia mulai bergerak dalam pelukanku, kurasa kesadarannya hampir datang. Erangan bangun tidurnya yang serak membuatnya semakin seksi.

Dia membuka sebelah matanya, sementara mata yang satunya lagi masih terpejam penuh. Itu terlihat lucu sehingga aku terkikik dibuatnya.

"Lisa?" suaranya benar-benar menenangkan hatiku di pagi hari yang indah ini.

Aku mencium keningnya kemudian menyapa dengan lembut, "Selamat pagi, sayang."

Dia memejamkan sebelah matanya yang terbuka tadi kemudian masuk lagi ke dalam pelukanku, "Apa yang terjadi?"

"Tidak ada. Kita mabuk, bercinta dan tidur." ucapku dengan enteng sambil mengelus belakang kepalanya.

"Yha!!!" dia berteriak dan keluar dari pelukanku, "Aku baru ingat! Kau memperkosaku semalam!"

Aku tertawa dan mencubit pipinya yang menggemaskan, "Tapi kau menyukainya." ucapku sambil mengeluarkan senyuman licikku.

"Itu karena aku mabuk!" elaknya sambil menarikku lagi dalam pelukan.

Dia membenamkan lagi wajahnya di dadaku dan aku mencium pucuk kepalanya, "Kalau begitu kita akan melakukannya nanti saat kau tidak mabuk."

"Lisa!!" dia memukulku dan aku hanya bisa tertawa lagi. Sudah cukup menggoda gadisku, aku tidak mau semakin jauh lagi menanamkan godaanku karena bisa saja kucing ini berubah menjadi macan sekarang.

"Kepalaku sakit." eluhnya dan aku segera memijat dahinya.

"Ini karena kau minum banyak." masih terus memijat kepalanya, "Maafkan aku, karena sojunya membuatmu sakit kepala." kataku lagi.

Dia menggeleng, "Bukan, sayang. Aku hanya butuh tidur lebih lama lagi."

Kami tertidur mungkin di jam tiga pagi dan sekarang jam enam pagi saat aku melihat jam tanganku. Benar, kami hanya tertidur tiga jam dan itu wajar jika kekasihku merasa sakit kepala. Untungnya aku tidak merasakan hal yang sama, jadi aku bisa mengurus bayiku ini.

BEST FRIEND - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang