JENNIE POV
"Jennie!!!" aku tersentak dengan teriakan seseorang. Dan saat pandanganku mengedar, semua tatapan menuju padaku.
"Jika kau tidak bisa fokus, keluar sekarang juga!!!" dia semakin membentak. Jika pada biasanya nada suaranya memang acuh dan tidak peduli padaku, tapi kali ini dia membentakku.
"Ma..maafkan aku, Joy." aku menundukan kepalaku.
"Aku memanggilmu berkali-kali dan kau tidak menanggapi!" dia menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Aku minta kau keluar!"
Aku masih terpaku di tempat dudukku.
"Keluar!!!" bentaknya sekali lagi padaku. Aku tidak membalasnya dan segera keluar dari aula.
Joy benar. Kurasa aku memang tidak fokus untuk berlatih hari ini. Pikiranku berlarian kemana mana.
Setelah ciuman tadi malam, Lisa pergi saat itu juga. Hanya mengatakan "Aku pulang." dan dia berlalu begitu saja.
Pagi tadi dia mengirimkan pesan padaku, "Aku sedikit terlambat hari ini, aku tidak ingin kau juga terlambat. Supirku akan menjemputmu."
Serriously? 10 tahun Lisa tidak pernah terlambat, mengapa sekarang dia mengatakan bahwa dia akan terlambat. Bagaimana bisa terlambat bisa terjadwal seperti itu?!?! Dan malah menyuruh supirnya untuk menjemputku. Lagipula aku bisa sendiri! Hanya saja tidak lengkap jika tidak ada dia.
Dan yang lebih membuatku kesal. Dia tidak bertanya sedikitpun padaku saat di kelas. Dia hanya fokus dan aku juga tidak bisa mengganggu fokusnya.
Setelah selesai dia malah meninggalkanku dengan mengatakan, "Maaf hari ini aku tidak bisa menemanimu latihan. Aku ada latihan dance dan jadwalnya sama dengan jadwalmu. Hubungi aku jika Joy membuat ulah." dia tersenyum dan pergi begitu saja.
Aku marah? Tentu. Bagaimana bisa dia tega melakukan itu. Pertama, dia tidak menjemputku. Kedua, dia tidak mengajakku bicara di kelas. Ketiga, dia tidak menemaniku latihan. Dan keempat, dia tidak membahas soal ciuman kami. Itu semua membuatku menjadi kehilangan fokus dan konsentrasiku.
Aku benar-benar keluar dari aula tempat kami berlatih dan memutuskan untuk tidak ikut latihan hari ini. Aku yakin besok aku akan di cecar oleh Joy tapi aku tidak peduli.
Aku memutuskan untuk menemui Lisa yang sedang berlatih. Aku pernah melihat nya dua kali latihan dan itu sangat hebat. Kupikir hari ini tidak ada salahnya melihat dia latihan.
Aku membuka pintu perlahan, aku melihat ada beberapa anak disana yang sama sekali tidak kukenali selain Lisa.
Tapi tidak!
Aku mengenal satu anak disana. Aku mencoba memperjelas pandanganku barangkali salah. Dan rupanya benar!
Apakah ini yang membuatmu tidak mau menemaniku, Lisa!
Aku masuk dan melihat mereka dari kejauhan. Mereka terlalu fokus sehingga tidak memperhatikan kehadiranku.
Lisa leader dance disini. Dia sangat suka menari dan tentu saja aku mendukungnya penuh. Sejak masuk ke sesi latihannya pertama kali, dia sudah seperti pro. Bahkan baru beberapa hari latihan dia dijuluki dancing machine karena begitu cepat mengingat gerakan dan mempraktekannya.
"Tidak, Nayeon. Bukan begitu caranya. Kau harus menghentakannya begini." Lisa mempraktekan gerakan untuk mencontohkan.
"Dan sebagian besar hentakan itu ada disini. Berikan tenagamu disini." Lisa meyentuh pundak Nayeon yang terbuka. Yang benar saja, Nayeon hanya menggunakan sport bra tanpa apapun lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND - JENLISA
Любовные романы"cinta butuh waktu untuk bisa kita rasakan" Jenlisa Story GXG ID 🏆🥇 #jenlisa rank #1 on May 26, 2022 until May 30, 2022 | June 5, 2022 until June 6, 2022 🏆🥉#gxg rank #3 on Sept 13, 2022