36 - Smile

4.4K 544 55
                                    

LISA POV

Aku memarkirkan motorku di garasi dan bergegas untuk masuk ke rumah. Meregangkan tanganku ke atas sebelum menaiki anak tangga.

Aku masuk dan langsung bertemu dengan Mommy yang sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Aku menghampirinya sambil mencium pipinya.

Mommy menatapku sambil memelototiku, "Darimana saja kau? Menginap lagi di rumah Jennie?"

Aku tersenyum sangat lebar dan menganggukan kepalaku. Lalu Mommy mengusap kepalaku dan menatapku, "Kau mencintainya?" tanya Mommy tiba-tiba.

Senyumku melemah. Dengan tegas aku menganggukan kepalaku, "Aku mencintainya, Mom."

"Sejak kapan?" Mommy bertanya lagi.

Aku berpikir sejenak, memikirkan sejak kapan aku mulai mencintai Jennie. Dan aku tidak menemukannya, kemudian aku menggelengkan kepalaku, "Aku tidak tahu sejak kapan, Mom." Aku tersenyum dan melanjutkan, "Mungkin sejak kecil? Karena kupikir aku menyayangi Jennie sudah sejak kecil."

Mommy tertawa, "Kau serius dengan Jennie?"

Aku mengerutkan alisku, "Aku sudah berpacaran dengannya, Mom. Bagaimana mungkin aku tidak serius." ucapku pada Mommy.

Mommy menghela nafasnya, "Sejak kau bilang bahwa Jennie adalah pacarmu Daddy jadi pendiam. Saat aku tanya kenapa, dia hanya menjawab tidak apa-apa. Padahal aku tahu kalau dia sedang memikirkanmu."

Aku hanya memperhatikan Mommy berbicara. Lalu ikut duduk di sampingnya dan menghadap Mommy. Mommy melanjutkan, "Jika kau serius dengan Jennie. Mommy mendukungmu. Dia anak yang baik walau agak pemalu. Dia pekerja keras, terbukti dia bisa satu kampus denganmu dan waktu itu dia pernah bercerita kalau sejak kecil dia membantu ibunya bekerja."

"Apa kalian sedekat itu?" aku tersenyum miring. Mommy memukulku kepalaku, "Aku serius, Lisa!"

"Hem.. Ya, Mom. Aku serius dengan Jennie. Dan terimakasih sudah merestuiku." Mommy ikut tersenyum.

"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang supaya Daddy merestuiku juga?" tanyaku pada Mommy.

Mommy menaruh ponselnya di meja dan berkata lagi padaku, "Minta pada Daddymu untuk kau segera bertunangan dengan Jennie."

Aku memutar bola mataku, "Kau pikir itu gampang, Mom."

"Haish, cobalah dulu. Jika dia tahu kau ingin seserius itu mungkin perjodohanmu dengan Nayeon akan dibatalkan." ucap Mommy.

"Aku harus memikirkannya dulu. Lagipula aku juga harus membicarakannya dengan Jennie." aku menyandarkan punggungku ke sofa.

"Bicarakanlah segera. Jangan menunda terlalu lama." ujar Mommy sambil mengambil lagi ponselnya.

Aku mengangguk, "Mommy benar-benar merestuiku dengan Jennie?" tanyaku lagi masih tidak percaya.

"Kau tidak percaya padaku?" ucap Mommy sambil memasang wajah kesalnya.

Aku terkekeh, "Bukan begitu. Aku hanya terkejut. Bagaimana bisa?"

"Sudah kukatakan dia anak yang baik. Aku menyukainya." jelas Mommy lagi.

Aku bertanya lagi, "Apa Mommy ingin bertemu dengan Eomma Jennie? Dia tidak kalah baik dengan anaknya."

Aku merayu Mommy agar mau bertemu dengan Eomma Kim. Siapatahu jika mereka bertemu maka Mommy akan semakin merestuiku.

BEST FRIEND - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang