"Aww sssshh" ringis Cybele karena selain telapak kakinya, kini siku nya pun luka karena berciuman dengan aspal.
Brak
Suara pintu mobil terbanting keras
"Astaga, lo gapapa?" Tanyanya seorang perempuan menghampiri Cybele. Cybele yang mendengar langsung mendongak, membuat perempuan itu diam seketika.
'Ini manusia atau hantu? Salah salah! Malaikat! Gila! Cantik banget, gue jadi insecure' batin perempuan itu.
"Ah maaf tapi aku jatuh sendiri kok, maaf ya jadi ganggu perjalanannya" ucap Cybele tidak enak hati.
Seketika perempuan itu tersadar "yang gue tanya itu keadaan lo. Tapi oke, gue udah liat sendiri kalau lo gak lagi baik-baik. Ayok gue anter ke rumah sakit"
Cybele yang mendengar itu sedikit terharu, di pengetahuan yang dia dapat dari Zero, jaman ini adalah jaman dimana kebanyakan manusia tidak terlalu peduli sekitar, entah karena kesibukan pekerjaan atau bagaimana hingga membuat jiwa sosialnya kurang tergerak bahkan jaman sekarang sangat memungkinkan tidak mengenal tetangganya sendiri. Dan beruntungnya dia, di hari pertama masuk ke dunia ini sudah bertemu orang yang baik.
"Apa tidak merepotkan?" tanya Cybele sambil dengan perlahan dan hati-hati mencoba berdiri dengan bantuan perempuan itu.
"Santai aja. Lo perempuan juga, sesama perempuan gue masih punya hati nurani buat gak ninggalin lo sendiri disini, mana luka lagi" cerocosnya sambil membukakan pintu mobil.
"Terimakasih" ucap Cybele sambil tersenyum setelah dibantu duduk di jok mobil. Perempuan itu sendiri hanya berdeham lalu menutup pintu mobilnya, setelahnya dirinya duduk dibagian pengemudi dan mulai menjalankan mobilnya.
"Oh ya, nama gue Angel. Nama lo siapa?" tanya Angel memecah keheningan.
"Sesuai dengan namanya ya. Hmm namaku Cybele Delia Pallas" jawab Cybele.
Angel, "thanks. Lo darimana btw? Kenapa pakaian lo begitu?"
Cybele menunduk 'Tuhan, maafin Cybele kalau harus bohong. Cybele tidak mungkin bilang di usir dari Panti karena riwayat Jantung, masalahnya sekarang Cybele sendiri tidak tahu apakah jantungnya masih bermasalah atau tidak'
"Aku kabur dari Panti dan berakhir seperti ini".
Angel yang mendengar itu sedikit melirik "kenapa kabur? Emang lo punya tujuan? Uang?".
Cybele menggeleng "aku kabur karena ada alasan tertentu yang tidak bisa aku ceritakan. Untuk tujuan, aku belum memilikinya tapi aku memiliki uang kok".
Angel mengernyit "nekad amat lo gak ada tujuan maen kabur aja. Lo kan perempuan, kalau diculik gimana? Parahnya diperkosa. Jangan gegabah ambil keputusan lah. Liat aja sekarang lo bahkan gak pake sandal. Terus lo bilang uang, dimana uang lo? Yang gue liat sekarang lo cuma bawa diri".
Cybele menggigit bibirnya, dirinya tidak mungkin bilang kebenarannya kan? Lagipula Cybele kenapa bisa ceroboh, harusnya dirinya bilang tidak ada uang saja tapi ya takut nambah dosa karena memang dirinya banyak uang.
Melihat Cybele yang menggigit bibir membuat Angel berspekulasi bahwa Cybele berbohong karena tidak enak hati dengannya "gak usah boong lah. Kalau gitu lo tinggal bareng gue aja sementara. Kebetulan rumah gue cukup besar untuk ditampung gue sendiri sama pelayan".
Cybele menggeleng cepat "jangan, aku tidak mau merepotkan".
"Gue gak nanya. Lo boleh keluar dari rumah gue kalau lo udah punya tujuan yang jelas" dengus Angel.
Cybele mengangguk kecil "kamu baik. Makasih banyak ya".
Angel tidak merespon itu dan justru menanyakan hal lain "usia lo berapa? Lo sekolah?".
KAMU SEDANG MEMBACA
New Me : 0
Fantasy"Selamat siang dan selamat datang di dunia baru anda, Cybele Delia Pallas" Gadis itu menautkan alis sembari menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sumber suara, bersyukurnya dirinya bukan orang penakut "siapa yang berbicara?". "Perkenalkan saya Zero...