Part 4

21.6K 2.6K 45
                                    

-Cybele Delia Pallas-

Kecantikan : 50%

Daya Tarik : 50%

Pengetahuan : 75%

Point Dimiliki : 7.297 point

Tabungan : Rp 200.000.000

Berikut status nona setelah melakukan teleportasi"

Cybele berdeham sembari matanya mulai berjelajah mencari sosok anak kecil yang dimaksud. Dirinya tidak menyadari banyak pasang mata yang menatapnya penuh kekaguman akan parasnya dan pakaiannya yang sederhana justru dianggap 'low profile' .

"Zero, dimana anak itu?" tanya Cybele dalam hati.

"Berbaliklah nona dan jalan terus kearah patung kuda di tengah lobby"

Cybele langsung menuruti ucapan Zero dan benar saja, tepat di penghujung matanya, seorang gadis kecil hanya terduduk diam sambil menunduk.

"Apakah dia Zero? Gadis kecil itu?"

"Ya nona"

Dengan langkah cepat, Cybele langsung menghampiri dan berlutut di hadapan anak kecil itu "hei, kau sendirian?" sapanya ramah.

Gadis kecil itu sedikit mengangkat kepalanya dan ternyata mata indah gadis mungil itu berkaca-kaca dengan bibir melengkung ke bawah. Cybele mencoba mengusap kepala gadis kecil itu "kenapa menangis sweetheart?"

"Boo" lirihnya sambil meneteskan air mata dalam diamnya. Cybele cukup kagum dengan gadis kecil didepannya, pasalnya dia tidak seperti anak kecil yang mungkin akan menangis histeris.

Mencoba peruntungannya, semoga gadis kecil itu tidak takut, Cybele memeluk lembut tubuh mungil itu "who is boo?"

"hiks blodel" (brother)

Cybele mengusap lembut punggung bergetar itu "hm, sudah jangan menangis, ayo kita cari kakakmu oke?"

Gadis kecil itu mengangguk kecil membuat Cybele merasa gemas "jadi siapa nama gadis cantik ini, hm?"

"Lin" ucap gadis kecil itu.

"Nama anak itu Aileen Zovanka nona"

Cybele tersenyum "baiklah Leen, ayo kita cari kakakmu" sambil mengulurkan tangan namun Aileen justru merentangkan tangan. Cybele yang mengerti langsung menggendong Aileen.

"Jadi, kakak Leen itu laki-laki atau perempuan?" tanya Cybele sembari berjalan tak tentu arah.

Aileen memeluk manja Cybele, meletakkan pipi tembamnya pada bahu Cybele "sepelti dadda"

Cybele mengangguk mengerti "Zero, bukankah kau mengatakan aku harus mengantarnya pada orangtuanya? Tapi Aileen sepertinya sama kakaknya, lalu bagaimana misiku?"

"Tidak masalah nona, yang penting keluarga maka misi dianggap berhasil"

"Baiklah, lalu dimana kakak anak ini?"

"Anda harus mencarinya nona"

Desahan nafas jengkel keluar dari mulut Cybele mendengar jawaban Zero. Bayangkan saja, Mall ini terdiri dari 5 lantai. Kemana harus mencari kakak anak kecil ini diantara ratusan orang disini. Namun tiba-tiba matanya menatap meja informasi. Senyum Cybele langsung mengembang, dengan langkah cepat tetap hati-hati mendekat ke meja itu.

"Permisi, saya ingin melaporkan anak hilang" ucap Cybele ketika sudah berhadapan dengan salah satu petugasnya.

Petugas laki-laki itu membeku sesaat karena mendapati sosok menawan di depannya, rasa lelah bekerja seolah terangkat begitu saja.

New Me : 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang