Part 6

21.2K 2.4K 35
                                    

Setelah membahas banyak hal dengan Angel seminggu yang lalu, kini tibalah hari dimana Cybele akan menjalani ospek di Universitasnya. Dirinya sudah berbalut rapi dengan kemeja putih dan rok hitam percis seperti anak magang kantoran. Dan seperti biasa, Cybele tidak menggunakan make up karena memang kulitnya sudah sangat bagus berkondisi mulus berkat persentase kecantikan yang dimiliki, Cybele bersyukur untuk itu.

Cybele menghirup nafas panjang, dirinya akan kembali merasakan dunia kuliah padahal dirinya sudah lulus S2 dan sedang menjalani program S3 nya yang hampir tuntas bila kejadian pahit tidak menimpanya.

"Zero" panggil Cybele sambil menatap dirinya di cermin besarnya.

"Ya nona?"

"Apa mungkin aku bisa kembali ke duniaku? Aku merindukan mereka, apakah mereka baik-baik saja? Mereka pasti sangat terpukul kan? Apakah mereka dapat melanjutkan hari mereka dengan baik?" lirihnya.

"Maafkan saya nona tapi anda tidak dapat kembali kesana karena tubuh ada sudah terkubur jauh di laut lepas. Anda juga tidak perlu khawatir nona, orangtua anda sudah mendapatkan obat penawar hatinya atas kesedihan kehilangan nona. Mereka mengangkat anak yang sangat ceria, cerdas, cantik, dan baik seperti anda. Walau cinta mereka pada anda tidak pernah padam namun kehadiran anak itu membuat mereka berusaha bertahan dan bangkit dari keterpurukan nona"

Cybele yang mendengar itu tersenyum lega "syukurlah. Aku berharap mereka selalu Bahagia dan ku harap anak itu juga menyayangi orangtuaku dengan tulus"

"Saya dapat memastikan bahwa anak itu tulus pada mereka nona. Sang penguasa tidak sejahat itu untuk memberi cobaan dengan menorehkan luka tanpa obatnya"

Cybele tertawa kecil "kau sangat bijak Zero. Baiklah ayo kita berangkat, karena ospek itu menyebalkan. Kegiatan yang dijadikan ajang tebar rasa senioritas" ucapnya sambil mengambil tas dan kunci mobil lalu melangkah menuju parkiran.

"Berarti nona harus menjadi pribadi yang kuat agar tidak ditindas nona. Sejauh saya mengamati, anda adalah orang yang lemah lembut"

"Zero, perlu kau ketahui bahwa manusia itu tidak sempurna. Bila aku sebaik itu, aku sudah bukan berada disini sebagai manusia melainkan menjadi salah satu malaikat di surga. Aku memang lembut tapi aku tidak lemah, Zero. Aku diam dan berlaku baik karena mereka tidak mengusik dan menjahatiku tapi akan berbeda bila mereka berlaku sebaliknya dan kau mungkin akan tercengang dengan sesuatu yang mampu ku lakukan untuk membalas mereka yang berani mengusikku" ucap Cybele dengan wajah datar tanpa ada senyuman ramah.

"Syukurlah kalau begitu nona, karena saya akan sangat sedih bila hal buruk menimpa nona sedangkan saya hanyalah sebuah system yang tidak dapat membantu secara fisik. Terlebih kami dilarang melakukan sesuatu tanpa kesepakatan atau perintah dari main systems kami"

Cybele yang tengah berkendara kembali tersenyum "aku mengerti Zero. Kau jangan khawatirkan itu. Percayalah bahwa aku mampu melindungi diriku sendiri. Baiklah aku sudah sampai, wish me luck, Zero!"

"Tentu nona"

Mobil sport merah yang begitu mencolok memasukki area parkiran tentu saja menjadi perhatian karena hanya 25% populasi mahasiswa atau mahasiswi yang masuk golongan kaya raya, tidak seperti Universitas tempat Angel mengenyam pendidikan dimana 99% memang masuk kategori keluarga konglomerat, itu sebabnya Universitas itu dijuluki Universitas para sultan, lalu 1% nya sendiri adalah para murid beasiswa yang berkesempatan bertukar pelajar disana. Kenapa harus pertukaran pelajar? Karena Universitas itu tidak pernah membuka beasiswa umum pada khalayak bebas.

_____

For your information agar tidak bingung kedepannya !

*Nama Universitas hanya karangan oke!

Universitas Angel – High Executive International University (HEIU)

Universitas Cybele – Bright Edu University (BEU)

_____

Dapat Cybele lihat bahwa banyak orang yang memakai hitam putih seperti dirinya, wajah-wajah segar perpindahan dari masa remaja menuju kedewasaan. Dengan pasti akhirnya Cybele keluar dari mobilnya dan gemerisik pujian maupun cibiran langsung terdengar seperti radio rusak.

'Gila cantik banget tu orang'

'Udah cantik, kaya pulak! Udah lah, gak mungkin sederajat sama gue'

'Belom berjuang udah nyerah aja. Saingan gue pasti banyak'

'Anjir itu artis, model, apa gimana? Visual nya gak pake otak'

'Cih, itu orang anak baru aja sombong banget dateng pake mobil sport'

'Tau tu, paling juga hasil nyugar daddy secara parasnya bisa dijual'

'Lambe mu itu ndok. Keliatan banget siriknya. Ati-ati lo pada, mulutmu harimaumu'

Cybele sendiri cukup sadar dan percaya diri bahwa dirinyalah yang tercantik tapi bagaimanapun ucapan buruk disekitar, Cybele tidak perduli selama tidak melewati batas hingga mengusiknya, ingat itu!

Selagi menunggu arahan dari BEM, Cybele duduk di kap mobil miliknya sembari bertukar pesan dengan Angel. Tidak perduli dirinya dibilang angkuh karena sejatinya itu seorang Cybele memang pribadi yang introvert namun tidak menutup diri bila ada yang menyapa maupun mendekatkan diri.

Cybele bukan orang yang pemilih dalam berteman, selama tidak membawa dampak buruk padanya. Walau introvert, Cybele tetap ramah bila disambut hangat. Hanya satu hal yang tidak dapat Cybele lakukan adalah memulai pendekatan demi mendapatkan seorang teman. Dari dulu, Cybele selalu di posisi menyambut mereka yang ingin berteman bukan sebaliknya. Akibat kepribadian Cybele yang introvert juga membuat para teman-teman nya selalu nyaman dalam bercerita karena Cybele tidak akan pernah menceritakannya lagi pada orang lain, Cybele tidak banyak bicara tentang hal yang tidak penting bahkan untuk berkeluh kesah pun tidak Cybele lakukan. Dirinya selalu menutup diri karena baginya, masalahnya adalah miliknya dan cukup dirinya sendiri yang menyelesaikan.

Semakin banyak dirinya bercerita, semakin banyak masukkan yang diterima, maka semakin sulit juga menentukan solusinya. Itulah pemikiran Cybele.

Sedang fokus dengan ponselnya, suara menggelegar dari cemprengnya toa mengalihkan seluruh atensi pada sumber suara. Dapat Cybele lihat bahwa seorang perempuan dengan almamater hitam bergaris merah khas BEU tengah menyuruh seluruh peserta ospek masuk dan berkumpul di lapangan.

Cybele sengaja bergerak paling akhir karena melihat kerumunan orang yang berdesakan tak terkendali, membuat Cybele membatin kenapa harus seperti mengejar diskon besar. Saat melihat sudah mulai reda, Cybele melangkahkan kaki juga untuk bergabung.

Dan saat Cybele melewati perempuan dengan toa ditangannya, sindiran masuk ke pendengarannya "disaat semua orang berbondong-bondong masuk sesuai instruksi, lo malah santai-santai jalannya, niat ospek gak sih?"

Langkah Cybele langsung terhenti dan dengan alis terangkat menoleh sembari melirik name tag yang ter bordir rapi di almamater perempuan itu "alangkah lebih baik bila berbicara didepan dan menyebutkan nama orang yang dituju, kak Ririn" sambil menyunggingkan senyum tipisnya, membuat beberapa anggota BEM yang berjenis kelamin pria terpesona dengan kecantikan Cybele.

"Udah deh rin, gak usah lebay dan lo masuk aja kumpul di lapangan" ucap salah satu pria dengan almat nya juga.

Cybele langsung tersenyum dan mengangguk sopan sebelum akhirnya pergi meninggalkan rasa jengkel pada sosok bernamakan Ririn itu.

'Awas lo anak baru, gue bakal buat lo susah' batin Ririn dalam hati.



TBC

___


Jangan lupa Vote ya dear ^_^

New Me : 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang