Part 19

16.2K 2K 29
                                    

Setelah Niesha selesai menjalankan misinya, Niesha menoleh dan pura-pura terkejut melihat Barnett. Dengan mata membulat yang lucu, Niesha susah payah turun dari duduknya dan berlari kecil kearah Barnett yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangan.

"Papaaaaa!!" pekik Niesha senang langsung menubruk tubuh kekar ayahnya.

Barnett tertawa mendengar lengkingan Niesha, hal yang kini selalu menyambutnya ketika pulang dan itu cukup membuat hari melelahkannya seolah menguap entah kemana "apa putri papa merindukan papa?"

Pangeran mahkota yang mendengar tawa Barnett sudah cukup terkejut dan ini bahkan menggumamkan kata-kata manis? Baik! Pangeran mahkota akui bahwa malaikat kecil itu memang sangat mempengaruhi pamannya.

Niesha dengan antusias mengangguk cepat "selalu merindukan papa. Apakah aku tidak bisa ikut papa saja setiap kerja?" tanyanya polos.

Barnett menggendong Niesha, membawanya masuk kedalam mansion diikuti oleh pangeran mahkota dan beberapa pelayan. Beruntung Barnett teralihkan oleh Niesha karena baik pelayan maupun penjaga sudah ketar-ketir ketika mengingat bahwa mereka tidak menyambut kehadiran archduke maupun putra mahkota.

"Kau akan bosan bila ikut papa bekerja" jawab Barnett.

Niesha menggeleng "no papa. Papa bekerja di istana kan? Papa bisa meninggalkanku di perpustakaan istana".

Alis Barnett terangkat menatap Niesha dengan tatapan memicing "perpustakaan papa terdapat banyak buku yang dapat kau baca sayang".

Niesha membalas tatapan Barnett dengan cengiran malu-malu "tapi shasha sudah membaca semuanya". Sontak Barnett dan pangeran mahkota melotot tak percaya. Walau perpustakaan dikediaman archduke tidak sebesar istana namun untuk ukuran anak 5 tahun itu sudah sangat banyak dan sekarang Niesha mengatakan telah membaca semuanya? Bukankah itu sebuah lelucon yang tidak mudah dipercaya?

Barnett menoleh pada Ernie yang diangguki oleh pelayan pribadi Niesha "apa kau yakin membacanya atau kau hanya membalik kertas sayang?" Barnett masih tidak mampu mempercayai kemampuan Niesha.

Niesha melotot dan mengerucut bibir hingga terlihat amat menggemaskan "papa nakal tidak percaya shasha! Shasha sungguh membaca semuanya bahkan shasha mengingat semuanya" kesalnya.

"Kalau begitu papa ganti pertanyaannya, apa kau mengerti apa yang kau baca?" tanya Barnett kali ini.

Niesha mengangguk cepat "ya! Di rak pertama semua bukunya membahas tentang politik kerajaan juga kekaisaran, rak ke dua tentang sejarah, rak ke tiga tentang pengetahuan akademik, rak ke empat tentang sihir dan berbagai macam rune, rak ke lima tentang guardian juga spirit beast, rak ke enam tentang pengobatan, rak ke tujuh tentang bahasa kekaisaran tetangga, dan rak ke delapan tentang musik" ucapnya lancar tanpa jeda berpikir seolah memang hal tersebut sudah berada di luar kepalanya.

Barnett dan pangeran mahkota terdiam karena terkejut "nak? Kau makan apa hingga otak kecilmu mampu menampung itu semua dalam sebulan?"

"Masalahnya bukankah buku-buku itu banyak tertulis dengan bahasa tetangga? Dan buku sihir pun memerlukan mana untuk dapat membacanya, bukankah begitu paman?" tanya pangeran mahkota yang tidak mampu menahan rasa penasarannya.

Niesha yang menyadari kehadiran pangeran mahkota terdiam, bukan karena terkejut dengan kehadiran putra mahkota melainkan wajahnya yang familiar.

Barnett yang melihat Niesha terdiam langsung berdeham "sayang, dia pangeran mahkota dari kekaisaran kita".

Pangeran mahkota sendiri kini mengambil tangan mungil Niesha, membungkuk dan mengecup punggung tangan mungil Niesha "hai princess. Aku Albertus William La Vandetta, keponakan papamu dan itu berarti kita sepupu mulai saat ini".

New Me : 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang