Part 20

16.7K 2K 72
                                    

Alunan indah terdengar ke penjuru seisi Mansion archduke. Setiap hari selalu berulang namun tak jua mereka bosan. Barnett sendiri yang tidak mengetahui apa yang direncanakan putrinya hanya mampu bersabar hingga Niesha siap mengutarakannya.

Tak terasa bagi Niesha ternyata waktu bergulir begitu cepat. Hari-harinya hanya dilewati dengan mengasah kemampuan magisnya juga bermusik. Niesha melakukan ini semua tidak semata-mata hobby semata melainkan ada visi yang ingin dicapainya.

Bagi Niesha seorang gadis modern, memiliki kemampuan magis sangatlah aneh menurutnya sehingga Niesha mencoba metode baru penggunaan elemennya melalui sebuah media dan itu musik. Niesha sendiri mengakui bahwa ini bukanlah idenya melainkan berkat jiwa masa depannya yang mengingat perihal sejarah kultivator china dimana musik dijadikan sebagai kekuatan baru hingga mampu menjadi sekte terbesar dan terkuat, itu memotivasinya.

Elemen yang dimiliki Niesha adalah elemen yang memiliki kekuatan bertolak belakang dimana elemen cahaya diwakilkan dengan simbol kesucian sedangkan kegelapan adalah simbol petaka. Walau terkesan horror namun bila dijabarkan kemampuannya memanglah pantas mendapatkan simbol seperti itu.

Elemen cahaya memiliki kekuatan penyucian dan bila dijabarkan, sang pemilik elemen cahaya mampu menyucikan mereka yang mendapatkan serangan dari black magic. Black magic sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan elemen kegelapan. Sihir hitam adalah mereka yang melakukan perjanjian kotor dengan para iblis. Selain melakukan penyucian, elemen cahaya juga dikatakan kebal dengan serangan elemen apapun, seolah meleburkan serangan itu begitu saja. Dan yang membuat pemilik elemen cahaya begitu di segani dan di hormati karena kemampuannya menetralkan elemen orang lain. Mereka yang menyalah gunakan elemen mereka untuk kepentingan pribadi dan merugikan pihak lain yang tidak bersalah dapat di adili dan di hukum dengan melenyapkan kemampuan elemennya oleh sang pemilik elemen cahaya. Bukan lagi suatu rahasia umum bila mereka yang memiliki kemampuan elemen cahaya adalah pilihan dewa dan mereka selalu bertindak dengan adil tanpa memihak siapapun tidak perduli kekuasaan apa yang dimiliki pihak lain. Mereka juga disebut dengan titisan dewi keadilan.

Berbanding dengan elemen cahaya, elemen kegelapan bersifat menguasai, mengontrol, bahkan memanipulasi. Bila pemilik elemen cahaya begitu disegani dan dihormati maka pemilik elemen kegelapan begitu ditakuti, pasalnya kemampuan elemen kegelapan yang paling menyeramkan adalah menyerap elemen orang lain hingga ke intinya, memindahkan kekuatan pihak lain menjadi miliknya sendiri. Diluar itu, pemilik elemen kegelapan juga mampu mengontrol bayangan. Ya! Bayangan. Kau bahkan tidak merasa dirimu diserang namun entah mengapa kau merasa tubuhmu tidak mampu bergerak seolah dirimu terikat. Hal itu karena pemilik elemen bayangan mengikat bayanganmu. Elemen kegelapan juga mampu memberikan ilusi terkelam pihak lawan hingga membuat pihak lawan tertunduk histeris.

Dan Niesha memiliki kedua elemen 'yin yang' itu. Tapi karena mengetahui tingkat bahaya yang akan mengincarnya, Niesha akan berusaha menyembunyikan elemennya hingga dirinya memang dinyatakan kuat, namun diluar itu, Niesha akan mengaplikasikan kekuatannya melalui musik.

Berbulan-bulan Niesha mencoba, yang tentunya mengalami banyak kegagalan, akhirnya kini Niesha mampu menciptakan melodi yang berfungsi seperti mantra, tentunya di dukung dengan kedua elemen yang dimilikinya. Setelah berkali-kali uji coba, Niesha tersenyum puas. Berbekal seruling giok putih dengan corak naga hitam, Niesha telah menggenggam melodi-melodi kuat yang akan mampu melindunginya.

1. Melodi pemurnian jiwa

2. Melodi penyucian elemen

3. Melodi pengontrol raga

4. Melodi pikat ilusi

5. Melodi benteng ilusi

Nama-nama yang Niesha ciptakan sesuai dengan kemampuannya. Dalam penciptaannya Niesha mengikat alunan melodi dengan kemampuan elemennya agar melodi tersebut bekerja. Perpaduan antara elemen cahaya dan elemen kegelapan ternyata tidak begitu buruk. Dan bahkan dengan lantungan melodi, Niesha mampu melindungi diri dari lawan masal karena mereka memiliki telinga untuk mendengar sehingga tidak mungkin untuk tidak berpengaruh.

Dengan senyum riangnya, Niesha berlari menuju ruang kerja Barnett untuk menunjukkan hasil kerjanya selama ini. Saking antusiasnya, Niesha lupa mengetuk pintu dan langsung menerobos masuk.

"Papaaaa" pekiknya senang terus berlari menuju kursi dimana Barnett duduk tanpa menyadari ada tamu di ruangan itu. Beruntung Barnett tidak marah dan justru menyambut hangat putrinya yang kini langsung melompat duduk ke pangkuannya.

"Hoho kenapa putri papa semangat sekali, apa kau sudah bosan di ruang musik?" ledek Barnett.

Niesha mencebik kesal "aku bekerja menghasilkan karya papa. Dan aku ingin menunjukkannya pada papa sekarang" seketika merubah mimik wajahnya menjadi antusias.

Alis Barnett bertaut "oh ya? Dan apa itu? Apa itu adalah sesuatu yang ingin kau katakan 6 bulan lalu?".

Dengan cepat Niesha mengangguk "kita harus melakukannya di tempat khusus papa".

Belum Barnett bertanya, suara dehaman menginterupsi keduanya, dengan kesal Barnett mendelik pada pelaku yang tidak lain adalah tamunya. Sedangkan Niesha dibuat membeku dengan 3 sosok yang duduk santai di ruang kerja ayahnya.

"OMG Zero! Apakah di depanku adalah kaisar dan permaisuri?" tanya Niesha pada Zero melalui batinnya.

Zero sendiri terkekeh dengan wajah terkejut Niesha "benar nona. Mereka adalah orangtua pangeran mahkota Albertus".

Wajah terkejut Niesha terlihat begitu menggemaskan bagi para tamu, tak terkecuali Albertus yang memang pernah melihat dan beberapa kali berbincang dengan Niesha.

"Apakah kami boleh ikut, princess?" tanya Albertus yang juga penasaran karena 6 bulan lalu, Niesha tidak mengatakan apapun perihal apa yang mampu melindunginya.

Dengan wajah polosnya, Niesha mendongak menatap Barnett "papa apa mereka boleh tahu?".

"Hahaha sekarang aku mengerti mengapa adik ipar menyembunyikan putri kecilnya, ternyata dia memang sangat menggemaskan" tawa lembut permaisuri mengalun "kenalkan sayang, aku adalah bibimu yang bernama Clementine Glory La Vandetta dan di sampingku adalah suamiku, yang juga adalah kakak papamu, dia bernama Xavier Altezza La Vandetta. Kalau putraku, pasti kau sudah mengenalnya karena dia bercerita banyak tentangmu" ucap permaisuri dengan antusias.

Niesha sendiri menunduk malu dan menutup wajahnya ke dada Barnett. Memerankan tingkah anak kecil polos yang pemalu. Barnett yang sedari tadi diam menimbang akhirnya memutuskan mengijinkan keluarga inti kaisar mengikuti hasil 'eksperimen' putrinya. Barnett yakin kakaknya, kakak ipar, dan Albertus adalah orang yang dapat dipercaya.

Niesha mengangguk lalu turun dari pangkuan ayahnya "kalau begitu ayo kita ke penjara bawah tanah papa".

Mata Barnett membulat terkejut, bagaimana Niesha mengetahuinya? Tidak berbeda dengan reaksi Barnett, kaisar, permaisuri dan Albertus juga menganga dengan tidak elitnya.

"Sayang, darimana kau tahu ada penjara bawah tanah?" tanya permaisuri hati-hati.

Niesha memiringkan kepalanya bingung "di perpustakaan bagian sejarah ada menuliskan bahwa setiap kediaman bangsawan pasti memiliki penjara bawah tanah untuk menghukum seseorang".

Barnett lupa bahwa putrinya diluar tingkat kemampuan anak kecil pada umumnya dan dengan berat hati dirinya mengangguk walau dipelototi kaisar dan permaisuri.

"Ah benar, sebelumnya papa pegang ini" Niesha menyodorkan sebuah batu kecil ke tangan Barnett "dan ini untuk paman, bibi, dan kak Al" menyodorkan hal serupa. Mereka hanya menerima tanpa mengerti maksud dan tujuan Niesha memberikan itu.



TBC

-----

Mohon dukungan VOTE dan COMMENT ya!

^_^

New Me : 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang