Niesha mengerjap beberapa kali karena matanya sangat sulit melihat akibat cahaya putih yang begitu menyilaukan. Niesha menoleh kesekitar untuk mencari sesuatu namun tak menemukan apapun selain sebuah cermin, mau tak mau, Niesha mendekat dan dirinya terkejut mendapati fisiknya yang pertama. Benar-benar pertama ketika menjadi Cybele Aphrodite Xanthe.
"Nona"
Niesha tersentak kecil "Zero? Dimana aku?"
"Anda berada di gerbang dimensi. Sesuai yang kita pernah bahas bahwa nona akan menggunakan golden ticket ketika tubuh Niesha melakukan kontrak darah dengan spirit beast untuk mengelabui pihak lain. Dan disinilah anda sekarang. Saya menunggu nona sadar untuk dapat melewati portal menuju dunia Cybele Delia Pallas"
Niesha mengangguk kecil "bukankah aku mendapatkan hadiah bertemu dengan tuanmu, Zero?"
"Benar nona. Anda akan menemuinya di dunia kedua itu"
Niesha berbinar senang "kalau begitu ayo!"
Dalam hitungan detik, tubuh Niesha seperti tersetrum listrik kecil dan entah bagaimana, dirinya sekarang berada di kamar Rumah Sakit dan Niesha melihat dirinya saat masih menjadi Cybele Delia Pallas disana.
Niesha melihat adegan dimana dirinya meninggal saat itu. Para dokter dan suster yang berusaha menghadirkan kembali denyut jantungnya namun berakhir sia-sia dan mesin EKG tetap berbunyi nyaring lurus.
Dengan berat hati, dokter berhenti melakukan resusitasi dan menunduk "pasien Cybele Delia Pallas dinyatakan meninggal dini hari pukul 03.03 akibat serangan jantung"
"Gak... GAK MUNGKIN!!! Ini salah gue.. gak.. Bel, bangun Bel, jangan buat gue ngerasa bersalah" pekik dan lirih Ian mencoba mengguncang tubuh Cybele.
Niesha mencoba mendekat dan menyentuh Ian namun sayang dirinya bagai arwah gentayangan saat ini.
"Saat ini dia belum mengingat apapun ya Zero?" tanya Niesha sambil menatap Ian yang menangis pilu.
"Benar nona"
Niesha mengangguk "kalau beg..." ucapan Niesha terpotong ketika suara EKG berubah menandakan denyut jantung yang kembali hadir.
Mata Niesha membulat tidak percaya "Zero! Bagaimana mungkin? Aku kan sudah mati. Sebenarnya ada apa ini?"
Tidak ada suara balasan dari Zero, membuat Niesha meremat rambutnya, sungguh otaknya sedang tidak mampu berpikir.
Kala dokter dan suster mulai sibuk lagi mengecek kondisi tubuh Cybele dan Ian menyingkir dengan isak tangis yang belum berhenti, Niesha justru pucat pasi dengan keadaan ini semua.
Terus memanggil Zero namun tetap tak mendapat jawaban, hingga tanpa sadar kini diruangan itu hanya tersisa Cybele, Ian, dan dirinya yang kasat mata.
"Makasih banget lo udah bertahan, Bel. Sumpah lo buat gue ketakutan" lirih Ian menggenggam tangan Cybele yang masih memejamkan mata.
Niesha hanya memandang kosong keduanya. Niesha terus bertanya-tanya, jiwa siapa yang berada di tubuh itu saat ini? apakah Cybele yang asli atau siapa?
Berkecamuk dalam pikirannya yang rumit.
Entah bagaimana waktu bergulir, saat ini Ian ketiduran dengan posisi tangan menggenggam Cybele dan Niesha masih berdiri di kaki ranjang menatap tubuh Cybele tapi kali ini jantung Niesha berdegup kencang ketika melihat mata Cybele terbuka dan seolah tak memerlukan penyesuaian, Cybele menoleh kepada Ian yang tertidur telungkup di sisinya.
Niesha terus memperhatikan hingga tangan Cybele yang bebas terangkat dan mendarat di kepala Ian "masamu sudah berakhir. Cintamu juga tengah berjuang. Jadi, aku akan menarik ingatan kehidupan lalumu bersama kekasihmu. Masa ini adalah masa dimana aku harus menyelesaikan seorang pendosa bukan mengurus percintaan kalian" tidak berapa lama, seutas cahaya keluar dari pucuk kepala Ian dan dengan jentikan jari, cahaya itu lenyap.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Me : 0
Fantasy"Selamat siang dan selamat datang di dunia baru anda, Cybele Delia Pallas" Gadis itu menautkan alis sembari menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sumber suara, bersyukurnya dirinya bukan orang penakut "siapa yang berbicara?". "Perkenalkan saya Zero...